Dhea Syarafana Jatnika (pegang buku) Bersama Ibunda dan Teman
Ada rasa haru membuncah ketika melihat dokumen foto seorang Ibu dan Anak memegang sebuah buku. Terus terang baru kali ini berbagai perasaan bergelora antara bahagia, bangga, terharu, dan segala macam perasaan nan tiada bisa diutarakan. Segera saja naluri penulis gaek ter inspirasi dokumentasi foto dijadikan materi tulisan.
Perhatikan dokumen foto diatas. Foto dikirim oleh Pak Guru Asikin Widi Jatmika. Tampak senyum Istri Pak Guru dan Sang Putri Dhea Syarafana Jatnika berserta 2 urang teman sekolah. Buku berjudul Jurus Jitu Pena Digital karya perdana Kepala Rumah Tangga ada di foto bersejarah itu.
Anak pertama Pak Guru : Raj’a Althaf Abdillah. / SMP kelas 9
Inilah untuk pertama kali Saya menerima laporan bahwa buku sudah diterima dari teman penulis disertai foto keluarga. Pak Guru adalah pendidik peduli literasi. Beliau tidak sendirian mengutarakan kegembiraan, tetapi justru mengajak seluruh anggota keluarga bahkan tetangga bergembira ria bahwa telah berhasil menerbitkan sebuah buku perdana.
Saya pikir foto ini akan menjadi dokumentasi literasi istimewa Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Makna nan terirat dari foto tersebut adalah bahwa menulis itu adalah pekerjaan peradaban. Perlu kesinambungan membudayakan membaca dan menulis dari satu generasi ke generasi melalui pembelajaran di dalam rumah tangga.
Buku Perdana Pak Guru Asikin Widi Jatnika, S.Pd
Sekali lagi terus terang saya merasakan suatu kejutan menerima kebahagiaan nan tiada terduga. Artinya upaya YPTD selama ini meningkatkan kualitas dan kuantitas Lietrasi Indonesia tidak sia sia. Mendapatkan hadiah luar biasa barupa satu kepuasan bathin tak terhingga. Terlebih Dhea Syarafana Jatnika menyampaikan terima kasih ke YPTD karena telah membantu Ayahnya . Ungkapan terima kasih itu disampaikan by Sound What Apps.
Sobat pembaca khususnya teman penulis tentu juga merasakan kebahagiaan ketika buku perdana terbit. Bagi Dhea Syarafana Jatnika dan Raj’a Althaf Abdillah dan istri Pak Guru, Peristiwa ini akan menjadi salah satu memory permanent dalam sejarah keluarga.
Sejak awal Pak Guru Asikin telah menanamkan jiwa cinta literasi kepada putra putrinya dan juga para anak didik. Inilah cara paling ampuh mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjadi contoh tauladan (to be) bukan sekedar memberi contoh.
Hadiah Untuk Dhea : Buku Tjerito Boedak Tempino
Saya akan membayar hadiah kebahagiaan itu khusus kepada Dhea. Hadiah sebuah buku bertajuk Tjerito Boedak Tempino Buku ke 19 terbit Tahun 2018 merupakan autobiografi seorang anak desa dengan segala kekurangan namun penuh semangat hijrah mencari kehidupan yang lebih baik. Semoga buku ini menjadi inspirasi dan motivasi anak anak Lebak Banten
Buku akan segera dikirim by JNE. Harapan nan tersurat dalam doa kepada Para Guru dan juga anak anak agar menjadi Pelopor Literasi Indonesia. Sesungguhnya Profesi Penulis dan Guru adalah pekerjaan pelestarian peradaban. Aamiin ya Rabbal Alamin
Salam Liraasi
BHP, 31 Januari 2021
YPTD
Saya larut dalam haru, Pak Haji…
luar biasa!
Ikut bangga .. sukses buat YPTD .. selamat buat pak Asikin dgn buku perdananya .. salam literasi
Kami atas nama Keluarga menghaturkan terimakasih buat pak Haji TD dan YPTD…..Semoga selalu terlimpah kebahagiaan…. Hdeeeh jdi terharu pak haji….. Terimakasih ambu tini pak nurwendo.