Air Jeruk Menyelamatkan Para Pelaut.

Terbaru682 Dilihat

Dimasa pandemic Covid-19 ini ada jenis vitamin yang dipercaya dapat membuat daya tahan tubuh atau imunitas meningkat. Salah satunya adalah vitamin C, disamping vitamin E dan vitamin D. Vitamin C sering disebut sebagai asam askorbat dan termasuk jenis vitamin yang larut dalam air serta tidak diproduksi oleh tubuh. Banyak terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan. Jika ditelusur sejarah manusia menemukan berbagai vitamin termasuk vitamin C ini menarik juga, karena ada yang bermula dari ketidak sengajaan atau dugaan belaka, tetapi ada juga dari penelitian dalam waktu yang cukup lama.

Adalah Francis Bacon (1561-1626) yang berpendapat bahwa makanan yang diatur baik dapat memperpanjang umur. Pada abad ke-17 dan ke-18 tercatat berbagai penemuan. Ada yang dirancang dan ada yang sifatnya kebetulan. Di era ini juga dimulai ekperimen gizi dengan manusia. Ada kisah perang terhadap penyakit skorbut yang banyak dialami para pelaut yang kala itu merupakan musuh mematikan. Adalah James Lancester (tahun 1601), seorang kapten kapal mencatat upaya pencegahan skorbut dengan air jeruk. Selama dalam pelayaran ia memberikan air jeruk kepa semua awak kapalnya, dan sampai pada akhir pelayarannya tidak ada satupun para pelaut ini yang terkena penyakit scorbut. Ternyata zat yang terkandung dalam air jeruk itu dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Catatan ini dikukuhkan oleh James Lind yang dikenal pada tahun 1747 sebagai orang pertama yang melakukan eksperimen gizi dengan manusia yang membuktikan khasiat air jeruk untuk penyembuhan skorbut. Hasil eksperimen ini diterbitkan dalam bukunya A Treatise of the Scurvy tahun 1753. Namun demikian baru pada abad ke-20 eksperimen Lind berlanjut dengan penemuan zat anti skorbut. Ternyata itu vitamin C yang kita kenal sekarang. Meskipun sejak abad ke-16 ada indikasi bahwa air jeruk, buah-buahan dan sayuran dapat mencegah penyakit skorbut seperti diuraikn di depan, secara ilmiah misteri skorbut ini baru terungkap pada awal abad ke-20. Pada tahun 1928-1932 seorang ilmuwan dari Hongaria bernama Albert Szent-Gyorgy dan C.C King secara terpisah dilaboratorium lain, berhasil mengisolasi suatu zat dari jeruk dan sayuran (kubis) yang kemudian disebut sebagai “asam askorbat” yang sekarang dikenal dengan vitamin C. Pada tahun 1936 Szent-Gyorgy mendapat hadiah Nobel karena penemuan vitamin C-nya yang kemudian dibuktikan menyembuhkan skorbut. (Abraham Raubun, B.Sc, S.Kom)

 

Tinggalkan Balasan