ARTIKEL LOMBA BLOG GURU
Hari ke-26 oleh
Nama : Juni Hidayati,S.Pd
Sekolah : SMPN 2 Gemuh
TIKET MAJU LOMBA KKR PROVINSI
Semarang 18 Agustus 2014 merupakan hari istimewa karena saya dan Jumi’atun berada di LPMP Semarang untuk mengikuti lomba KKR tingkat Provinsi. Lomba ini merupakan ajang bergengsi di kalangan SMP terutama bidang kesehatan sekolah . UKS atau Unit Kesehatan Sekolah merupakan bagian yang menangani masalah kesehatan di tingkat sekolah. UKS bekerja sama dengan Puskesmas terdekat untuk menangani kesehatan siswa, guru maupun TU sekolah.
Sebelum maju ke tingkat provinsi , kami bersaing ketat dengan peserta lomba di tingkat kabupaten. Lomba ini merupakan ajang unjuk diri puskesmas tingkat kabupaten. Lomba diadakan di Dinas Kesehatan Kabupaten, setiap puskesmas mengajukan satu sekolah binaan untuk ikut lomba. Kami berkerja sama dengan puskesmas Weleri II untuk mempersiapkan segala sesuatu tentang lomba. Mulai dari seleksi siswa, pembinaan siswa sampai dengan pemberangkatan lomba.
Seleksi siswa meliputi: kesehatan siswa, kerapian gigi, kesehatan mata, keberanian mental siswa untuk maju presentasi. Jumiatun adalah siswi yang kupilih untuk mengikuti lomba ini. Aku melihat potensi anak itu sangat baik untuk maju lomba. Anak yang pemberani, disiplin, bertanggung jawab, tegas, dan kebetulan ikut ekstra kurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Paling tidak anak itu memiliki latar belakang pengetahuan kesehatan yang cukup lumaya.
Selama 3 hari itu kubimbing untuk menghadapi lomba tingkat kabupaten. Bekerja sama dengan guru bahasa untuk persiapan presentasi. Alhamdulillah Jumiatun dapat mengikuti segala perintah kami. Bahkan terkadanga sampai sore kegiatan pembimbingan lomba diadakan.
Tiba hari H yang mendebarkan. Kami berangkat menuju tempat lomba, naik angkutan. Segera kuikuti segala prosedur tata tertib dan teknis lomba. Ada beberapa kegiatan yang harus diikuti peserta. Mulai dari tes kesehatan peserta. Tes pengetahuan kesehatan peserta lomba, praktek mengatasi kecelakaan ringan, sampai pada presentasi. Pada sesi presentasi aku diperbolehkan masuk ruang untuk memberikan semangat pada peserta yang dibimbing. Presentasi Jumiatun sangat mengesankan dan cukup berisi. Dia lancar dan sangat tegas mempresentasikan materi.
Selesailah sudah semua tahapan lomba, kini giliran kami mendengarkan keputusan dewan juri dalam menentukan juara 1, juara 2, dan juara 3. Kami duduk santai di barisan paling belakang menunggu pengumuman lomba. Tidak ada target apa-apa dalam benak kami, namun ada sedikit harapan kami , bisa menjadi juara 3 saja sudah bahagia lahir batin.
Seorang dewan juri maju membacakan keputusan hasil penilaian lomba. Kami semua terpaku diam seribu basa sambil menahan debaran jantung yang kian mengguruh. Pengumuman dimulai dari juara 3 diraih oleh peserta dengan nomer undi sekian dari SMP …Kemudian juara 2 diraih oleh nomer undi bla bla dari SMP ….Ternyata SMP dan nomer undi kami tidak disebut. Kami bersiap-siap pulang. Dewan juri berkata lagi “Tibalah kita pada juara 1 yang diraih oleh nomer undi….”. Dewan juri memberi jeda beberapa saat, “sepuluh dari SMPN 1 Weleri” Pyar pecah sudah buih kegembiraan di dada ini. Rasa syukur dan bahagia campur aduk dalam benak hati terdalam. Kulihat Jumiatun tersenyum puas, tenang sekali anak ini, “Kita menang bu”, katanya dengan mata berbinar. Kami berpelukan tanpa sadar.
Jumiatun maju dengan mantap menerima piala dan sertifikat kejuaraan. Sementara aku mendapat ucapan selamat dari peserta lain. Sungguh suatu anugerah yang tak terkira. Terima kasih Jumiatun. Kamu telah memberikan tiket menuju ke tingkat Provinsi. Setelah menerima piala dan piagam kami pulang ke sekolah dengan bangganya.
Beberapa hari kemudian kami mempersiapkan segala sesuatu untuk ke provinsi. Persiapan ini bersamaan dengan pembimbingan lomba Cerdas Cermat. Kebetulan siswa-siswi yang kubimbing Lomba Cerdas Cermat juga lolos menuju ke tingkat provinsi. Untuk Lomba Cerdas Cermat aku tidak terlalu pusing memikirkan segala persiapan, karena kami satu tim dengan Pak Anton. Pak Anton adalah ketua tim persiapan Lomba Cerdas Cermat dimana putrinya ikut serta menjadi peserta. Sehingga Pak Anton yang pontang-panting mempersiapkan Lomba Cerdas Cermat, karena putrinya ikut serta. Senang sekali melihat keberhasilan putri beliau.
Senin, 18 Agustus 2014 kami berdua berangkat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Kami berangkat ke Semarang bersama peserta yang lain. Perwakilan Kader Kesehatan Putra di wakili dari SMP Patean. Jumlah peserta seluruhnya dari Kendal ada 4 orang. Guru pembimbing 4 orang.
Tiba di lokasi kami segera chek in. Aku satu kamar dengan Jumiatun. Kebetulan kami sama-sama perempuan, sehingga dijadikan satu kamar. Ada satu peserta dari SD yang bergabung dengan kami karena guru pembimbing laki-laki sementara pesertanya perempuan. Ya, sudahlah kami saling berbagi tempat tidur.
Gambar tersebut kami ambil di lokasi lomba. Kami berfoto di depan kamar. Jumiatun memakai baju kotak-kotak seragam sekolah, sementara aku memakai batik. Siswa laki-laki di sebelahku merupakan perwakilan dari SMP Patean yang berhasil meraih juara 2. Sementara Siswi didepanku yang kupegang adalah siswi perwakilan KKR SD. Siswi tersebut baru saja ditinggal mati ayahnya. Wanita yang berjilbab di belakangku adalah tim dari Puskemas yang sering kali menjuarai lomba KKR tingkat provinsi
Hari ke dua kami mulai melakukan kegiatan lomba. Kegiatan lomba hampir sama dengan lomba tingkat kabupaten. Bedanya di provinsi persaingan antara peserta yang satu dengan peserta yang lain lebih ketat. Kualitas peserta sangat bagus-bagus sekali. Kami hampir minder melihat persiapan dan penampilan peserta yang lain.
Kegiatan di provinsi ini, kami melihat bahwa ternyata Lomba KKR merupakan ajang bergengsi bagi Dinas Kesehatan terutama tenaga kesehatan di Puskesmas. Bagi tenaga kesehatan yang sungguh-sungguh membimbing peserta akan kelihatan hasilnya. Kerja sama antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan sangat kentara sekali di sini.
Kami mendapat banyak pengalaman dan pelajaran di ajang lomba ini. Bahwa kerja sama antara SMP dan Puskesmas harus terjalin harmonis. Satu sama lain saling menguatkan, saling membantu, dan saling membutuhkan.
Kabupaten Kendal memperoleh juaran 2 KKR tingkat provinsi. Diraih oleh siswa dari SMP Patean. Ketika kutanya apa resepnya bisa menjadi juara 2 mengalah seluruh peserta yang hebat-hebat dari provinsi Jawa Tengah. Jawabannya adalah pembimbingan dari Puskesmas yang sangat intens. Pihak sekolah hanya memfasilitasi pemilihan peserta saja. Selebihnya diserahkan pada pihak Puskesmas.
Acara selesai, kami pulang dengan membawa sejuta kenangan indah. Ketika pulang, kami dijemput dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Kami diantar sampai rumah masing-masing. Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sangat berterima kasih pada jasa kami yang telah membawa nama harum di kancah provinsi. Saya juga berterima kasih pada semua pihak yang telah membantu kami memperoleh tiket kemenangan menuju tingkat provinsi.