Keindahan Benteng Martello Yang Menyimpan Kisah Pilu

Terbaru35 Dilihat

Keindahan Benteng Martello Yang Menyimpan Kisah Pilu

Rasa penasaran ingin melihat secara langsung seperti apa Pulau Kelor yang katanya menyimpan sejarah atau kisah pilu serta peninggalan-peninggalan kejayaan kolonial Belanda.
Saya pun menyambangi pulau tersebut yang merupakan gugusan pulau yang sudah diatur secara administratif di Kepulauan Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta.
Mendekati pulau Kelor, dari kejauhan sudah tampak Benteng Martello, inilah yang menjadi salah satu daya tarik pengunjung atau wisatawan
datang ke Pulau Kelor. Bangunannya terbuat dari tumpukan bata merah sangat kontras dengan berbentuk bundar.
Dari papan informasi di lokasi tersebut ditulis bahwa Benteng Martello dibangun Belanda sekitar tahun 1850, bukan tanpa alasan, kolonial Belanda pada rentang waktu 1840-1880 tengah mengembangkan sistem pertahanan yang disebut Nieuwe Hollandsc Waterline, maka Benteng Martello pun menjadi bagian sistem pertahanan laut Batavia sekaligus menjadi menara pengintai.
Di bagian tengah benteng Martello terdapat sebuah tiang dengan fondasi berbentuk segi empat yang juga terbuat dari bata. Sebelah timur
fondasi berjarak 2,5 meter, terdapat sisa sebuah tangga dengan gang
yang melingkar sepanjang 2,5 meter dan tempat ini diperkirakan sebagai
tempat persembunyian.
Dari beberapa sumber mengatakan, Benteng Martello sebenarnya dibangun di tengah pulau, namun karena kikisan air laut yang secara terus menerus maka Benteng ini pun berada di pinggir pantai barat pulau
kelor dan ketinggian tembok yang runtuh diperkirakan sekitar 3,5 meter,
dimana sebagian puing tembok yang terletak di sebelah barat dan
selatan sebagian jatuh ke laut.
Pada dinding benteng Martello terdapat 8 buah jendela. Tinggi
jendela 2 meter dan lebar 2,2 meter. Letaknya sekitar 3,5 meter di
atas permukaan tanah. Diantara jendela tersebut dibuat lubang kecil, dugaan saya lubang tersebut diperuntukkan untuk membidik sasaran ke arah luar jika musuh datang. Agak unik memang.
Saya pun semakin penasaran, manakala mengetahui, Pulau Kelor pernah menjadi tempat penguburan jenajah para pemberontak kapal Zeven Provincien, dalam bahasa Belanda dinamakan Kerkhof Eiland
yang artinya pulau pemakaman.
Meskipun kisahnya ‘agak seram’ kata saya, namun tidak ada rasa takut atau menyurutkan para wisatawan datang untuk berkeliling sekedar melihat-lihat keunikan Pulau Kelor, bahkan hampir setiap lokasi atau sudut bangunan Benteng Martello dijadikan momen untuk berfoto,  tak jarang juga menjadi lokasi foto untuk prewedding.
Tentu saja, saya pun tidak ketinggalan untuk mengabadikan hampir setiap sudutnya yang menurut saya layak saya abadikan, hingga kelak menjadi cerita tersendiri untuk saya.
Sebenarnya ada beberapa larangan juga bagi pengunjung yang datang ke Pulau Kelor khususnya di Benteng Martello. Seperti, supaya pengunjung tidak menaiki benteng tersebut,
tidak mencoret-coret, tidak memaku dan sebagainya.
Maklum terkadang pengunjung karena sangat antusiasnya untuk mengabadikan tempat tersebut, segala hal bisa dilakukan hanya untuk mengambil spot yang menarik untuk berfoto, mencoret tembok sekedar pertanda dalam arti meninggalkan jejak kalau tempat itu pernah disinggahi, dan hal-hal lainnya.
Dan iya, menyoal larangan cukup dimaklumi, dengan alasan untuk menjaga keutuhan sisa benteng peninggalan Belanda, karena dari
beberapa Benteng yang dibangun di beberapa pulau konon yang masih
tegap berdiri adalah di Pulau Kelor.
Dari bincang-bincang saya dengan petugas pantai tersebut, tempat itu pun kerap digunakan untuk camping, asal jangan membuat api unggun di dalam benteng.
Jadi bagi kamu-kamu yang ingin lebih tahu tentang sejarahnya Pulau Kelor, sesambil berwisata dengan biaya terjangkau, juga tidak jauh, tak ada salahnya kamu datang ke tempat ini. Tempat ini pun sudah dikategorikan sebagai salah satu tempat destinasi yang bagus dikunjungi. Takut kelaparan? Jangan sedih, karena sudah tersedia warung makan meskipun masih sederhana.
Apakah kamu penasaran hendak kesana? Ajak saya iya….
Salam Literasi ✍️
Karena Menulis Aku Ada
Sukma

Tinggalkan Balasan