Nilai karakter mandiri merupakan salah satu di antara 18 nilai dalam pendidikan karakter. Selain itu masih banyak nilai lainnya. Antara lain, yaitu nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, dan kreatif. Mengembangkan nilai ini juga penting bagi anak usia dini dan pendidikan dasar. Mengenalkan sejak awal akan menumbuhkan semangat untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Nilai karakter mandiri mengandung subnilai yang berkaitan dengan etos kerja. Selain itu juga berkaitan dengan tangguh, tahan banting, daya juang, dan keberanian. Oleh karena itu, guna mengembangkannya bisa berpatokan pada modal dasar yang ada. Terutama bagi anak zaman sekarang yang merupakan generasi kreatif dan inovatif. Terlebih pada masa pandemi yang menuntut belajar di rumah, karakter mandiri menjadi poin penting. Namun, untuk bisa mengembangkannya membutuhkan perjuangan yang tidak mudah.
Mandiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) termasuk kelas kata adjektiva atau kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan disimbolkan dengan huruf a. Menurut KBBI, mandiri berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri. Mandiri juga bisa berarti tidak bergantung pada orang lain.
Berdasarkan pengertian tersebut titik berat mandiri adalah berdiri sendiri. Karakter ini akan merangsang lahirnya kemampuan anak untuk melakukan banyak hal positif. Akibatnya, anak akan bisa belajar tentang pentingnya kekuatan diri. Melatih karakter ini sejak dini akan ini bisa menanamkan percaya diri dalam menghasilkan sesuatu. Yang terpenting adalah nilai tersebut akan tertanam menjadi sebuah kesadaran diri.
Lebih lanjut, nilai karakter mandiri dapat menumbuhkan nasionalisme yang tinggi. Dengan kata lain, kemandirian akan memacu anak untuk berkontribusi lebih luas pada negeri. Selain itu, juga dapat memicu anak untuk menghasilkan karya terbaik untuk bangsa.
Nilai Karakter Mandiri pada Anak
Lantas bagaimana dengan nilai mandiri pada anak? Anak juga memiliki nilai karakter mandiri. Pada usia dini dan pendidikan tingkat dasar, nilai ini menjadi syarat penting dalam proses pembelajaran. Hal ini karena nilai karakter mandiri dapat menjadi dasar pembentukan karakter lainnya. Oleh karena itu, memerlukan upaya yang keras dari orang tua dan guru selaku pendidik.
Orang tua dan guru selaku pendidik memiliki tugas dan tanggung jawab besar terhadap keberhasilan penanaman nilai karakter mandiri. Oleh sebab itu, orang tua dan guru harus meningkatkan kompetensi diri agar bisa menumbuhkan nilai karakter mandiri. Orang tua dan guru bisa memanfaatkan berbagai media yang ada. Selain itu, juga membutuhkan referensi untuk bahan menentukan pola pengajaran yang tepat.
Contoh-contoh darik berikut ini bisa menjadi inspirasi untuk mengenalkan nilai mandiri pada anak. Oleh karena itu, penulis sengaja memilih kata-kata sederhana. Tujuannya untuk keterbacaan sekaligus memudahkan pemahaman. Orang tua atau guru juga masih bisa mengeksplorasi untuk menggali kedalaman makna. Mencoba menulis puisi darik lain juga merupakan pilihan.
Contoh Darik Tema Nilai Mandiri
Aduh!
Aku berteriak
Hampir menangis
Tubuhku terasa goyah
Mataku seketika berkunang
Aku hampir terjatuh
Kukuatkan lagi semua niat
Demi sebuah tujuan idaman
Mengayuh sepeda roda dua
Seperti teman-temanku yang lain
Sekuat tenaga aku bangkit
Tiba-tiba ibuku bergegas datang
Aku bisa sendiri, Bu!
Kataku berusaha mencegahnya membantu
Ibu tersenyum padaku
Bertepuk tangan menatapku
Menjadi semangat bagiku
Terus berjuang
Tanpa bantuan
Bisa!
Contoh Darik Lainnya
Sepasang mataku telah layu
Ingatanku berkelana hingga lelah
Pelajaran kali ini susah
Bisa jadi aku menyerah
Aku membutuhkan bantuan
Mungkin buku pelajaran
Atau kolom pencarian
Sendiri menyusuri
Tanpa berhenti
Berjuang
Tujuan
Aku mengingatnya
Harus tercapai
Hanya oleh diriku
Tanpa uluran tangan
Pun belas kasihan
Aku pasti bisa menemukan
Serangkaian tanya tugas belajar
Menyelesaikan sendiri untuk diri
Bantuan hanya jika dibutuhkan
Dari kedua contoh tersebut, orang tua atau guru masih bisa melanjutkannya dengan aktivitas. Orang tua atau guru bisa melakukan aktivitas berupa pemberian pertanyaan terkait tema puisi darik. Selain itu juga bisa ditambahkan pertanyaan terkait pengalaman mereka melakukan hal-hal mandiri dalam kehidupan sehari-hati.
Kesimpulannya adalah bahwa menanamkan nilai karakter mandiri membutuhkan kreativitas dalam menentukan media. Selain itu juga membutuhkan kepekaan dalam memilih cara mengajar.
Semoga menginspirasi.
Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik
Salam Bloger Pembelajar
Sudomo
www.eigendomo.com
MasyaAlloh.. benar-benar mantulll
Terima kasih apresiasinya, Bu Dosen