Selamat siang sobat,
Pemerintah Indonesia kemarin (Kamis, 17/02/2022) memperbarui data terkait kasus COVID-19 di Indonesia. Di hari Kamis tersebut dilaporkan bahwa ada tambahan sebanyak 63.956 kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Dengan tambahan tersebut, jumlah total kasus COVID-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari Kamis kemarin menjadi 5.030.002 kasus.
Seperti dirilis oleh detik.com (17/02/2022) bahwa dari jumlah tersebut, 469.868 masih positif COVID-19 (kasus aktif). Dilaporkan juga, ada 39.072 orang di Indonesia yang sembuh dari COVID-19. Jumlah total yang telah sembuh dari COVID-19 sebanyak 4.414.306 orang.
Selain itu, dilaporkan sebanyak 206 pasien positif COVID-19 di Tanah Air meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah total pasien positif COVID-19 yang meninggal sebanyak 145.828 orang.
Berikut sebaran kasus baru COVID-19 di Indonesia yang tercatat pada hari Kamis (17/02/2022) :
- Jawa Barat: 16.251 kasus
- Jawa Timur: 8.977 kasus
- DKI Jakarta: 8.536 kasus
- Banten: 6.426 kasus
- Jawa Tengah: 4.672 kasus
- Sumatera Utara: 2.002 kasus
- Kalimantan Timur: 1.788 kasus
- Sulawesi Selatan: 1.709 kasus
- DI Yogyakarta: 1.531 kasus
- Bali: 1.445 kasus
- Sumatera Selatan: 1.291 kasus
- Lampung: 1.039 kasus
- Sulawesi Utara: 1.031 kasus
- Kalimantan Selatan: 737 kasus
- Papua: 719 kasus
- Riau: 590 kasus
- Kalimantan Barat: 580 kasus
- Sumatera Barat: 521 kasus
- Kepulauan Riau: 471 kasus
- Kalimantan Tengah: 459 kasus
- Nusa Tenggara Timur: 434 kasus
- Papua Barat: 420 kasus
- Nusa Tenggara Barat: 409 kasus
- Sulawesi Tenggara: 313 kasus
- Bangka Belitung: 277 kasus
- Bengkulu: 261 kasus
- Sulawesi Tengah: 255 kasus
- Jambi: 222 kasus
- Maluku: 156 kasus
- Kalimantan Utara: 130 kasus
- Maluku Utara: 99 kasus
- Aceh: 86 kasus
- Gorontalo: 65 kasus
- Sulawesi Barat: 54 kasus
Dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini banyak pihak termasuk pemerintah terus mengimbau agar masyarakat menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19, yakni mengenakan masker jika berada di luar rumah atau tengah bepergian, sering mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi.
Program vaksinasi COVID-19 booster juga tengah digencarkan agar tercipta kekebalan komunal (herd immunity).
Selain itu pihak Pemerintah juga telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 hingga Level 3 untuk menekan laju penyebaran COVID-19. Masyarakat hendaknya menaati aturan yang diberlakukan selama PPKM agar laju penyebaran pandemi virus COVID-19 dapat ditekan seminimal mungkin.
Dengan terus meningkatnya kasus COVID-19 terutama adanya varian baru Omicron yang mudah menular maka hendaknya dipertimbangkan pelaksanaan PKM (Pembelajaran Tatap Muka) di sekolah maupun di kampus untuk daerah PPKM yang masuk dalam Level 3. PKM dalam pelaksanaannya sulit dihindari adanya kerumunan dan tidak tertibnya dalam penggunaan masker dan banyaknya PKM yang dilakukan di ruang tertutup.
Hal tersebut sangat dimungkinkan terjadinya penyebaran virus COVID-19 dari OTG (Orang Tanpa Gejala) secara masif.
Oleh karena itu di daerah PPKM Level 3 hendaknya segera diberlakukan Pembelajaran secara Online kembali karena bila terus dipaksakan penerapan PKM maka hampir dipastikan korban kasus COVID-19 bakal terus berjatuhan dan tentu saja sangat memberatkan pihak keluarga yang anggota keluarganya terpapar COVID-19.
Pandemi COVID-19 ini masih belum akan berakhir dan tak pernah ada yang tahu kapan berakhirnya apalagi bila kita tak taat dengan protokol kesehatan dan adanya pihak yang terus mengkait kaitkan kasus COVID-19 ini dengan masalah politik.
Pandemi COVID-19 ini hanya bisa diatasi bila kita mau bersatu dan bukan terus meneru saling menyalahkan.
Sobat, sebelum saya undur diri, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun :
Melihat Wanita Bergaun Manyala
Profesinya Adalah Seorang Akuntan
Pandemi COVID-19 Kembali Merajalela
Terus Taati Protokol Kesehatan
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Surabaya, 18 Februari 2022