Salah satu hal terpenting adalah memperhatikan pesaing. Yang termasuk pesaing tidak saja pebisnis kuliner sejenis, misal sesama kuliner berbahan ayam, namun juga pebisnis dari golongan sejenis. Misal antara pebisnis kuliner masakan Jawa dan masakan Sunda. Disebut sejenis karena sama-sama menjual kuliner nusantara.
Memperhatikan pesaing bukan untuk saling adu harga, adu murah, namun memperhatikan strategi pemasaran agar kita mampuĀ bersaing. Jangan sampai saat pesaing mengadakan promosi, pelanggan berpindah ke rumah makan pesaing dan meninggalkan rumah makan kita. Paling tidak, bila pesaing melakukan gebrakan baru, kita juga harus siap menandingi dengan promosi tandingan. Jadi jangan biarkan pesaing merebut pelanggan kita dan meninggalkan rumah makan kita.
Memang pada akhirnya waktu dan kualitas produk yang akan menentukan, namun memberi kesempatan pesaing merebut pelanggan kita adalah lampu kuning bagi bisnis kita. Jadi kita harus memiliki strategi tandingan untuk mengantisipasinya.
Tidak perlu sama atau meniru yang dilakukan pesaing, namun adanya strategi tandingan membuat pelanggan berpikir dua kali sebelum berpindah.
Misal pesaing mengadakan promosi, diskon 30%, kita cukup menandingi dengan memberikan diskon 15%, pelanggan yang sudah mengetahui kualitas produk kita akan berpikir untuk mencoba produk pesaing. Toh sama-sama memberikan diskon, meski diskon tidak sama besarnya, namun kepuasan diwaktu lalu pasti membekas, daripada membeli yang diskonnnya lebih besar. namun kualitasnya belum diketahui. Pelanggan biasanya tidak mau bertaruh (gambling) bila selisihnya terlalu kecil, namun akan berani bertaruh bila selisihnya cukup besar.
Kehilangan pelanggan sekali dapat berbahaya, karena bila pelanggan merasa puas saat mencoba kuliner pesaing, pelanggan akan kembali berkunjung ke tempat pesaing, artinya kita akan kehilangan pelanggan. Sebaliknya bila pelanggan merasa kurang puas, pelanggan pasti akan kembali pada kita.
Memperhatikan pesaing, selain dari segi promosi juga bila pesaing mengeluarkan menu baru atau memberikan tampilan rumah makan yang unik. Kita patut berhati-hati atau waspada agar pelanggan jadi tertarik atau melirik rumah makan pesaing. Kita harus menciptakan suatu daya tarik tandingan agar pelanggan tidak tertarik untuk mencoba beralih ke rumah makan pesaing.
Pesaing bukanlah musuh, melainkan mitra tandibg (sparing partner) agar kita selalu berinocasi dan jangan statis.