Pelatihan Public Speaking

Terbaru7 Dilihat

Pelatihan Publik Speaking

Part 5

#MenulisDikalaSakit

Bukan saja pelatihan menulis, penulis juga mengikuti pelatihan public speaking. Kebetulan penyelenggaraannya salah satu Narasumber ketika mengikuti pelatihan di KSGN. Dan beliau sendiri anggota KSGN. Namanya sudah tidak asing lagi pak Namin AB Ibnu Sholihin seorang motivator pendidikan.

Pelatihan diselenggarakan selama tiga hari dua malam di salah satu hotel dekat dengan terminal Pulo Gadung Jakarta Timur. Pesertanya tidak banyak, kisaran 15 peserta.

Menempati ruang yang tidak begitu luas. Tentunya disesuaikan dengan peserta yang ada.

Peserta yang ikut banyak yang masih muda-muda, mungkin penulis yang tertua. Penulis tidak perlu malu bergabung dengan yang muda. Walau paling tua, tetapi semangatnya masih muda. Hahaha….

Materi yang disampaikan bukan saja seputar public speaking, tapi materi yang lain, seperti membangun branding, cara menulis, dan lain-lainnya.

Penulis dalam mengikuti materi dan praktik public speaking mendapatkan posisi terbaik di antara yang baik, mungkin pengalaman atau jam terbang penulis lebih banyak, atau retorika dan ekspresi tubuh senyawa, hingga ketika tampil menjadi sempurna. Kebetulan materi yang disampaikan pada praktik sering disampaikan kepada siswa ketika mengajar. Para siswa lebih senang penulis bercerita daripada mengikuti pelajaran.

Dalam materi membangun branding, kebetulan penulis tidak bisa ikut, karena kurang sehat badan dan diperintahkan untuk istirahat di kamar. Ketika acara esoknya penulis ikut. Hanya penulis yang belum membuat branding. Sehingga ketika selesai tampil praktik public speaking, pak Namin langsung berdiri dan memberikan branding kepada penulis Guru Berkharisma.

Di sela-sela materi public speaking, ada penyampaian materi tentang menulis dengan narasumber bapak Wijaya Kusumah atau yang sering juga dipanggil Om Jay. Beliau memaparkan begitu gamblang. Ketika dibuka acara tanya jawab. Penulis mencoba untuk bertanya seputar cara menulis di antara pertanyaannya, yaitu: bagaimana cara memulai dan mengakhiri sebuah tulisan? Apa yang harus ditulis? Terus bagaimana cara mencari ide menulis?

Om Jay pun menjelaskan dengan cukup rinci.” Tulis apa yang kita bisa, alami, dan rasakan. Tulis apa yang ada disekeliling kita, Mulailah menulis yang pernah kita alami, karena itu lebih mudah dan idenya sudah ada, tinggal di tuangkan ke dalam tulisan. Tulis saja dengan bahasa yang sederhana, jangan terlalu muluk yang akhirnya menyusahkan kita. Untuk menambah perbendaharaan kata perbanyaklah membaca karya orang lain atau membaca buku.” Itulah sepenggal apa yang dikatakan Om Jay.

Dari beberapa pertanyaan peserta. Pertanyaan penulislah yang terpilih, karena pertanyaannya sangat mendasar dan esensial. Akhirnya beliau memberikan hadiah kepada penulis.

Setelah belajar dari Om Jay, penulis terasa mendapatkan sebuah kunci menulis. Sejak itu menulis mengalir laksana air di sungai.

Dari pelatihan public speaking, penulis banyak yang mendapat sesuatu di antaranya, yaitu: peserta terbaik, mendapatkan beberapa hadiah, mendapatkan kunci menulis, mendapatkan teman-teman hebat, dan lain-lainnya.

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan