Pemberian Award dan Outdoor Dinner

Dokpri

Pemberian Award dan Outdoor Dinner

Pukul 10:00 waktu Thailand, Kami (Ms. Meidy, Mr. Iman, Mr. Soegi) sudah siap untuk berangkat ketempat acara pemberian International Women’s Day Award. Ms Au menelponku dan memberitahukan bahwa dia sudah menunggu di lobby hotel. Aku segera meneruskan pesan tersebut ke group. Dengan mengenakan seragam Black Navy aku segera bergegas ke lobby untuk bertemu Ms Au. Saya berbincang-bincang dengan Ms Au sambil menunggu yang lain datang.

Tidak berapa lama mereka datang dengan mengenakan seragam masing-masing. Mereka tampak elegan dan modis. Tidak lupa kami mengabadikan momen spesial itu dengan berfoto bersama di loby hotel. Beberapa sudut hotel yang tampak artistik menjadi spot untuk kami berfoto. Foto-foto akan menjadi bahan kami untuk berbagi pengalaman dan kebahagian untuk keluarga dan sahabat kami. Foto juga sebagai bukti dan bahan laoran bahwa kami sudah berada di Thailand. Sedangkan untuk aku pribadi, foto merupakan bahan untuk tulisanku di blog.

Pukul 11:00 kami sampai ditempat acara. Para penerima tamu telah siap menerima kami dengan memberikan name tag dan meminta kami untuk tanda tangan. Kemudian kami masuk ruangan dan kami melihat sudah banyak peserta dari negara lain yang juga akan menerima award. Mayoritas dari mereka memang berasal dari Thailand. Mereka personel yang telah ikut berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan dan perdamaian dunia (peacekeeping force) seperti halnya kami. Lebanon menjadi tempatku berpartisipasi dalam perdamaian dunia selama satu tahun, tepatnya dari tahun 2012 hingga tahun 2013. Aku juga pernah mengikuti latihan bersama di bidang kemanusiaan dengan Amerika dan Australia serta dengan negara-negara Asia lainnya.

Acara pemberian award dimulai, kami duduk disebelah kiri Ms Aphinita, the Thai Global President of UNPKFC (United Peacekepers Federal Council). Acara diawali dengan beberapa sambutan dari para petinggi UNPKFC juga beberapa peserta penerima award termasuk aku. Ada rasa bangga ketika nama kami dipanggil dan menerima tropi juga sertifikat. Penghargaan ini menambah tanggung jawab yang besar bagi kami untuk menjadi yang terbaik bagi kesatuan dan lembaga tempat kami bekerja juga untuk bangsa Indonesia.

Acara juga dimeriahkan dengan seni drama daerah pada jaman kerajaan di Thailand namun kami tidak mengerti karena penjelasan dalam bahasa Thailand. Kami hanya bisa menikmati tarian yang disuguhkan dengan pakaian khas yang indah. Sebagai acara terakhir adalah pers conference dilanjutkan dengan foto bersama. Perut kami mulai lapar untung ada satu box snack sebagai pengganti makan siang. Penyelenggara tidak menyiapkan makan siang karena acara direncanakan selama dua jam namun dinamika di tempat acara tidak dapat diprediksi sehingga acara berkembang menjadi tiga jam.

Kami menghela nafas lega ketika acara selesai. Ms Au menghampiri kami dan mengantar kami kembali ke hotel dan memberitahu kami akan menjemput kami kembali pukul enam sore untuk makan malam. Lumayan kami dapat istirahat beberapa jam. Aku tidak dapat tidur karena lumayan lelah dengan acara ceremonial pada saat pemberian award. Untuk menghilangkan kepenatan aku mandi air hangat. Setelah mandi aku minum teh hangat dan makan biscuit pemberian Atase Pertahanan Indonesia yang berada di Thailand. Sedikit demi sedikit tenagaku pulih dan pikiran menjadi fresh. Cacing-cacing di perutku sudah tidak bertengkar lagi.

Aku menikmati lalu lalang mobil di luar hotel dari balik jendela kamar. Kota di negara mana saja tidak pernah sepi.  Tidak berapa lama telpon kamar berdering, suara Ms Au menyapaku dan memberitahukan jika dia sudah datang lebih awal sebelum jam enam sore. Aku persilakan Ms Au untuk ke kamar dan dia menyetujui untuk beristirahat di kamarku. Aku merasa kasihan karena dia pasti lelah menjemput dan mengantar kami team dari Indonesia. Bell pintu berbunyi dan aku bergegas menuju pintu. Sebelum aku buka aku mengintip dari lobang kecil dan benar Ms Au sudah berdiri di depan pintu.

Ms Au aku persilakan masuk dan beristirahat di sofa. Ms Au sedikit malu-malu untuk masuk namun ketika aku memperlakukan dia seperti teman, barulah dia merasa nyaman. Dia sangat menghargaiku namun bagi aku dia sama sepertiku, tidak berbeda. Aku suguhkan snack dan air mineral untuknya. Aku juga persilakan dia untuk istirahat dimana dia suka. Sengaja aku tidak mengajaknya mengobrol agar dia bisa beristirahat dan aku bisa sholat Magrib.

Karena kelelahan Ms Au sempat tertidur dan aku tidak berani membangunkannya. Jam menunjukkan pukul 18.30 dan saya mendapat info dinner diundur hingga pukul 19.00. Lumayan untuk beristirahat untuk Ms Au dan aku. Musik dari TV mengalun lembut membuat suasana semakin tenang. Selesai sholat aku segera mengenakan baju casual seperti yang diinfokan, blouse bergambar daun dengan dasar putih dan celana panjang hitam. Tidak lupa shawl berwarna biru sebagai pemanis.

Telpon gawaiku berdering, Mr Iman menelpon dan mengajakku untuk segera ke lobby hotel. Aku meminta waktu lima menit lagi karena Ms Au masih tidur.  Ketika aku hendak membangunkan Ms Au ternyata dia sudah berdiri di belakangku. “Maaf, saya ketiduran.” Katanya dengan wajah memelas dan membungkukkan badannya. Aku hanya mengangguk dan tersenyum seraya berkata, “tidak apa-apa Ms Au, santai saja. Ms Au pasti sangat lelah.” Dia meminta ijin untuk merapikan diri di rest room.

Segera setelah kami siap, kami keluar kamar hotel dan menghampiri Mr. Iman untuk turun bersama-sama ke lobby. Ms. Meidy dan Mr. Soegi sudah lebih duluan sampai di lobby. Sambil menunggu kendaraan sampai Ms. Meidy masih sempat merokok satu batang di halaman luar hotel, sementara kami berfoto-foto di depan lobby. Tidak berapa lama mobil Elf putih sampai di depan halaman lobby. Kami segera naik mobil untuk menikmati keindahan kota Thailand di malam hari kemudian dilanjutkan dinner.

Para pembaca budiman, nantikan kelanjutan kisah menarik selama outdoor dinner.

Selamat membaca, salam sehat dan salam literasi!

 

Jumat, 19 Mei 2023

Nani Kusmiyati

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan