REMAJA SMART ITU…
REMAJA YANG TAHU BERTERIMA KASIH
Oleh: Nanang M. Safa’
Suatu hari kamu memberikan tumpangan kepada seorang temanmu yang ban sepedanya bocor di jalan ketika mau berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah, temanmu itu ngeloyor begitu saja tanpa mengucap sepatah katapun kepadamu. Bagaimana perasaanmu?
Pada hari lain kamu juga memberikan tumpangan kepada temanmu yang lain. Sesampainya di sekolah, temanmu yang satu ini mengucapkan “Terima kasih…” Bagaimana perasaanmu?
Dari dua ilustrasi di atas saya yakin setidaknya kamu telah mendapatkan gambaran betapa dua kata “terima kasih” ternyata cukup memberikan efek psikologis positif yang luar biasa. Bukan saja kepada orang yang telah memberikan bantuan, namun juga kepada orang lain yang mendengarnya.
Memang benar, ketika memberikan bantuan kepada temanmu itu, kamu tidak mengharapkan ucapan terima kasih karena bagimu membantu itu ya membantu saja, tidak ada tendensi apa-apa, tidak mengharapkan balasan apa-apa. Dalam istilah agama disebut dengan ikhlas. Maka biarpun teman yang kamu bantu tidak mengucapkan terima kasih sekalipun, juga tidak membuat perasaanmu terlukai. Namun bukankah sekedar mendengar ucapan terima kasih dari teman yang kamu bantu itu akan meninggalkan kesan yang indah?
Terima kasih adalah dua kata yang mencerminkan karakter seseorang. Orang yang terbiasa mengucapkan terima kasih bisa disimpulkan sebagai orang yang memiliki karakter suka menghargai orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mengenal kata terima kasih adalah orang yang memiliki karakter cuek dan tidak sensitif.
Kata terima kasih juga mengandung penghargaan atau apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan orang lain. Penghargaan itu akan berdampak psikologis terhadap hubungan persahabatan antara orang yang mengucapkan dengan orang yang menerima ucapan. Orang yang gemar mengucapkan terima kasih adalah cerminan orang yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
Mengucapkan terima kasih itu akan terasa ringan bagi orang-orang yang terbiasa bersyukur. Bahkan untuk hal kecil sekalipun yang telah dia didapatkan, dia tidak akan lupa mengucapkan terima kasih. Namun sebaliknya, bagi orang-orang yang tidak pandai bersyukur, ucapan terima kasih itu terasa berat untuk diucapkan. Atau bahkan akan mengucapkannya saja terasa canggung karena memang dia tidak pernah mengucapkannya. Maka kata terima kasih itu baginya terasa asing.
Ucapan “terima kasih” itu setara dengan ucapan kata “maaf”. Tidak butuh banyak energi untuk mengucapkannya namun terasa berat bagi yang tidak terbiasa mengucapkannya. Makanya terkadang ada orang yang sepertinya tidak mengenal kata terima kasih biarpun telah begitu banyak apa yang telah ia dapatkan dari orang lain. Mungkin baginya ucapan terima kasih itu tidak penting dan hanya sekedar basa-basi semata.
Nah, sebagai remaja smart bukankah seharusnya kamu terbiasa mengucapkan terima kasih? Yuk, mulai sekarang kita belajar untuk terbiasa mengucapkan “terima kasih” kepada siapapun agar dunia ini terasa lebih indah.
Terakhir saya juga ingin mengucapkan terima kasih karena kamu sudah mau membaca tulisan-tulisan saya.
“Terima kasih ya…”
terimakasih juga pak..tulisan bpk tentang seri remaja smart ny sangat menginspirasi…