Karya : purwa Nur Alam
Matahari mengintip malu-malu menampakakan diri
Padahal hewan malam sudah melipat matanya dan berselimut pagi
sang burung sudah bernyanyi riang
mengibaskan sayap menarik perhatian pasangannya
semilir angin bertiup membelai halus disela – sela putik bunga
membisikan candaan ringan ;
“pagi ini aku membawa serbuk sari, yang biasa dibawa sang kumbang”
saat kumbang terbang bawaannya terjatuh
“dia pasti kehilangan bawaannya” hahaha.…
Bunga pun tersenyum manis
suka cita air beriak dipermukaan
selepas terjun dari atas bukit
pepohonan bersorak ramai menyambut jatuhnya air
daun yang terimbas embun pagi
basah kuyup meneteskan air harapan bagi tanah basah
melirik terpana pada hijaunya hamparan karpet alam
terlihat bersanding akrab padi dan rerumputan dikejauhan
menatap keatas bukit’ tampak benang emas menapakkan ujung dikaki bukit
berarak awan putih tipis-tipis dikaki langit
semakin indah lukisan alam dimayapada
Puisi yg indah…
Terima kasih atas apresiasinya..
Maaf, salah tempat komentar…
Sy setuju puisi Bapak sangat indah