Asri Pujaanku 14

Terbaru37 Dilihat

Selesai membagikan buku, murid- murid kembali ke kelasnya masing- masing.

“Bu…buku nya boleh dibawa ke rumah”, kata Fania. Boleh …besok pagi jangan lupa di bawa lagi ya…! “baik Bu,!’ katanya dengan penuh kegembiraan.

“Lumayan  juga ya…kalau disekaliguskan!” Kata Bu Alya. Kenapa tidak satu kelas – satu kelas dulu saja? Supaya tidak kerepotan!”  Bu Can yang datang sambil membawa kue dan kopi akhirnya ikut nimbrung. ” Nah…BuCan tahu saja obat lelah nya?” Kata Bu Alya lagi sambil tertawa. “Lelah sedikit tidak apa- apa, supaya besok murid- murid sudah pada pegang buku semuanya”. Jawabku, sambil menyeduh kopi .Lalu kuberikan ke  Bu Alya. ” Terima kasih… Kakak!”  Katanya sambil menyeruput kopi panas buatanku. Setelah minum kopi selesai kamipun masuk kembali ke kelas masing- masing.

Besok pagi stngah 7 saya sudah ada  di sekolah.Alhamdulillah mang Ino sudah siap – siap menghamparkan terpal yang dibantu oleh murid laki-laki kelas enam. Setelah tas ku simpan di meja ruang guru, cepat- cepat Aku menuju lapangan membatu mempersiapkan segala sesuatunya.

Murid – murid saling berdatangan, ada yang berlari- lari, ada yang berjalan cepat, mereka segera menyimpan tas nya ke dalam kelas masing- masing.

Lalu  sambil menenteng buku ditangan berlari menuju lapangan ,kemudian  duduk di atas terpal yang sudah digelar.

Ketika mendengar suara panggilan melalui microphone ,Tepat pukul 7 pagi kami semua warga sekolah siap membaca buku.

Lima belas menit sudah kami membaca.

Lalu ku ambil microphone kuteriakkan yel- yel.!

“Perhatian anak- anak,  kalau ibu mengucapkan salam literasi!”

Kalian jawab lagi salam literasi! Dengan mengangkat tangan kanan sambil mengacungkan jari telunjuk dan jempol membentuk huruf L.”

” Lalu kalau ibu mengatakan lagi, “membaca?”  Jawabnya, “Siap!” Sebanyak tiga kali. “Paham?” Saya bertanya lagi. “Paham”! Bu…jawab murid- murid serempak.

Setelah yel- yel diteriakkan untuk membakar semangat murid- murid, lalu mulailah Aku memanggil siapa sja yang berani untuk hari ini melalukakan bercerita di depan teman- teman sekolahnya. Hasil dari buku Asri yang dibacanya.

Salah satu muridku dari kelas satu mengacungkan tangan. “Saya Bu…teriak Fania.” “Ayo maju ke depan!” Jawabku. Kemudian Fania pun berdiri kemudian berjalan menuju ke depan microphone. Murid- murid yang lain bertepuk tangan. Melihat keberanian Fania murid kelas satu.

Sambil lantangnya Fania memperkenalkan diri. Lalu bercerita lah dia. Tidak kusangka benar- benar hapal cerita nya dan bagus sekali. Kebetulan Aku sendiri di kelas satu, sudah terbiasa dengan literasi kelas sebelum masuk.

Lalu saya mencona memanggi untuk siswa yang lainnya. Untuk tampil yang kedua ternyata dari kelas 6,  Anak laki- laki. Diva namanya.

Rd. Nurliyah,S.Pd

 

 

Tinggalkan Balasan