“Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah, dan menyapinya selama dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepadaku kamu kembali”. (QS. 31 : 14).
Kebaikan orang tua tidak pernah bisa terbalaskan oleh kebaikan anak anaknya. Betapa tidak, selama sembilan bulan sepuluh hari kita berada dalam kandungan, yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh seorang anak kepada orang tuanya.
Telah banyak kisah dan cerita bagaimana seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya selalu diberi kemudahan dalam segala urusannya baik didunia maupun diakhirat. Sebaliknya betapa banyak kisah seorang anak yang melupakan kebaikan orang tuanya mengalami kesulitan dalam hidupnya sampai menjelang matinyapun mendapat siksaan hingga jasadnya tidak bisa dimasukan keliang lahat sebelum mendapatkan maaf dan ridho dari orang tuanya.
Kebaikan orang tua memang tidak bisa kita balas dengan apapun yang kita miliki. Akan tetapi yang paling penting bagi anak adalah jangan sampai melupakan kebaikan orang tua sekecil apapun, walaupun kedunya telah tiada. Allah memerintahkan berbakti kepada orang tua sebagai bukti rasa syukur kita atas segala anugrahnya kepada kita dan kepada kedua orang tua kita. Mereka telah bersusah payah membesarkan kita, sejak berada di dalam kandungan hingga kita menjadi dewasa. Tanpa jasa dan kebaikan orang tua, kita tidak mungkin bisa seperti sekarang ini.
Perintah bersyukur pada surat Lukman ayat 14 tersebut, ditujukan kepada anak anak kita, kepada Allah dan kepada orang tua.
Lalu dengan apa kita bersyukur..?. Mengingat segala kebaikan. Kebaikan yang telah diberikan Allah dan orang tua. Mengingat kebaikan itulah yang akan melahirkan tindakan patuh, taat dan berbuat kebaikan serta balas budi.
Memasuki hari kedelapan bulan suci Ramadhan 1442 H, saatnya kita mengenang segala kebaikan orang tua, baik yang sudah meninggal dunia, lebih lebih yang masih hidup.
Bagi anak yang orang tuanya masih hidup, bahagiakanlah mereka, jangan biarkan mereka kecewa atau marah karena perilaku kita yang menjauh dari mereka, atau bahkan berbuat aniaya kepada mereka. Ancaman Allah sangat pedih bagi siapa saja yang durhaka kepada orang tua. Ridha Allah sangat tergantung terhadap Ridha orang tua.
Bagi anak yang kedua orang tuanya telah tiada, doa doa dan sedekah yang kita niatkan untuk mereka merupakan cara terbaik untuk berbakti dan mengingat seluruh jasa dan kebaikannya kepada kita yang telah dididik dan dibesarkan hingga menjadi dewasa.
Raihlah pahala yang dilipatgandakan Allah pada bulan Ramadhan dengan selalu berdoa memohonkan ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah mereka perbuat “Rabbigfilli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayini Syagira”
Sedekahkanlah sebagian rizqi yang kita miliki, niatkan untuk mereka walaupun hanya sebiji kurma.
Tindakan balas budi kepada orang tua, baik dengan harta maupun dengan doa merupakan nikmat yang tiada hingga, bagi anak yang benar benar bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya. Karena anak yang paling tahu balas budi kepada orang tuanya adalah anak yang paling nikmat hidupnya. Sebab sikap itulah Allah akan selalu menambah nikmatnya. Sebalinya anak yang tidak bisa berbalas budi kepada orang tua atau bahkan melupakan kebaikan orang tuanya merupakan salah satu bentuk kekufuran kita atas nikmat Allah yang diberikan kepada kita, dan ingatlah bagi siapa saja yang ingkar terhadap nikmat Allah, maka siksa Allah sangat pedih. Seperti yang dijelaskan dalam Surat Ibrahim ayat 7 “Dan ingatlah tatkala Allah menetapkan. Jika kalian bersyukur atas nikmat yang aku berikan, niscaya akan aku tambah nikmatku kepada kalian, dan jika kalian kufur terhadap nikmat yang aku berikan, niscaya azabku sangat pedih”.
Semoga Bermanfaat….
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Semoga Puasa Kita Diterima Oleh Allah SWT
Aamiin Ya Rabbal’alamiin
Oase Ramadhan Hari ke 8 “Jangan Lupakan Kebaikan Orang Tua”
