Didik Anakmu dengan Agama Sejak Dini Agar Kamu Tak Dibuang
Cing Ato
#CatatanHarianGuruBloggerMadrasah
Miris sekali disaat hari raya yang seharusnya orang tua berkumpul dengan anak dan cucunya bercengkrama merayakan kegembiraan, tetapi yang terjadi sebaliknya orang tua dibuang begitu saja. Tidak ada satupun anak yang mau menampung untuk berteduh. Lebih mirisnya lagi orang tua dalam kondisi sakit.
Hal ini dialami oleh pak Toto Daryanto (51) warga Jambe Tanggerang yang dibuang anak-anaknya. Pak Toto Daryanto salah satu contoh dari sekian orang tua yang dibuang oleh anaknya.
Anak durhaka mungkin itu yang bisa disandingkan kepada anak-anak yang menelantarkan orang tuanya. Mungkin kita ingat cerita Malin Kundang yang terkutuk karena durhaka kepada orang tua.
Dalam Islam ada cerita seorang anak yang ahli ibadah terhalang atau tidak mampu melafalkan Kalimatun Thaiyyibah di saat akhir hayatnya bersebab hati orang tua tersakiti. Kalaulah sang ibu tidak memaafkan, sudah dipastikan anak tersebut terhalang untuk memasuki alam Surga.
Timbul sebuah pertanyaan, yang ahli ibadah saja terhalang, bagaimana dengan yang bukan?…
Ada peristiwa yang menarik, kebalikan dari peristiwa di atas. Di daerah Arab Saudi ada dua orang anak berebut hak asuh ibunya hingga berujung ke pengadilan.
Hazan Al Humaidi sepanjang hidupnya telah merawat ibunya hingga tua renta. Suatu hari adiknya datang untuk meminta agar ibunya ia yang mengasuh. Mengingat ia tinggal di sebuah kota yang lengkap dengan segala fasilitas, sementara Hazan tinggal jauh dari kota sehingga fasilitas yang ada di daerah tempat tinggalnya jauh dari kata memadai.
Keduanya bersikukuh untuk merawat ibunya, sementara ibunya tidak bisa memutuskan. Akhirnya peristiwa ini di bawa ke rana hukum. Beliau berdua datang ke pengadilan dengan menggendong ibunya.
Masing-masing adik dan kakak ini memberikan alasan kepada hakim pengadilan. Untuk memastikan siapa yang pantas merawat si ibu. Maka, Hakim bertanya kepada si ibu.
“Bagaimana pendapat ibu?” Tanya Hakim
“Hazan adalah mata kananku dan adiknya adalah mata kiriku,” jawab si ibu.
Melihat jawaban yang demikian dan melihat kemaslahatan si ibu. Maka, hakim memutuskan bahwa yang berhak mengasuh si ibu adalah adiknya. Hazan menangis dan tak bisa berbuat banyak, karena sudah keputusan pengadilan.
Begitulah seharusnya bakti seorang anak kepada orang tua baik bapak atau ibunya. Tentunya terciptanya anak seperti itu kembali kepada didikan orang tuanya. Kalau orang tuanya ahli ibadah, memperhatikan pendidikan agamanya, mendahulukan adab dari ilmu yang lainnya. Sudah dipastikan akan lahir anak-anak seperti Hazan dan adiknya. Bukan sebaliknya apa yang terjadi pada anak-anak pak Toto Daryanto dari Tanggerang itu.
Al-Qur’an dengan tegas dan jelas memaparkan tentang bakti anak kepada orang tua. Hal ini tersurat dalam surat Al-Isra’ ayat 23.
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”
Kalau kita pahami ayat ini menjelaskan bahwa berkata yang menyakitkan saja tidak boleh/dilarang apalagi sampai menelantarkan/dibuang.
Demikian bagaimana seharusnya anak bersikap kepada kedua orang tua hingga mereka tua renta. Tentunya baik dan buruk perbuatan anak tidak lepas dari peran orang tua. Maka itu, jangan jauhkan anak dari pendidikan agama, jika kita tidak ingin di buang atau ditelantarkan.
Cakung, 30 April 2023
Haru sekali ulasannya Cing
Terima kasih telah berbagi tulisan bermanfaatnya Cing Ato.
Salm hangat dan sehat selalu Cing