# KMAB Edhi Handoko Orang Indonesia Keempat yang Meraih Gelar Grandmaster

(GM Edhi Handoko Dok: players.chessbase.com)

Suatu kebanggan yang luar biasa bagi atlet catur untuk menyandang gelar Grandmaster. Agar bisa menyandang gelar paling bergengsi tersebut, seorang atlet catur harus melewati rangkaian persyaratan yang telah ditetapkan oleh FIDE.

Setelah dianugerahkan oleh organisasi catur dunia (FIDE), seorang pecatur akan selalu menjadi Grandmaster. Gelar Grandmaster dipegang seumur hidup.

Dalam tulisan ini, saya akan menuliskan sepak terjang Grandmaster kebanggaan Indonesia dalam cabang olahraga catur GM Edhi Handoko, pecatur kelahiran 28 Agustus 1960 di Solo, Jawa Tengah. Dalam tulisan sebelumnya, saya sudah menuliskan sepak terjang Ardiansyah orang Indonesia ketiga yang meraih gelar Grandmaster.

GM Edhi Handoko merupakan salah satu pecatur terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Prestasi hebatnya dari tahun 1978 hingga tahun 2009, GM Edhi Handoko adalah salah satu pecatur terkemuka di Indonesia. Kejuaraan di level nasional yang pernah diikuti antara lain PON dan Kejuaraan Nasional.

Kejuaraan di level internasional yang pernah diikuti antara lain World U20 Chess Championship, 3rd Asian Teams Championship, 5th Asian Cities Championship, Zagreb/Rijeka Tournament, First Lady’s Cup Tournament, Asia-Championship Final 07th, 8th Asian Team-Championship final, Adelaide Open, Shah Alam Asia zt, Sidney Cepacol Tournament, Beijing Open, Liechtenstein Open, Doha Open, Arnold Cup, Asia Championship, United Insurance International, SEA Games, Genting Highlands Zonal, 11th Asian Team-Championship final, Zonal 3.2, Japfa Open, Asian Cities 14th, Dubai Open, ASEAN Masters Circuit WIM, Kuala Lumpur Open, hingga Olimpiade Catur.

Prestasi untuk level Nasional, Ia berkali-kali mengikuti Kejuaraan Nasional Catur dan memenangkan turnamen tersebut pada tahun 1978, 1979, 1984, dan 1991. Prestasi untuk kejuaraan di level internasional, kejuaraan yang pernah dimenangkannya antara lain juara beregu Antar Kota Asia (1993, 1994), juara dua beregu Antar Kota Asia (1998), medali perak beregu SEA Games (2003), Japfa Open (2003), dan juara tiga Asian Cities 14th (2004).

Gelar Master Nasional (MN) diraih tahun 1978, gelar FIDE Master (FM) dan gelar Master Internasional (IM) diraih di tahun yang sama 1982. Edhi Handoko butuh waktu 12 tahun untuk memperoleh gelar internasional tertinggi untuk pecatur Grandmaster (GM).

GM Edhi Handoko (rating Elo tertinggi 2520) memimpin rekan-rekannya pecatur kelahiran tahun 1960 an mengikuti jejak GM Utut Adianto untuk meraih gelar GM, ia berhasil menjadi orang Indonesia ke empat yang meraih gelar GM tahun 1994 melalui Sirkuit Asia yang diikutinya di beberapa negara Asia. Pengalaman memperkuat team Olimpiade Catur Indonesia sudah delapan kali, yang pertama tahun 1980, kemudian berturut-turut dari tahun 1982 sampai dengan tahun 1994 (kecuali tahun 1990), dan terakhir tahun 2000.

Prestasi yang diraih dari ke delapan Olimpiade tersebut adalah 53 point dari 94 partai atau 56,4 % dengan perincian 34 kali menang, 38 kali remis, dan 22 kali kalah. Prestasi lain pecatur kelahiran tahun 1960 itu antara lain meraih medali emas perorangan dan beregu PON 1985, medali emas beregu PON 2004, meraih dua medali perak dan dua medali perunggu catur beregu Asia bersama regu Indonesia.

Selain bermain catur, Edhi Handoko juga pernah menjabat sebagai kapten tim putri Indonesia tahun 1990 dan kapten tim putra tahun 2006 dan 2008. Setelah mundur sebagai pemain karena alasan kesehatan, ia sempat menjadi pelatih pecatur-pecatur muda seperti GMW Irene Kharisma Sukandar dan Juara Dunia Pelajar IM Farid Firmansyah. Edhi Handoko meninggal dunia pada tanggal 17 Februari 2009 dalam usia 49 tahun.

Tinggalkan Balasan