DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 19 SATYAKU KUDHARMAKAN, DHARMAKU KUBAKTIKAN

Pendidikan26 Dilihat

 

DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 19

SATYAKU KUDHARMAKAN, DHARMAKU KUBAKTIKAN

Ditulis: Rince Wiki Utami

NPA: 10080200549

 

Kami Pramuka Indonesia

Manusia Pancasila

Satyaku kudharmakan, Dharmaku kubaktikan

Agar jaya Indonesia.. Indonesia..

Tanah airku.. kami jadi pandumu..

Itulah lahu hymne pramuka yang tidak asing bagi kami para pendidik. Kegiatan pramuka bagi anak-anak sangat menyenangkan. Saat saya kecil banyak kenangan terkait dengan pramuka.

Sewaktu sekolah dasar pernah ikut kegiatan susur sungai. Sungainya hanya sepinggang anak-anak airnya, tetapi seru sekali saat itu. Ketika saya di sekolah menengah pertama pernah ikut perjusami, perkemahan Jumat, Sabtu, Minggu.

Yang membuat seru hingga sampai saat ini masih teringat meski pun usia saya sudah setengah abad berlalu. Saat itu musim hujan karena sudah dipersiapkan jauh-jauh hari jadi acara tetap berjalan.

Ayah saya mengatisipasi semua baju-baju bersih dimasukkan kantong plastik sebelum dimasukkan ke dalam ransel. Dan benar saja selama 3 hari 3 malam hujan tidak berhenti dari berangkat dengan truk TNI hingga pulang kembali hujan tetap turun.

Saat ganti pakaian, selalu ada pakaian yang kering karena sudah diantisipasi bahkan bisa meminjamkan buat teman yang kurang bajunya. Kami tidur diatas papan seadanya berbantal ransel. Kami berjuang basah-basahan selama berkegiatan hingga selesai. Alhamdulillah selesai kegiatan kami tetap dalam keadaan sehat semua. Mungkin karena senang dan bahagia.

Di sekolah menengah keguruan saya masih ikuti kegiatan pramuka hingga kelas dua, mengikuti kegiatan bersama dengan sekolah lain saya lupa apa nama kegiatan tersebut.

Saya ingat adalah kami mewakili sekolah dan saya sempat berkenalan dengan teman dari sekolah lain melalui semaphore. Kami lakukan di tenda masing-masing yang jaraknya lumayan jauh.

Jurit malam yang mencekam melatih mental dan keberanian, kedisipinan serta kepemimpinan. Manfaatnya terasa hingga sekarang. Dari pramuka saya belajar jadi pemimpin upacara, berani kemukakan pendapat, mandiri juga empati terhadap sesama. Masa-masa sekolah dengan kegiatan pramuka yang menyenangkan hingga membentuk kepercayaan diri yang baik.

Mengenal Pramuka

 Pramuka adalah sebuah organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah “Kepanduan” (Boy Scout).

Gerakan Pramuka memiliki kode Kode Kehormatan Pramuka, sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar Pramuka, Gerakan Pramuka memiliki Kode Kehormatan yang terdiri atas janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma.

Kode Kehormatan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya, yaitu: Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma.

Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma. Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasadarma. Kode Kehormatan Pramuka Dewasa terdiri atas Trisatya Anggota Dewasa dan Dasadarma.

Gerakan Pramuka di Indonesia

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.

Tapi sebelum singkatan ini ditetapkan, kata Pramuka asalnya diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata “Poromuko” yang berarti pasukan terdepan dalam perang.

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.

Gerakan Pramuka dipimpin oleh Ketua Kwartir Nasional, yang saat ini dijabat Komisaris Jenderal Polisi (Purn.Budi Waseso.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibu kota Jakarta, tetapi juga di tempat yang penting di Indonesia.

Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuk

Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:

  • Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
  • Belajar sambil melakukan.
  • Kegiatan berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi.
  • Kegiatan yang menarik, dan menantang.
  • Kegiatan di alam terbuka.
  • Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan.
  • Penghargaan berupa tanda kecakapan.
  • Satuan terpisah antara putra, dan putri.

Kode kehormatan dalam Gerakan Pramuka terdiri dari tiga janji yang disebut “Trisatya” dan sepuluh moral yang disebut “Dasadarma”. Khusus untuk golongan siaga kode kehormatan terdiri dari dua janji yang disebut “Dwi Satya” dan dua moral yang disebut “Dwi Darma”

Trisatya Pramuka

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  • Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila
  • Menolong Sesama Hidup, dan Mempersiapkan diri serta membangun masyarakat
  • Menepati Dasadarma

Dasadarma Pramuka

  1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Cinta Alam, dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Patriot yang sopan, dan kesatria.
  4. Patuh, dan suka bermusyawarah.
  5. Rela menolong, dan tabah.
  6. Rajin, terampil, dan gembira.
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
  8. Disiplin, berani, dan setia.
  9. Bertanggung jawab, dan dapat dipercaya.
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Anggota Gerakan Pramuka terdiri dari Anggota Muda, dan Anggota Dewasa. Anggota Muda adalah Peserta Didik Gerakan Pramuka yang dibagi menjadi beberapa golongan di antaranya:

  1. Golongan Siagamerupakan anggota yang berusia 7 s.d. 10 tahun
  2. Golongan Penggalangmerupakan anggota yang berusia 11 s.d. 15 tahun
  3. Golongan Penegakmerupakan anggota yang berusia 16 s.d. 20 tahun
  4. Golongan Pandegamerupakan anggota yang berusia 21 s.d. 25 tahun

Anggota yang berusia di atas 25 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas:

Tenaga Pendidik

  • Pembina Pramuka
  • Pelatih Pembina
  • Pembantu Pembina
  • Pamong Saka
  • Instruktur Saka 

Pramuka

Gugus depan merupakan ujung tombak pendidikan kepramukaan dan harus mampu mengatur diri sendiri dalam upaya meningkatkan dan menjamin mutu secara terus-menerus, baik masukan, proses pendidikan kepramukaan maupun keluaran berbagai program dan layanan yang diberikan kepada anggotanya.

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik, gugus depan harus secara aktif membangun sistem penjaminan mutu intemal. Untuk membuktikan bahwa sistem penjaminan mutu internal telah dilaksanakan dengan baik dan benar, gugus depan harus diakreditasi oleh kwartir Gerakan Pramuka.

Dengan sistem penjaminan mutu yang baik dan benar, gugus depan akan mampu meningkatkan mutu, menegakkan otonomi, dan mengembangkan diri sebagai ujung tombak pendidikan kepramukaan dan kekuatan moral masyarakat secara berkelanjutan.

Akreditasi Gugusdepan mempunyai tujuan adalah sebagai berikut :

  1. Menjamin gugus depan yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kwartir Nasional, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang tidak memenuhi standar.
  2. Memotivasi gugus depan untuk terus-menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi.

Selanjutnya akreditasi gugus depan adalah seluruh proses kegiatan evaluasi dan penilaian secara komprehensif atas komitmen gugus depan terhadap mutu dan kapasitas penyelenggaraan program pendidikan kepramukaan yang akan dilakukan oleh Tim Asesor yang ditugaskan oleh kwartir. Untuk menentukan kelayakan gugus depan hatus menunjukkan bukti-bukti yang dipersyaratkan dalam akreditasi tersebut.

Alhamdulillah gugus depan pangkalan Daarun Najaat Maza telah diakreditasi pada bulan Nopember tahun 2019 yang lalu. Dengan perolehan yang cukup memuaskan katagori A. Semoga ke depannya dapat terus meningkatkan mutu gugus depan dalam pembinaan kepramukaan.

 

“Sikap bijak dan dewasa seringkali ditumbuhkan dari pengalaman dalam hidup. Dan hal itu salah satunya di dapat dari pramuka. Proses Pendidikan yang menyenangkan sangat membekas dalam setiap individu. Jadilah pribadi yang menyenangkan.”- Bunda Rince W Utami

 

 

Bekasi, 19 Februari 2021

Salam Literasi, semangat menulis dan menginspirasi

 

https://www.scout.org/node/272396

https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Pramuka_Indonesia

foto dokumentasi pribadi

Tinggalkan Balasan