Asri Pujaanku 27

Terbaru18 Dilihat

 

Azka akhirnya menang dalam lomba berpidato, juara satu di tingkat kecamatan, ketika mengikuti lomba di tingkat kabupaten, meraih peringkat ketiga. Aku selalu mensyukuri apapun hasilnya. Ini hasil kerja keras muridku.

Aku sekedar membantu,membina, dan inilah kemampuanku mengantarkan Azka sampai peringkat ketiga. Itu lebih baik, artinya ada peningkatan dari tahun sebelumnya, hanya mencapai peringkat ke empat.

Aku sendiri dalam membimbing tidak selalu muridku meraih juara, kadang tidak berhasil. Dan itu sangatlah wajar. Yang terpenting bagiku adalah proses.

Lagi pula setiap tahun, dan setiap murid akan selalu berbeda keadaan, kemampuannya. Ibarat pepatah, roda selalu berputar. Kadang di atas kadang di bawah. Itulah hidup.

Kita sebagai manusia hanya diwajibkan berihtiar dan berusaha juga berdo’ a. Setelah itu baru bertawakal, kita serahkan semuanya pada yang maha kuasa yaitu Alloh SWT.

Nasihat itulah yang selalu Aku ingat dari kedua orang tuaku. Ketika beliau masih hidup. Karena beliau sama- sama pendidik. Ayahku sebagai pensiunan pengawas TK/ SD, sedangkan ibu ku pensiunan kepala sekolah SD. Kami lima bersaudara semua menjadi guru.

Kepala sekolah memberikan apresiasi  dan ucapan terima kasihnya kepada kami semua guru- guru yang telah membimbing, begitupun kepada murid- murid, yang telah berhasil mengharumkan nama sekolah.    Tidak ketinggalan bapak kepala desapun memberikan apresiasinya kepada murid- murid kami yang berhasil meraih juara. Bahkan semua SD yang ada di lingkungan desa kami.

Sejak itu tidak ada lagi kegiatan yang merupakan ajang lomba terbuka. Sejak munculnya wabah Covid- 19. Hampir menjelang tahun kedua  wabah corona, bukanya menghilang, tapi malah semakin meraja lela.  Covid-19 ini sudah menjadi pandemi. Seluruh dunia. Sektor ekonomi, pendidikan semua terganggu. Belum ditambah dengan bencana alam di mana- mana.

Asri yang biasanya rutin setiap minggunya selalu mengadakan pembiasaan literasi di lapangan sekolah dengan menggelar terpal, juga dengan ramainya murid- murid membaca buku. kini tidak lagi.  Pembelajaranpun sudah tidak dilaksanakan lagi di sekolah. Melainkan pembelajaran jarak jauh.

Terkadang kami mengadakan tatap muka, dengan cara mengunjungi kelompok- kelompok kecil. Itupun melihat situasi, jika lingkungan daerah kami terbilang zona kuning. Dan masih dirasa cukup aman.

Untuk menyiasati supaya Asri dan juga literasi nya tetap jalan, maka Aku dan sahabat- sahabatku mengadakan literasi nya di rumah masing- masing. Sebelum pembelajaran PJJ berlangsung. Diusahakan 15 menit sebelum nya murid- murid membaca buku terlebih dahulu. Karena pembelajaran di rumah dengan di sekolah sangat berbeda. Jadi waktupun sangat fleksibel. Sesuai dengan kesiapan orang tua apalagi bagi kelas satu harus didampingi oleh orang tua.

 

 

Rd. Nurliyah,S.Pd

Salam : Blogger Persahabatan

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan