KMAB 13 Rajin Belajar

Terbaru8 Dilihat

KMAB 13

Perjalanan  Hidup

Rajin Belajar

Oleh Lusia Wijiatun

 sumber:gurupenyemangat.com

Semenjak mendengarkan nasehat ibunya melalui cerita, Tami merasa bersalah,ia merasa selama ini  sudah tidak menurut pada ibunya. Tami menyesal, maka sejak saat itu Tami mulai rajin belajar.

Sepulang sekolah iapun menyelasaikan tugas-tugas dimrumah dengan baik.Ketka malam tiba ia mulai membuka buku,mengualng kembali pelajaran yang diterima di sekah tadi.

Ia berharap agat setiap ulangan ia mendapat nilai yang bagus. Meskin tidak terlalu pandai Tami juga dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Ia ingin sekali emwujudkan harapan ibunya.

Hari –hari berlalu begitu cepat, tak terasa Tami sudah berada di kelas akhir. Tidak lama lagi ia akan mengikuti ujian akhir. Ujian akhir ini merupakan ujian yang menentukan Tami lulus menjadi seorang guru.

Sebelum ujian akhir dilasanakan,  Tami mengikuti ujoan prakte terlebih dahulu.  Kelas dibagi menjadi beberapa rombongan, atau kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 8 sampai 10 orang.

Praktek mengajar dilaksanakan  dua kali, praktik mengajar pertama dilaksanakan di sekolah-sekolah yang ada di desa. Selama satu bulan Tami dan teman-temannya melaksanakan kegiatan praktik tersebut.

Praktik mengajar kedua dilaksanakan di sekolah yang berada di dalam kota, tidak jauh dari sekolah Tami. Pratik yang kedua ini terdiri dari duan tahap. Tahap persiapan dan tahap pelaksanaan ujian.

Setelah Prakti mengajar, selanjutnya dilaksanakan ujian tertulis. Ujian tertulis dilaksanakan selama satu minggu. Hari-hari dalam satu minggu itu sungguh terasa berat sekali.

Tami tudak menyia-nyiakan waktu, belajar dan belajar, hingga akhirnya ujian selesai. Tami  merasa lega untuk sementara.

Tami dan teman-temannya tinggal mmenunggu hasilnya saja.

Hatinya mulai berkecamuk, bagaimankah hasil ujannya nanti. Tami dan teman-temannya sangat berharap bahwa mereka akan lulus tahun itu. Setiap hari selalu berharap dan berdoa memohon agar kiranya dapat lulus ujian.

Tami mulai berkhayal, bila ia lulus artinya ia akan segera menjadi guru, Pastinya melamar menjadi guru di nstansi pemerintah. Bagimana caranya nantinya, Naik apa nantim kalau melamar pekerjaan. Tempatnya jauh, di ibukota propinsi.

Ahh,.. biarlah bagamana nanti sajalah, yang penting lulus  dulu. Yang penting menunggu pengumuman kelulusan terlebuh dahulu, Baru nanti memikirkan bagaimana caranya melamar pekerjaan. Masih banyak tempat bertanya,atau baca-baca pengumuman di Koran atau mendengarkan radio.

Waktu yang ditungu-tunggu pun  sampai, Tibalah saatnya  pengumuman kelulusan.  Dengan penuh harap Tami datang ke sekolah, di sana sudah banyak teman-temannya.   Tami segera menuju papan pengumuman. Satu demi satu ia melihat nomor ujian,  sampai pada nomor ujiannya dan Tami sangat bahagia ia dinyatakan lulus. Puji Tuhan, terim akasih Tuhan, bibirnya komat-kamit memanjatkan doa syukur atas kelulusannya.

Tak terasa air menetes membasahi pipinya, tangis haru yang ia rasakan. Bahagia karena sudah dapat menyelesaikan pendidikannya. Sebentar lagi ia akan segera mencari kerja. Dengan demikian, beban orang tuanya menjadi ringan. Tami bertekad akan membantu ibunya nanti jika ia sudah bekerja. Muda-mudahan ia dapat diterima menjadi guru di salah satu sekolah dasar yang ada di kotanya.

Sambil menunggu Ijazah, dan menunggu lowongan pekerjaan, Tami tetap membantu ibunya. Setelah selesai pekerjaan di rumah, ia ke pasar   untuk membantu berjualan.   Ternyata asik juga membantu ibu di pasar, apalagi saat pembeli ramai berbelanja dan saat menhitung uang tentunya. Ha ha ha… assyik dapat uang banyak, tentunya uang itu akan dibelanjakan lagi untuk dagangan hari berikutnya.

Tinggalkan Balasan