Kecemburuan termasuk dalam rasa yang sangat sensitif,dimana ada pembuktian rasa cinta dan sayang dari setiap pasangan masing-masing,sebagai pembuktian takut akan
kehilangan.Akan tetapi kecemburuan jika tidak bisa untuk dilihat dari sisi-sisi kehidupan yang wajar,maka kehancuran akan segera menghampiri atau merusak kebahagian
rumah tangga yang telah terjalin atau terbina dengan baik.Kontrol diri dalam memberikan suatu sikap haruslah seimbang dengan penataan hidup kepribadian
setiap pasangan.Tolak ukur untuk menepis rasa kecemburuan secara berkepanjangan adalah menitik beratkan karakter kepercaayaan dalam rumah tangga.Semoga kita tergolong pada manusia yang mampu mengngendalikan rasa kecemburuan terhadap pasangan kita tidak secara berlebihan.Kita juga harus memahami bahwa kita sebagai makhluk Allah Swt yang mempunyai akal dan nafsu sudah tentu akan terus dipantau oleh Allah Swt, mampu atau tidaknya kita sebagai pasangan hidup dalam menjalani sebuah bahtera rumah tangga.Dan Allah akan memberikan suatu ujian berdasarkan kemampuan manusia itu sendiri.
3. Kepercayaan
Kepercayaan juga menjadi sebuah simbol yang menjadi tolak ukur dalam menjalani bahtera rumah tangga.Jika didalam bahtera rumah tangga tiada saling
percaya maka rumah tangga yang kita dambakan bersama-sama akan terombang ambing.Dan pihak ketiga akan masuk kedalam bahtera tersebut untuk menambahkan bumbu-bumbu sehingga menjadi lebih pedas.
Jika kelurga kita bahgia bersama keridhoaan Allah Swt,maka gonjang ganjing dari pihak ketiga sudah tentu ada,mereka tidak suka melihat kebahagiaan
kita.Ini semua cobaan dari Allah Swt.Yang amat terpenting adalah tetap terus menjaga keimanan juga ketaqwaan pada diri untuk menyingkapi dan menghindari dari rasa ketidak percayaan secara berlebihan.Untuk menumbuh kembangkan rasa kepercayaan pada bahtera rumah tangga yang telah terjalin cukup lama,maka kita sebagai pasangan haruslah saling terbuka dalam segala pandangan kehidupan.Sebesar apapun,sekecil apapun masalah yang kita hadapi sangat perlu kebersamaan yang kuat pada diri kita.Kebersamaan yang saling memberi,menerima apa adanya dalam menjalani kehidupan bahtera rumah tangga.
Untuk menjaga sebuah kepercayaan tergantung dari sikap keterbukaan kita pada pasangan hidup kita masing-masing.Seperti kita menjaga emas berlian,rasa takut akan
kehilangan.