IMING-IMING MAKANAN ULTRA PROSES

Terbaru61 Dilihat

Sekelompok anak ABG dengan riang memasuki tempat makan jaman now. Setelah memesan dan membayar makanan di kasir mereka duduk dengan santai. Tak berapa lama pesananpun datang lengkap dengan minuman kekinian. Mereka kemudian menyantapnya dengan nikmat. Makanan yang mereka nikmati itu dikenal dengan nama ”junk food” (makanan sampah). Makanan yang diproses dengan olahan moderen. Seberapa sering anak-anak usia muda itu mengonsumsi makanan seperti itu?

Ada kata bijak berbunyi: Makanan sehat adalah obat paling ampuh atas setiap penyakit, Ia harus dikonsumsi sejakusia muda dan berlangsung selamanya”. Justru di usia muda ini masalah makan sering menghadang. ”Fed to fail? The crisis of choldren’s diet bin early life” itu satu bahan yang disiapkan untuk KTT sistem pangan PBB. Di dalamnya mengingatkan peningkatan angka kemiskinan, ketimpangan sosial, konflik, bencana terkait iklim, menyumbangkan situasi krisis gizi yang berkepanjangan di kalangan generasi termuda dunia. Dalam kurun satu decade terakhir sedikit sekali menunukkan tanda-tanda adanya perbaikan.

Salah satu laporan yang dikeluarkan badan PBB untuk kesehatan ibu dan anak UNIFEF, memaparkan anak-anak berusia di bawah 2 tahun tidak mendapatkan makanan atau pun zat gizi yang sesuai dengan tubuh kembangnya. Karena itu tumbuh kembangnya terhadang gangguan secara permanen. Ini terjadi pada jutaan anak, Temuan-temuan yang disampaikan dalam laporan tersebut jelas menunjukkan betapa seriusnya masalah pemberian makanan pada anak.

Pemberian makanan bergizi seimbang memang sejatinya mejadi tanggungjawab keluarga terutama ibu. Ibulah yang menjadi tumpuan harapan memperkenalkan makanan bergizi seimbang kepada anak yang tentunya harus didukung oleh anggota lain dalam keluarga. Hal ini tidak mudah, apalagi dengan kondisikehidupan moderen yang berkembangsaat ini. Memang tidak dapat dimungkiri karena tuntutan ekonomi dan pola hidup moderen mendorong kaum ibu harus bekerja di luar rumah. Urusan mengurus anak sebagian besar diserahkan kepada asisten rumah tangga.
Dengan situasi dan kondisi seperti itu pola makan danh jenis makanan seperti apa yang diperoleh anak-anak? Unsur praktis, epat, mudah dan cocok di lidah tentu yang dipertimbangkan dan makanan cepat saji dan kuliner kekinianlah yang jadi pilihan. Soal makan ini menjjadi melebar dengan berkembangnya bisnis kuliner. Suatu bisnis yang bergerak dalam bidang pembuatan, penyajian hingga penjuaan produk makanan tertentu kepada konsumen. Dengan kata lain keterkaitan dengan makanan dan inuman yang telah diolah.

Salah satu produk yang banyak beredar adalah makanan ultra proses (Ultra Prossed Food-UPF) yaitu makanan yang telah diproses dengan berbagai zat tambahan seperti gula, garam, lemak pengawet dan pewarna. Makanan ini dijual dalam kemasan menarik dan dirancang untuk mudah diakses, praktis dan tahan lama. Contoh yang banyak ditemukan berupa minuman ringan dalam kemasan, sereal untuk sarapan, sup dalam kemasan, kripik dari buah-buahan dan umbi-umbian, makanan beku (frozen food) dan sebagainya.

Makanan UPF memang tinggi energi yang antara lain berasal dari lemak dan gula. Tentu saja dengan seringnya mengonsumsi jenis makanan seperti ini kaloriatau energi yang diperoleh akan tinggi. Jika aktivitas fisik rendah tentu energi ini kurang dibakar dan dideposit sebagai lemak dalam tubuh. Timbunan ini dalam waktu yang lama menyebabkan bertambahnya berat badan. Jika berat badan berlebihan jurang obesitas menganga menanti korbannya yang akan mendapat bonus yang akrab dikenal dengan Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam wujud jantung coroner, diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan