Peran suami dalam menjaga keutuhan rumah tangganya tidaklah main-main.Memberikan,melaksanakan icap kabul yang berdasarkan penguatan perjanjian pada Allah Swt.Seorang suami tidak
hanya memberikan nafkah pada istrinya,menggauli istrinya secara makruf (baik),menjaga istri dari dosa kecil juga besar serta memberikan cinta kasih sayang.
Semua ketentuan dalam rumah tangga sudah Allah aturkan baik dalam Firmannya maupun hadis-hadis yang penguatannya jelas untuk dipahami oleh semua
pasangan hidup.Suami adalah seorang pemimpin atau imam dalam rumah tangganya,yang mengatur atau mengajarkan kepada seluruh anggota keluarganya untuk merebut dan mengejar ridhonya Allah Swt.Walupun status kita sebagai suami,belum tentu semua keputusan harus kita yang memutuskannya.Kita juga sebagai suami tidak boleh sesuka hati kita memerintahkan istri dan anak-anak kita tanpa melihat situasi dan kondisi pada umumnya.Penekatan pada suatu prinsip bahwa antara suami atau istri hendaknya harus sejalan,seimbang dalam mengarungngi bahtera rumah tangga.Suami juga berkewajiban membimbing istrinya untuk menuju memeluk ridhonya Allah Swt.Keterkaitan peran sorang suami tidak juga hanya sekedar memberikan pemahaman agama saja,akan tetapi menjelaskan secara rinci kepada istri dan anak-anaknya bagaimana menjalankan kehidupan yang sesuai dengan atiran-aturan yang telah
ditetapkan oleh Allah Swt.Aturan tersebut sebagai pedoman atau penghayatan untuk kita bersama-sama melakukan dan mengimplementasikan dalam kehidupan.
Suami yang baik menurut pendapatku ada 11 M :
-Mencintai apa adanya dengan kelebihan atau kekurangan pasangannya
-Melakukan yang terbaik dalam pernikahannya
-Melibatkan istri atau anak-anaknya dalam mengambil atau memberikan suatu keputusannya
-Menghibur istri dan anak-anaknya sebagai tanda bukti cinta,sayang atas titipan-Nya
-Menyelesaikan berbagai persoalan hidup secara bersama-sama
-Mampu mengendalikan emosinya
-Mampu memberikan contoh taulan juga tauladan kepada istri dan anak-anaknya
-Memberikan kebahagian yang sama
-Memberikan rasa nyaman yang terus melindungi semua keluarganya
-Membuka keterbukaan tanpa kebohongan
-Menunjukan rasa sabar,ikhlas dan yakin dalam menjalankan kebersamaan hidup
Ketika aku menjalankan kehidupan dan peran sebagai seorang suami,kedua orang tuaku berkata”Nak makan tak makan yang penting ngumpul,jangan pernah engkau menyelesaikan persoalan hidupmu dengan kekerasan ,baik itu ucapanmu.Kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada tanbah rumit.
“Dalam rumah tangga kamu juga jangan melepaskan tanganmu sebagai tanda amarahmu Nak.”Perlakukan istrimu sebagaimana engkau menjaga Ibu.”Pesan ini terus ku ikat sekuat-kuat sebagai janjiku pada Allah Swt juga kepada kedua orang tuaku.Jika kehidupan semuanya terpenuhi,apa lagi yang ingin kita cari.Semua pasilitas sudah kita miliki.Kehidupan kita juga mapan tak kurang satu apapun.
Coba kita lihat disekeliling kita ada keluarga yang hidupnya biasa-biasa saja akan tetapi dodalam rumahnya penuh dengan kebahagiaan juga keberkahan dari Allah Swt.Perceraian suatu titik temu yang sangat-sangat tidak disukai oleh Allah Swt juga para Malaikatnya.Berikan dan lakukan yang terbaik buat istri kita juga anak-anak kita.Istri dan anak-anak kita mengharapkan kenyamanan perlindungan dari kita sebagai seorang suami.
Jika kita tergolong pada suami yang sering memukul istri kita, itu petanda kita sendiri yang mengundang hadirnya sebuah kehancuran rumah tangga.Aku bukan seorang suami yang berada(kaya raya)tetapi aku suami yang akan terus menjadi idaman dambaan buat istri dan anak-anakku sepanjang hayat.Harta tak menjamin suatu kebahagian atau keutuhan,agamalah yang akan menjadi titik awal juga akhir dalam sebuah kehidupan.Agama juga tak sekedar kita pahami sahaja akan tetapi kita mampu memahami dan memaknainya sebagai suatu tombak atau tolak ukur kita tuk menuju jalan ridhonya Allah Swt.
Kita sebagai suami harus malu pada Allah jika kita tak mampu untuk memberikan peranan yang baik terhadap istri dan anak-anak
kita,begitu juga sebaliknya.
Semoga pandangan Celoteh Anak Pesisir Pulau dapat menjadi sebuah ganbaran untuk kita semuanya.
Ayo menjadi penggerak literasi menulis.
Karena Menulis Aku Bahagia
Sanglar,03 Oktober 2022