Narasumber menulis biografi malam ini adalah Bapak Suparno, S.Pd.,M.Pd yang dilahirkan di Magetan 25 Juli 1966. Domisili di Desa Pojoksari RT 21 RW 3 Sukomoro Magetan. Karir, menjadi Guru 25 tahun, Kepala Sekolah 5 tahun dan pensiun insya Allah 2026.
Prestasi yang pernah dicapai: Lulus terbaik D3 IKIP Surabaya tingkat jurusan th 89.
Lulus terbaik tingkat jurusan S1. Universitas Wima th 1996, Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten tahun 2011 Juara 2, Narasumber Nasional Guru Pembelajar 2016 s.d 2018
Jejak Literasi: (1) Perjuangan Hidupku, Telaga ilmu, 2019, (2) Pranatacara lan Pamedhar Sàbda, (3) Potret Desa Pojoksari, (4) Permasalahan BK di Sekolah, (5) Catatan harian seorang Kepala Sekolah, dan (6) Catatan Kepala Sekolah. Materi beliau malam ini adalah menulis buku Biografi. Beliau dalam menulis, termasuk alumni gelombang 3.
Biografi berasal dari kata biography artinya riwayat hidup. Sedangkan autobiography adalah riwayat hidup yang ditulis sendiri. Aautobiography kb. (j. -phies) riwayat hidup yang ditulis sendiri.
Apa manfaat menulis biografi?
- Mengabadikan riwayat hidup kita, sehingga kalau kita sudah meninggal anak cucu kita, akan mengetahui bahwa kakeknya dulu semasa hidup di dunia ceritanya
- Dari pengalaman yang baik pada diri kita bisa menjadi pembelajaran bagi orang orang setelah Sehingga menjadi ilmu jariah bagi kita.
- Menjadi motivasi berprestasi bagi kita, karena suatu saat ingin menambahkan riwayat hidupnya menjadi cerita berprestasi
- Rasanya rugi segudang prestasi yang anda miliki kalau tidak dituliskan akan lenyap ditelan
Bagaimana memulainya?
Awali dengan membaca biografi orang orang ternama, maka Anda akan terinspirasi mengenai gaya penulisannya, lay outnya, dan cerita-cerita apa yang penting dituliskannya. Setidaknya bacalah dua buku biografi, lebih banyak lebih baik sehingga Anda bisa membandingkannya mana yang anda sukai.
Ini buku autobiografi Bapak Suparno yang ditulis tahun 2019. Sebelumnya beliau membaca biografinya pak Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Kemudian buku temannya seorang kepala sekolah judulnya Transformasi Kehidupanku.
Itu buku biografi Bapak Chairul Tanjung yang dulu pernah sekolah di SMP, SMA Labschool, sekolah dimana Omjay mengajar sekarang. Sekolah terbaik saat itu. Chairul Tanjung termasuk 10 orang terkaya di Indonesia. Dua buku ini dibaca tuntas. Kemudian segera menulis outline.
Itu contoh outline dari buku Perjuangan Hidupku. Buku ini setebal 173 halaman. Ditulis dalam 1 bulan. Karena semuanya pernah dialami, maka tulisannya mengalir seperti aliran sungai yang jernih di gunung yang belum tersentuh tangan jahat manusia.
Menulis buku autobiografi adalah tingkatan menulis yang paling mudah, karena semuanya sudah di alamai atau dilakukan. Jadi menulislah apa yang kau lakukan, yang kau rasakan, yang kau pikirkan, yang kau impikan, yang kau hayalkan.
Menulis biografi termasuk apa yang kau lakukan, menulis novel termasuk apa yang kau hayalkan atau fiksi. Menulis fiksi agak sulit karena tidak dilakukan. Di sisi lain menulislah apa yang kau kuasai, menulislah yang kau sukai. Karena yang dikuasai maka kualitas tulisannya menjadi lengkap, detail dan berbobot.
Karena yang disukai maka menulis itu merasa enjoy, senang sehingga kegiatan itu dilakukan secara terus menerus sehingga pekerjaan menulis cepat selesai. Karena yang dusukai maka menulis itu nelibatkan rasa dalam hati sehingga bahasanya juga enak dibaca dirasakan dalam hati pembaca.
Setelah membuat outline kemudian membuat jadwal menulis, misalnya setiap hari harus menulis satu judul. Dan kita harus disiplin dan konsisten dengan jadwal itu. Tidak ada perkara besar yang bisa diselesaikan dengan tidak disiplin dan konsisten. Penulis itu memang orang hebat, orang luar biasa. Pemikirannya pasti melampaui kebanyakan manusia. Penulis itu pengetahuannya mendalam sedalam samudra , memiliki wawasan yang luas, seluas jagad raya. Karena itu penulis hebat pasti memiliki kegemaran membaca.
JK Rowling penulis buku Harty Potter sejak masa kanak kanak sudah menjadi kutu buku, karena difasilitasi oleh orang tuanya. Pada usia 11 tahun sudah menulis buku. Penulis itu kadang-kadang dianggap sebagai orang aneh. Kadang rela bajunya sedikit, rumahnya sederhana, mobilnya sederhana, tapi bukunya banyak.
Istri dan anak Pak Suparno juga menulis. Ini tulisan istrinya
Ini buku Bapak Suparno.
Ini buku novel anaknya, pernah difilmkan di sekolahnya dapat juara 2
Ini filmnya barang kali berkenan nonton film dulu.
Setelah buku ditulis selanjutnya diedit, setelah itu mintakan pendapat teman untuk diedit ulang. Setelah itu kirimkan ke penerbit. Pilih penerbit mana yang menurut penjenengan bisa mengantarkan buku anda untuk banyak dibaca atau dibeli orang. Covernya dibuat yang baik sehingga “menjual”. Tunggu 15 hari buku anda sudah jadi. Di dalam buku autobiografi tidak usah dicantumkan daftar pustaka, karena di dalamnya berisi riwayat pengalaman hidup pribadi. Seperti halnya novel juga tidak dicantumkan daftar pustaka.
Karena termasuk cerita fiksi yang terlahir dari daya imajinasi penulis. Silahkan sahabat guru hebat Indonesia, membuat outline buku autobiografi 10 poin saja, yang nantinya penting untuk ditulis dalam buku. Termasuk judul bukunya. 10 pengirim pertama akan di undi, dipilih 3 orang mendapat hadiah buku Perjuangan Hidupku atau Catatan Harian seorang KS, dengan pengantar Omjay atau Catatan KS penerbitnya Kamila Press-nya pak Mukminin.
Sejak mengikuti GWA menulis ini dua buku yang sudah diterbitkan dan sekarang masih ada 2 judul dalam tahap edit, semoga dalam waktu dekat bisa diterbitkan. Sementara sampai di sini dulu kalau ada pertanyaan disilahkan.
Berikut ini rangkuman sesi tanya jawab.
P1
- Dalam menuliskan autobiografi, apakah pernah menghadapi dilema antara ingin menceritakan pengalaman pribadi dengan sejujurnya atau tidak? Sebagai manusia tentu kita tidak sempurna. Sejauh mana Bapak juga menceritakan kehidupan Bapak tentang ketidaksempurnaan itu dan menuangkannya dalam buku? Boleh tahu alasannya, mengapa?
- Apa kriteria Bapak tentang buku biografi yang baik?
- Berdasarkan itu, bagaimana Bapak menilai buku2 biografi yang sudah terbit sejauh ini?
Bu Erry dari bogor yang baik hati, sisi kelam yang buruk, yang tidak ada nilai edukatifnya tidak usah ditulis. Cerita tidak nenyenangkan tapi ada nilai edukatif dan sekiranya bisa menginspirasi pembaca layak untuk ditulis.
Kriteria buku biografi yang baik adalah (1) yang selesai dituliskannya dan diterbitkan; (2) Yang ada nilai edukatif; (3) Yang menginspirasi pembaca untuk mengambil keputusan yang membuat dia melakukan terbaik tindakan dan perilakunya; (4) Di situ ada prestasi yang menginspirasi. Buku biografi yang sudah terbit sejauh ini hebat semua, lebih lebih para tokoh, tapi kebanyakan mereka tidak ditulis sendiri
P2
- Saya bukan siapa-siapa, lalu ketika kita buat buku autobiografi, siapa yang mau baca??
- Saya paling sulit disiplin, apalagi menulis. Saya bisa disiplin jika ada konsekuensi, kalau tidak ada rasa malas teman setia. Bagaimana solusinya biar disiplin?
Pak Didi dari Serang yang baik hati, menulis buku biografi tidak harus hebat dulu, riwayat hidup Bapak dari kesederhanaan, kejujuran, keikhlasan , kedisiplinan, pengorbanan Bapak bisa diangkat jadi topik yang menginspirasi. Kalau tidak ada yang baca setidaknya murid murid Bapak, anak cucu Bapak kelak kemudian hari.
- Barangkali kita bisa belajar dari orang-orang disiplin, dan apa hasil akhirnya. Belajar pada orang orang yang tulus iklas dan bagaimana hasil akhirnya. Seperti pesan Omjay yang dihafal oleh seluruh peserta, menulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi.
Saya dulu seorang guru BK, yang banyak orang tidak menganggap penting, saya datang awal pulang akhir, saya tekuni profesi ini, tahun 2015 nilai UKG saya 92. Akhirnya terpilih sebagai narasumber nasional, diklat di Makassar, di Bali, menatar di Bandung, Surabaya, naik pesawat gratis dibiayai negara
P3
Bagaimana cara memasarkan buku biografi agar orang mau membeli kisah kita?
Ibu Min Hermina dari Cikampek yang baik hati, cara memasarkan buku 1 dibantu penerbit, 2. di MKKS dengan saling membeli karya guru antar sekolah dari anggaran BOS, untuk koleksi perpustakaan, 3 lewat FB, Murid-murid saya alumni dan lain-lain.
P4
Bagaimana langkah awal kita dalam menulis novel agar tulisan kita tidak terputus di tengah jalan atau tidak menemukan endingnya. Mohon berbagi kiat-kiat jitunya.
Sebenarnya jujur saya belum pernah menulis novel Bapak, Novel Halo itu karya anak saya. Menurut saya sebelum menulis novel kita harus membaca banyak novel, lebih mendukung lagi kita melakukan perjalanan ke luar kota misalnya, makin banyak membaca, makin banyak berkunjung ke berbagai kota, berbagai negara, membuat mata air menulis kita tak pernah mati.
Bu Suyati yang baik hati , pertanyaan yang super sekali
- Semangat.
- Istiqomah dalam menulis. 3. Segera menulis.
- Foto foto pendukung yang mungkin masih terserak.
Istri saya juga guru, Ketika saya menulis, dia ingin juga menulis, disamping ada angka kreditnya untuk kenaikan pangkat. Anak saya, saya motivasi di saat liburan menulislah, saya beri hadiah Laptop ketika SMP kelas 8. Novelnya pernah di sarasehan-kan, dapat apresiasi dari Bapak Bupati, dapat hadiah 1.5 juta, tambah senang menulis lagi.
Tidak usah ditanggapi, pandangan aneh aneh itu, nanti energi kita habis, tulisan kita di blog misalnya, dibaca orang atau tidak, gak masalah, gak usah berharap apa apa, pokoknya menulis. Menurut matematika 1/0 itu hasilnya tak terhingga. Menurut agama amalan yang ikhlas itu pahalanya 10 x ,70 x, 700 x berapa kali saja sesuai kehendak Allah.
P6
Saya sangat tertarik untuk baca buku Perjuangan Hidupku dan Catatan Seorang Kepala Sekolah. Bagaimana cara mendapatkannya dan berapa garganya?
Ibu Nizariah Saudaraku dari Aceh yang baik hati, Pejuangan hidupku 65 ribu + ongkir. Catatan Seorang KS, 50 ribu + ongkir.
P7
- Dalam menulis biografi apa ada tahapan-tahapannya, misalnya per-babnya tentang apa saja. Kemudian bab berikutnya tentang apa lagi dst.
- Kalau yang diceritakan orang terkenal mngkin memiliki nilai jual, tapi bagaimana dengan kita-kita ini?
Bu Nana Majalengka yang baik hati, 1. Sebaiknya urut sesuai dengan tahapan usia kita, misalnya hari kelahiran, masa TK, Masa SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, menikah, punya anak, membangun rumah dsb. Yang no 2 jawabannya seperti pertanyaan no 2, Pak Didi.
P8
Saya tertarik materi bapak tentang autobiografi. Saya pernah menulis tentang perjalanan bisnis orang tua saya di tahun 2012. Apakah itu juga bisa menjadi sebuah karya biografi? Bagaimana menulis biografi yang baik?
Bu Ida dari Tegal yang baik hati, tetangganya pak Dalang Enthus Susmono ya bu. Bisa bu tapi sebaiknya dilengkapi dari awal, misalnya kehidupan di waktu kecil, remaja, merintis bisnis, kendala-kendalanya dan sebagainya. Tapi buku autobiografi yang ada nilai angka kreditnya adalah yang nenceritakan perjalanan menjadi pendidik. Perjalanan menjadi pengusaha tidak bisa dinilaikan angka kredit, untuk kenaikan pangkat. Menulis biografi yang baik seperti uraian dalam belajar menulis sejak atas tadi.
P9
- Bisakah kita menuliskan kisah hidup orang lain?
- Kalau untuk kenaikan pangkat, apakah buku itu bermanfaat bagi tokoh yang saya kisahkan?
Menulis kisah hidup orang lain itu namanya biografi, bisa bu Astuti, seperti pak Chairul Tanjung itu penulisnya Tjahya Gunawan Direja, seorang wartawan kompas. Biografinya bu Fatmawati, yang menulis Mahasiswa S2 UGM. 2. Tidak bisa, tapi bermanfaat untuk Ibu.
P10
Pak, saya dari kecil senang menulis terutama di buku diary, itu bisa dijadikan biografi? Bagaimana cara mempertahankan mood menulis pa? Saya banyak tulisan tapi belum berani ditampilkan.
Bu Ai Setiawati yang senang menulis sejak kecil, yang ditukiskan dalam biografi yang ada nilai edukatif, keteladanan, bisa menginspirasi pembaca saja bu, jadi yang penting penting saja ibu. Cara mempertahankan mood menulis, 1. Doa, 2 bergabunglah dengan para penulis, 3 Yakinlah bahwa yang dilakukan ibu itu tidak sia sia. Ditampilkan saja di blog ibu, di grup ini luar biasa, tidak ada yang mencela tulisan teman, semuanya memotivasi, menyemangati satu sama lain. Betul betul memiliki akhlaqul karimah semua.
Mari menulis buku autobiografi senyanjang hayat masih dikandung badan. Kadang kadang banyak manusia ingin mengetahui kisah kita setelah kita tiada. Buku ini bisa menjadi warisan anak keturunan kita untuk menyatukan mereka dalam keluarga dan persaudaraan. Banyak tokoh penting yang namanya menjadi tenggelam ditelan jaman karena tidak memiliki buku autobiografi. Untuk itu lengkapilah jejak literasi anda dengan menulis buku autobiografi.