woman-7421426_640
Kegiatan di Kantor Disminpersal
Pada awal masuk kantor aku diberikan daftar nama pejabat yang harus aku temui dari ruangan ke ruangan. Tradisi itu disebut ronda masuk bagi aku sebagai personel baru karena harus segera menghafal para pejabat juga mendapat arahan sehingga aku dapat segera menyesuaikan. Aku juga membaca Organisasi dan Prosedur (Orgapros) agar aku mengetahui susunan organisasi juga tugas-tugas masing-masing bagian.
Saat itu belum banyak komputer apalagi laptop masih merupakan barang langka. Mesin ketik electrik merupakan barang mewah. Aku mulai belajar mengetik dengan menggunakan mesin ketik electrik. Jika ada kata atau kalimat yang salah ada untuk menghapus. Tapi jika mesin ketik biasa banyak menghabiskan kertas jika sering salah mengetik. Karena masih proses belajar aku menggunakan mesin ketik biasa jika ada yang salah aku abaikan. Jika sudah mulai mengetik surat sungguhan aku sangat hati-hati dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dengan berjalannya waktu aku mulai dapat mengetik lebih cepat. Sebenarnya untuk bapak dan ibu PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang sudah lama bekerja sangatlah ahli dalam mengetik. Aku juga mengenal buku agenda untuk surat-surat masuk dan keluar. Sebagai Spri aku dibantu oleh seorang PNS yang lebih lama berdinas di Dirminpersal. Kami membagi pekerjaan dan akupun bisa mengikuti apel pagi dan siang di kantor, kecuali jika ada rapat dan aku harus menyiapkan maka aku tidak mengikuti apel pagi.
Ketika aku berpangkat Serda aku banyak belajar apa saja. Seringkali sebagai junior aku harus belanja kue-kue dan minuman jika ada rapat. Setelah itu aku menjadi MC (Master of Ceremony). Apa yang diperintah pimpinan atau senior aku berusaha mengerjakannya.
Ketika waktu senggang aku membaca buku-buku bahasa Inggris karena aku ingin memelihara kemampuan berbahasa Inggrisku yang pernah aku terima ketika aku duduk di bangku SMP dan SMA. Banyak keuntungannya ketika bisa berbahasa Inggris terutama ketika ada surat-surat berbahasa Inggris aku bisa membantu.
Aku juga dapat kesempatan untuk ikut LDD (Latihan Dinas Dalam) berbahasa Inggris di DISDIKAL dua kali seminggu selama dua jam setiap pertemuan. Bersyukur punya pimpinan dan teman-teman yang baik sehingga aku diijinkan untuk meninggalkan jam kantor untuk belajar bahasa Inggris. Pada awal LDD, kelas bahasa Inggris masih banyak muridnya namun lama kelamaan kelas menjadi sepi karena banyak yang dinas juga sibuk di kantornya. Aku hampir tidak pernah absen kecuali jika ada kegiatan KOWAL atau kegiatan bapak Direktur yang mendesak.
Selain kegiatan di kantor sebagai Bintara baru aku juga banyak kena SP (Surat Perintah) dinas sebagai terima tamu atau MC pada kegiatan-kegiatan resmi di kantor sendiri maupun di satuan kerja lainnya. Aku juga mengikuti kegiatan olah raga dayung untuk menghadapi pertandingan antar satuan kerja (Satker) di TNI AL. Latihan lomba dayung lumayan berat namun karena aku masih muda maka pada saat kegiatan fisik aku menjadi terbiasa.
Aku masih ingat ketika lari keluar Mabesal sambil membawa barbel dua kilo. Padahal jika naik angkot bisa memakan waktu 20 menit. Saat itu aku mampu sit ups 75 kali setiap kali sit up tanpa berhenti. Tidak pernah terbayangkan aku bisa lakukan semua. Semua itu berkat kemauan yang kuat dan berlatih serta diiringi doa.
Jonggol, 14 April 2025
Nani Kusmiyati
Pecinta Literasi