ARTI SAHABAT
Setiap hari Jumat atau kadang Minggu, teman saya selalu mengirimkan doa-doa sesuai dengan doa di hari itu. Tentunya saya sangat gembira dan berterima kasih atas sharing doa-doanya. Saya hanya menjawab pendek, “Amin Allohuma Amiin” Kadang jawaban saya sedikit panjang, “terima kasih, semoga Allah SWT senantiasa memberikan segala kebaikan, Amiin Allohuma Amiin.”
Namun, jika hal itu dilakukan secara berulang dengan kalimat yang sama pada setiap hari, saya jadi berfikir doa-doa itu pasti sudah diseting oleh mesin. Pengirim pesan hanya sekedar share tanpa membaca lagi apa isi doa didalamnya. Maaf jika sedikit negative thingking. Namun demikian niat baik tentunya saya hargai. Sebenarnya saya merasa sedikit aneh karena saya jarang bertemu teman saya pengirim pesan doa itu dan bahkan hampir lupa kapan saya bertemu. Mungkin karena sudah sekian lama tidak bertemu dan tidak berkomunikasi.
Ketika saya tiba-tiba dimasukkan group whatsapp Basic Training, saya baru mengetahui teman yang sering mengirim doa itu ternyata salah satu teman di Basic Training, tahun 1986. Karena kami semua beranjak senior alias berusia tidak muda lagi maka agak sulit mengenali teman-teman lama, bukan karena saya adalah tipe pasif dalam mengenal orang, karena jumlah teman pria pada saat Basic Training sekitar 200-an. Sedangkan wanita berjumlah 29. Tentunya saya lebih mengenal sahabat-sahabat wanita saya daripada pria, dan para pria akan mudah mengingat kami, para wanita yang berjumlah sedikit. Apalagi berpuluh-puluh tahun tidak bertemu. Ketika bertemu, wajah kami sudah penuh dengan kerut, badan yang tidak langsing lagi. Penampilan yang semula atletis kini penuh dengan lipatan-lipatan. “Hahaha”, sejujurnya saya memiliki memori terbatas untuk menghafal teman-teman lama saya karena sudah tertumpuk dengan berbagai rencana kegiatan dan persoalan hidup. Bahkan agak sulit menghafal para mantan siswa saya yang sekarang sudah menjadi pejabat tinggi. Ada beberapa yang bisa saya ingat terutama mereka yang pada saat dikelas agak vokal, super baik atau lucu.
Kembali kepada teman saya yang saya rasa cukup perhatian, telah banyak mengirim doa yang sama. Saya tetap menghargai akan waktunya untuk berbagi kebaikan. Namun, karena saya berbeda gender, saya tidak banyak berkomunikasi jika membalas pesan cukup pendek-pendek saja. Semua itu untuk menghindari hal yang kurang proper atau pas. Tentunya untuk menjaga pertemanan agar langgeng.
Bagi saya, sahabat tidak mesti kirim pesan tiap hari karena masing-masing pasti memiliki kesibukan dan keluarga. Jika sahabat kita sesama gender, kita bisa saling kabar dan bertegur sapa. Seperti persahabatan saya denga mba Atik. Dimanapun berada biasanya kita saling bersapa walau hanya sekedar. “Apa kabar?” Namun, walau berbeda gender, masih bisa kok saling bertegur sapa namun tidak setiap hari ya. Terlebih jika ada berita bahagia kita bisa share kepada sahabat agar sahabat kita ikut berbahagia, dan ketika sakit kita boleh meminta doa dari mereka agar kita di doakan.
Sebagai sahabat yang baik, jika telah lama tidak saling berkabar, kita semestinya bertegur sapa walau melalui sosial media atau bertanya apa kabar dengan mereka. Arti sahabat bagi saya tatkala kita dapat saling menghargai, menginspirasi, menyemangati dan mendoakan demi kebaikan.
Bagaimana arti sahabat menurutmu?
Jonggol, Minggu, 26 Juni 2022
NANI KUSMIYATI