KERUKUNAN (Kel. 1)

Sosbud, Terbaru86 Dilihat

Assalamualaikum Wr. Wb. Berikut adalah tugas Kewarganegaraan dengan tema KERUKUNAN. Anggota kelompok kami terdiri dari :
1. Aisyah Larasti (20002)
2. Dimas Prayogo (20011)
3. Shofi Eka Sabili (20036)
4. Yektiningtiyas Mahfirotin (20040)
5. Asya Zuhri (20005)

Kerukunan Warga Negara

Kerukunan menyangkut keseimbangan sosial dalam masyarakat, dimana masyarakat berada dalam situasi bebas konflik tanpa pertikaian. Terkadang sulit untuk menciptakan kondisi yang benar-benar tenteram dan damai. Pertikaian yang terjadi dalam masyarakat bisa saja disebabkan oleh banyak faktor kepentingan. Dan kepentingan-kepentingan yang bersinggungan inilah mengakibatkan ketidakharmonisannya hubungan dalam kehidupan bermasyarakat. pertikaian ini sulit dihindari.  Kerukunan sulit diciptakan lantaran manusia belum menyadari bahwa musuh sesungguhnya adalah dirinya sendiri dan bukan siapa yang ada dihadapannya. Padahal Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna dan istimewa. Namun dengan karunia yang diberikan Tuhan ini, ternyata tidak membuat manusia sadar akan posisinya.


Kenapa sih kita harus hidup rukun? Sebenarnya manusia diciptakan untuk hidup saling bergantungan. Sebagai manusia kita tidak dapat hidup sendiri, kita saling bergantungan kepada orang lain. Dengan hubungan saling herkegantungan ini maka manusia harus berbuat baik, saling menghormati, saling tolong menolong, saling menghargai. Sehingga dengan itu kita dapat hidup rukun.

Apabila warga dapat hidup rukun maka suasana akan menjadi damai, tentram, dan nyaman. Namun apabila warga tidak dapat hidup rukun. Maka kehancuran akan terjadi. Kita tidak bisa membuat seseorang harus sama dengan kita. Sebagai warga yang baik kita harus hidup damai, tentram, berprilaku adil terhadap sesama, menghargai perbedaan, dan harus menjalin silaturahmi.

Contoh hidup rukun dalam lingkungan rumah saat ada kegiatan kerja bakti, kita harus ikut serta dalam kegiatan tersebut. Saat ada yang berbuat kesalahan harus saling memaafkan. Saat ada yang membutuhkan haru saling menolong. Dalam bertetangga hubungan harus baik.


Kerukunan hendaknya dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga. Bila sikap saling toleransi, saling tolong menolong dapat dijunjung tinggi dalam sebuah keluarga, tentunya akan menjadi kebiasaan di dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan terciptanya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat tentunya akan berdampak positif bagi manusia sebagai makhluk sosial. Contohnya dapat menghasilkan komunikasi yang baik antar sesama demi menghindari pertikaian dan menciptakan kehidupan yang lebih harmonis sehingga menumbuhkan kesadaran untuk saling membantu.

Untuk itulah semua pihak terkait bersinergi, bahu membahu, mengupayakan terciptanya kerukunan hidup antar masyarakat, seperti yang digambarkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Lalu, apakah kerukunan diantara manusia itu sudah tidak dapat diciptakan lagi? Jawabnya kembali ke manusia itu sendiri. Kalau alam semesta beserta isinya dapat bersinergi secara harmonis, tentunya demikian juga dengan manusia. Ada 4 (empat) hal yang harus dijalankan agar kehidupan manusia itu rukun dan harmonis. Singkatnya kerukunan itu dapat diciptakan melalui 4 (empat) aspek: kerukunan dalam rumah tangga, kerukunan dalam beragama, kerukunan dalam bermasyarakat dan kerukunan dalam berbudaya.

Terkadang, era modernisasi tidak serta merta membuat manusia menjunjung tinggi pentingnya kerukunan. Mereka mempunyai pola pikir sendiri, yang kadang menimbulkan konflik dan saling bersitegang. Sifat egois, menang sendiri atau bahkan tidak peduli dengan sekelilingnya kerap menghantui kehidupan manusia modern saat ini.

Sebagai manusia modern hendaknya kita bisa menempatkan diri di lingkungan masyarakat. Kita tidak bisa hidup secara individual. Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti berinteraksi satu sama lain dan saling membutuhkan. Apalah jadinya bila tidak ada siapapun disaat kita membutuhkan bantuan. Sehebat apapun kita, semua itu ada batasnya. Inilah pentingnya berkomunitas dalam masyarakat. Dengan bersosialisasi dan membaur dalam lingkungan masyarakat diharapkan tercipta sebuah kondisi yang rukun dan damai.

Anggota kelompok kami terdiri dari :
1. Aisyah Larasti (20002)
2. Dimas Prayogo (20011)
3. Shofi Eka Sabili (20036)
4. Yektiningtiyas Mahfirotin (20040)

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar