Dua bulan setelah Athar lahir.
Perbincangan bersama istri tentang Athar bersama siapa nanti saat Ibu sudah masuk kerja terus dicarikan solusi. Semua solusi yang dipikirkan pada akhirnya dipilih mencari asisten rumah tangga untuk menjaga Athar. Solusi Athar ke Daycare bukan tidak diindahkan, namun hal tersebut akan ditunda sampai usia Athar memenuhi syarat.
Hari pertama Ibu masuk kerja dan Athar bersama asisten rumah tangga. Hal tersebut membuat Ibu gelisah. Saat bekerja Ibu ingin segera pulang, walau sebentar untuk memberikan ASI ekslusif. Kantor Ibu yang dekat dari rumah membuat pemberian ASI bisa tetap berjalan. Setelah Adzan Zuhur setiap harinya, Ibu akan meluncur pulang untuk memberikan ASI kepada Athar.
Asisten Rumah Tangga yang menemani Athar bertahan sampai Athar berusia 1 tahun 2 bulan. Saat Athar berusia 1 ahun 2 bulan, Solusi untuk membawa Ahar ke Daycare kembali muncul. Muncul hanya untuk memberikan masalah tentang transformasi kembali membuat kami sebagai orangtua pusing.
Hasil diskusi dengan Orang tua selalu keberatan dengan solusi Athar dibawa ke Daycare. Menurut mereka, biar Athar di rumah bersama Asisten Rumah Tangga. Nanti jam 1 siang Orangtua kami sudah ada di rumah, maklum orangtua kami adalah guru di salah satu kota di pinggir selatan jakarta.
“Gimana yah? Kata Ibu, Athar di rumah aja” tanya Ibu kepada Ayah.
“Menurut Ayah, Athar tetap dibawa ke Daycare. Jangan nyusahin orangtua!” jawab Ayah tegas.
Ibu hanya bisa menurut perkataan Ayah. Athar akan tetap dibawa ke Daycare. “Nanti Athar ke Daycare pakai apa?” tnaya Istri lagi.
“Nanti Ayah pinjam mobil sama Mbah Uti” jawab Ayah lagi.
“Emang boleh ?” rajuk Ibu.
“Insyaallah” jawab Ayah singkat.
Di Sekolah. Pak Wahyu menceritakan masalahnya kepada Kepala Sekolah tentang perihal Athar akan dimasukkan ke Daycare. Tanggapan Kepala Sekolah sangat antusias, bahkan Kepala Sekolah menawarkan mobil yang terparkir di Sekolah bisa dipakai untuk dibawa pulang.
Tawaran dari Kepala Sekolah langsung disampaikan Pak Wahyu kepada Istri. Istri yang mendengar hal tersebut, kurang setuju. Menurut Istri hal tersebut akan merepotkan dan tidak enak hati, lebih baik dibicarakan dahulu sama Mbah Uti.
Sore hari saat Pak Wahyu pulang Sekolah, Pak Wahyu menyempatkan diri mampir ke Rumah Mbah Uti. Sesampainya di rumah Mbah Uti, sudah ada istri yang sudah terlebih dahulu sampai. MEreka mengutarakan niat untuk meminjam mobil untuk sementara waktu.
“Bu, Kk mau pinjam mobil” tanya Pak Wahyu
“boleh, untuk apa Kak?” tanya Mbah Uti.
“Rencananya Athar mau masuk Daycare Bu” Istri menjelaskan.
“Sudah dipikirkan masak-masak, tentang hal tersebut” tanya Mbah Uti lagi
“Insyaallah Bu, ini keputusan yang terbaik untuk keluarga kecil Kk” jawab Pak Wahyu
“Mobil sih tidak dipakai, tohh yang bisa bawa mobil cuma Kk. Pesan Mbah Uti hati-hati bawa mobil, apalagi sambil bawa Anak balita” jawab Ibu sambil memberikan kunci mobil.
“Kuncinya disimpan disini saja Bu, nanti Kk setiap pagi akan ke Rumah Ibu untuk ambil mobil” jawab Pak Wahyu.
“Kapan rencana Athar akan dibawa ke Daycare Kak” tanya Mbah Uti
“Insyaallah senin, Kk mau coba bawa Athar” jawab Pak Wahyu.
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren