Saat berbuka adalah waktu yang paling membahagiakan bagi setiap orang yang telah melaksanakan ibadah puasa..
Karena Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.
Orang yang berpuasa tentu akan merasakan lapar dan haus. Karena selama berpuasa tubuh tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama kurang lebih 12 jam. Akan tetapi karena pada malam harinya sudah berniat untuk berpuasa, maka siapa saja yang berpuasa tidak menyebabkan orang tersebut menjadi sakit. Bahkan sebaliknya kalau kita ingin sehat kita dianjurkan untuk berpuasa sebagaimana yang disabdakana oleh Rasulullah SAW “Shaumu Wa Tashihu” berpuasalah jika kamu ingin sehat.
Sekalipun demikian, bagi orang yang berpuasa sangat dianjurkan untuk berbuka dengan makanan yang manis manis.
Akan tetapi tahukah kita apa yang paling utama untuk berbuka puasa ?
Dalam hal ini kebiasaan Rasulullah SAW dalam berbuka puasa selalu makan kurma dan air putih. Sebagai hadist yang diriwayat oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud yang mengatakan bahwa “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka cukup dengan minum satu tegukan air.”
Menurut Imam An-Nawawi dan Ar-Rafi’i bahwa “Tidak ada yang lebih utama setelah kurma selain air putih. Adapun pendapat Ar-Rauyani bahwa yang manis lebih utama dari air” [Fathul Mu’in, Bab Shaum, Hal. 92]
Secara medis berbuka puasa dengan kurma sangat bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung glukusa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yang tidak mendapatkan asupan nutrisi seharian.
Demikian juga dengan air putih. Air adalah sumber kehidupan bagi manusia. Digunakan untuk berbagai kepentingan hidupnya. Air seringkali dijadikan media pengobatan baik secara medis maupun non media. Air yang disertai dengan bacaan ayat ayat Al Qur’an diyakini dapat mengobati berbagai macam penyakit.
Secara ilmiah ternyata hal ini telah diteliti selama bertahun tahun oleh ilmuan dari Universitas Yokohama Jepang Dr.Masaru Emoto. Beliau menemukan air putih yang dibacakan kalimat tertentu dapat merubah molekul molekul yang ada didalam.
Di sisi lain Al Qur’an telah menjelaskan hal tersebut sejak 1400 tahun yang lalu dalam surat Al Anbiya ayat 30 yang artinya “Dan Kami Jadikan Segala Sesuatu Yang Hidup Berasal Dari Air”.
Jika kita renungkan ayat tersebut ternyata air tidak hanya sekedar benda mati, dia menyimpan kekuatan yang luar biasa, mempunyai daya rekam yang kuat sebagaimana percobaan yang dilakukan oleh Dr. Emoto ; Beliau mengambil air murni dari sebuah pegunungan di Jepang lalu didoakan secara Agama Shinto, kemudian didinginkan pada suhu dibawah 5 derajat Celcius pada sebuah Laboraturium. Hasilnya molekul air tersebut membentuk kristal segi enam yang indah. Percobaan diulangi kembali dengan mengucapkan “Arigato (terima kasih)” molekul air tersebut membentuk keindahan yang berbeda. Dicoba kembali dengan mengucapkan “Setan” didepan air tersebut hasilnya kristal molekul air tadi berubah menjadi berantakan dengan bentuk yang mengerikan.
Ketika percobaan ini diteruskan kepada salah seorang ulama Islam setempat dan dibacakan “Bismillah” hasilnya kristal molekul air tadi kembali berubah membentuk segi enam dengan keindahan dan kilauan yang luar biasa ( dapat dibaca selengkapnya dalam Buku “Mukjizat Air” terjemahan dari buku “The Hidden Messege In Water” Dr. Masaru Emoto).
Maha Suci Allah….Ternyata air mampu “Mendengar”, “Mengerti” dan “Merekam” kata kata atau pesan dari siapa saja yang membacakannya. Perubahan molekul pada air sangat tergantung dari niat dan kalimat yang dibacakan.