Guru Amatiran
KMAC- 12
Cing Ato
Guru Blogger Madrasah
#KarenaMenulisAkuCeria
Kalau bicara masalah amatiran, jadi teringat seorang pembawa berita di televisi jika, menayangkan sebuah video yang diambil bukan dari pencari berita stasiun televisi tersebut. Pembawa pemberita itu mengatakan bahwa sumber berita diambil dari video amatiran. atau tulisan di medsos menyatakan sumber dari amatiran.
Menurut Hamka Aziz, Amatir diartikan sebagai pekerjaan yang dilakukan karena hobi atau kesenangan, bukan pekerjaan/profesi yang mendapatkan gaji.
Dahulu sering kata Amatir dilekatkan kepada tukang potret keliling, padahal tukang potret keliling mencari nafkah bukan menyalurkan hobi atau mencari kesenangan. Ia sangat membantu masyarakat yang jauh dari perkotaan. Alat yang digunakan pun hanya kamera pocket yang sederhana dan harganya terjangkau.
Sementara sekarang menggunakan kamera profesional dengan harga puluhan juta dan mempunyai skill yang mumpuni, menjadikan memotret sekedar menyalurkan hobi.
Pengertian amatir sudah mengalami kerancuan. Amatir diidentikkan dengan pekerjaan asal-asalan, tidak maksimal, dan tidak sungguh-sungguh.
Terus bagaimana kalau kita kaitkan dengan tipe guru amatiran? Guru amatiran kebalikan dari guru profesional. Kalau guru profesional, guru yang secara formal diakui eksistensinya dan berkarakter. Lebih lanjut bisa dibaca pada tulisan yang lalu tentang guru profesional.
Dengan demikian guru amatiran bukan guru profesional. Guru amatiran berkonotasi negatif. Bisa dibilang guru asal. Asal datang, tanda tangan kehadiran, masuk kelas, sampaikan materi tidak perduli siswa bisa atau tidak, asal kasih nilai, tidak mau tahu masalah siswa, terima gaji, pulang belum waktunya.
Guru amatiran tidak bisa mengajar apalagi mendidik para siswa dengan baik dan benar. Tidak ada rasa tanggung jawabnya. Baginya mengajar adalah pekerjaan. Pekerjaan harus menghasilkan uang. Selesai kerja pulang tak perduli hasil siswa dan tak perduli apa kata orang.
Apakah secara realita ada guru seperti ini? Ada dua kemungkinan, mungkin ada mungkin tidak. Tetapi, sepertinya tidak ada guru amatiran, kalaupun ada hanya sekedar kemiripan saja satu atau dua dari sifatnya.
Kalau kita melihat tentang penciptaan alam semesta beserta isinya. Tuhan menciptakan alam serba berpasangan, ada malam ada siang, ada kaki-laki ada wanita, ada baik ada buruk, dan lain-lainnya.
Begitu juga dalam dunia pendidikan, ada guru profesional ada juga guru amatiran. Selama dunia ini masih ada pasti kedua sifat itu ada. Artinya guru amatiran pasti ada.
Demikian guru amatiran adalah guru yang mengajar tidak maksimal dan mengajar tidak dengan hati. Alias asal-asalan mengajar.
Cakung, 22 Februari 2023.
…………….
Sumber.
Dr. Hamka Abdul Aziz, MSi. Karakter Guru Profesional. Jakarta: Al-Mawardi Prima. Cet 1, 2012.