Depend On Me

Gaya Hidup, YPTD9 Dilihat

Satu pengalaman kehidupan berjarga ketika satu waktu berkendara dari Bandara Halim Perdana Kusumah. Yes perjalanan panjang 6 hari 5 malam ke kampong halaman Sumatera Barat bersama keluarga besar agenda beralek kamanakan.

Ketika naik taxi bandara menuju kediaman di Kelurahan Dukuh tampaknya pak sopir agak galau. Menyikapi suasana seperti ini awak menahan diri.

Menahan diri jangan sampai terbawa emosi sehingga marah menerima perlakuan tidak menyenangkan.

Seketika teringat pesan Bundo Kanduang Uni Hj. Husna Darwis binti Haji Dahlan Almarhumah

” jangan dilawan perlakuan tak enak lebih baik tetap tenang, paling bagus diam saja”

Memang semua bergantung pada sikap kita  (depend on me) menghadapi peristiwa tidak menyenangkan. Selain itu bersikap bijak dalam arti permakluman kenapa si sopir tampak galau sedikit kacau.

Bisa jadi Beliau tadi menunggu ber jam – jam kemudian  baru mendapat order. Ditambah lagi ketika mendapat penumpang jarak rumahnya tidak jauh dari bandara. Walaupun perusahaan taxi bandara sudah menetapkan minimum fee 50.000 rupiah.

Itulah suasana kebathinan,  Menerima  kondisi seperti itu terpikir untuk memberikan tip melebihi biasa dengan harapan semoga suasana hati Pak Sopir sedikit mencair.

Terlepas dari itu semua sikap perlakuan orang lain kepada kita sangat bergantung bagaimana mereka melihat penampilan ketika pertama kali bersua.

Paling tidak raut wajah kita tersenyumlah semampu nya diiringi suasana hati ceria. Nasehat Ayahanda H. Dahlan bin Affan (alm)

“zikirlah nak dalam hatimu maka otomatis aura wajahmu tampak enak dipandang”

Jadilah pak sopir tiba di tujuan. Masih belum berubah sikap beliau. Membantu menurunkan koperpun tak dilaksanakan,  ya apa boleh buat. Tip diberi 2 kali lipat, dan pak sopir berangkat,….tanpa satu kata terucap, Ujian ke ikhlas an semester 8.  Alhamdulillah dapat Nilai A +

Positif thingking saja mungkin malam itu beliau belum mendapatkan target setoran taxi. Begitulah cara terbaik menghadapi suasana tak nyaman.

Terpulang pada diri kita rumus aksi dan reaksi. Artinya mulai dari diri sendiri memancarkan aura kedamaian dan ketenangan. Ketika sikap tersebut disambut baik oleh temam berbicara maka terjadilah sinergi positif.

Namun sebaliknya bila bersua dengan orang seperti yang dikisahkan diatas maka tetap saja tenang jangan terpengaruh.

Upayakan menebarkan energie positif sebisanya tanpa memaksa. Toh tidak terlalu lama berkomunikasi dengan mereka.

Suasana hati kita sepanjang hari tidak terganggu justru kesenangan bathin sangat bergantung pada kita sendiri. ( depend on me)

Salamsalaman

TD

Tinggalkan Balasan

1 komentar