Guru Pemilik
KMAC-24
Cing Ato
#KarenaMenulisAkuCeria
#AndaLabelGuruyangMana?
Pada tulisan yang lalu kuadran ketiga tentang guru ditinjau dari segi mentalitas, yaitu guru pemilik.
Kalau kita lihat kata pemilik mempunyai arti orang yang memiliki sesuatu. Pada galibnya seseorang yang memiliki sesuatu akan sayang kepada apa yang dimiliki. Misal, seseorang memiliki kendaraan sepeda motor. Pemilik akan senantiasa menjaga dan merawat sepeda motor setiap waktu dan kesempatan. Bahkan, bagi yang pertama kali memiliki tidak bisa tidur selalu terbayang akan sepeda motornya. Terkadang ia menghayal dan merencanakan ingin pergi ke mana esok. Ia akan merawat dan menjaga sepenuh hati agar sepeda motornya akan selalu tampil prima dan tahan lama.
Rasa memiliki terhadap sesuatu yang membuat seseorang akan senantiasa menjaga dan merawatnya, tanpa kenal lelah atau diperintah.
Terus bagaimana dengan guru pemilik?
Guru pemilik adalah guru yang mengetahui apa yang harus diperbuatnya tanpa harus diperintahkan oleh atasan. Bekerja sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Yang ada, bahkan terkadang melebihi.
Guru pemilik merupakan guru yang sudah sangat profesional dan dirinya merasa sangat memiliki sekolah. Jiwa dan raganya sepenuhnya dibaktikan untuk kemajuan sekolah. Waktunya dihabiskan untuk mengembangkan pendidikan demi mencerdaskan anak bangsa.
Berbekal ilmu pengetahuan, keikhlasan dan kegigihan, serta tidak menghitung untung rugi guru pemilik terus berdidikasi untuk memajukan dunia pendidikan.
Memang guru pemilik jarang kita ketemukan di dalam sebuah sekolah. Andaikan ada mungkin satu dan dua guru saja, selebihnya hanya guru biasa-biasa saja.
Tidak mudah menjadi guru pemilik, banyak sandungan dari kanan dan kiri. Ada saja komentar-komentar miring dari sebelah. Bahkan terkadang dimusuhi oleh mereka yang sudah berada di zona nyaman.
Pantang surut ke belakang, guru pemilik terus bergerak membangun peradaban sampai semua orang mengancungkan jempol untuknya.
Demikian guru pemilik adalah guru yang rasa memiliki sekolah sangat tinggi, sehingga seluruh jiwa dan raga tercurahkan untuk kemajuan pendidikan khususnya di sekolah tempat ia mengajar dan umumnya dunia pendidikan.
Cilincing, 6 Maret 2023
Iya betul Cing, mentalitas demikian sangat susah ditemukan. Dan bahkan saya pun terkadang menjadi salah satu diantaranya. Karena situasi terkadang membuat kita sering galau jika melangkah sendirian.
Jadi malu deh Cing, ddengan sindiran Cing Ato … wkwkwwkkk