Seberapa Pentingkah Refleksi Diri?

KMAB, Literasi534 Dilihat

“Ah…mengapa tadi tidak saya lakukan? Mengapa tadi terlewat begitu saja? Padahal sudah aku ingat -ingat sebelumnya, aku harus melakukan ini, namun masih saja kelupaan.”

“Aku benar-benar kecewa. Hari ini usahaku gagal, Aku harus lebih teliti, lebih cermat dan lebih cepat. Aku tidak mau orang lain mendahuluiku. Aku harus lebih awal mempersiapkannya. Semoga besok masih ada kesempatan, dan aku harus bisa. Aku harus berhasil.”

“Aku sudah berusaha sebaik mungkin, dengan persiapan dan perencanaan yang matang. Namun, masih saja ada orang yang belum puas dan masih menemukan titik kelemahanku. Aku akan berusaha memperbaikinya dan mengubah strategi. Aku akan mencoba menambahkan saran orang itu dan berusaha lebih baik lagi.”

Sejumlah gambaran dialog diatas, barangkali pernah kita alami, pernah menjadi pertanyaan, atau pernah muncul di hati manakala merefleksi peristiwa atau kejadian yang menimpa kita. Refleksi dengan menanyakan diri sendiri, apakah yang sudah saya lakukan tadi benar? Apakah yang sudah saya lakukan sesuai hati nurani? apakah saya sudah maksimal berusaha? Mengapa saya? Bagaimana saya? Dimana? Siapa?

Barangkali sering kita mempertanyakan pada diri sendiri, karena bila bertanya pada orang lain mungkin tidak jujur, namun pada diri sendiri, tentu kita tidak akan berbohong bukan? Tidak mungkin kita membohongi diri sendiri. Inilah refleksi. Seberapa pentingkah kita berefleksi? Untuk apa kita berefleksi? Pernahkah kita membuat catatan dari refleksi kita?

 

Tinggalkan Balasan