Lomba Sirih

Lomba Sirih

Catatan Thamrin Dahlan

Sehat bukan segalanya namun tanpa kesehatan semuanya tidak berarti. Ketika jatuh sakit terasa sekali betapa nikmat sehat. Lidah pahit semua makanan terasa hambar. Aktivitas keseharian jelas terganggu. Terbaring di rumah sakit menunggu proses penyembuhan..

Kondisi tubuh sehat memang harus dipertahankan setiap saat. Banyak sekali kiat sehat ditawarkan. Pilih yang sesuai dengan situasi kondisi badan serta kemampuan serta kekuatan badan.

Makan bergizi, olahraga teratur dan kondisi mental spiritual terjaga merupakan 3 upaya yang patut dipertahankan dalam gaya hidup.

Faktor umur dan lingkungan memiliki pengaruh besar pada kondisi kesehatan selain perilaku dan ketersediaan pelayanan kesehatan.

Pada kesempatan ini awak fokus pada masalah asupan makan bergizi. Alhamdulillah di usia menjelang 70 tahun tidak ada pantangan makanan selama halalalan thoyiban.

Hanya saja porsi makanan itu dibatasi seperti menikmati buah durian cukup 3 biji saja. Sate kambing 3 tusuk serta masakan padang nan syedap itu makan tak batambuah.

Kesehatan adalah gaya hidup yang diaplikasikan pada kebiasaan sehari hari. Mengikuti kebiasaan Ibunda Almarhumah Hajjah Kamsiah binti Sutan Mahmud. Kebiasaan Mak alah nyirih.

Mak menyirih, setiap hari maka badan sehat walafiat sampai usia 90 tahun. Kebun kami di Tempino Jambi banyak sirih yang merambat di pepohonan sekitar rumah. Sirih produktif, artinya saking banyaknya daun sirih di jual juga ke kalangan pasar sebelah kampong.

Awak mengunyah daun sirih merah setiap pagi. Daun sirih tertanam di halaman depan dan belakang rumah. Cukup subur dan banyak merambat di pinggitan dinding dan taman. Seolah olah tumbuhan sirih itu berlomba mengejar langit.

Selembar daun sirih dicuci bersih kemudian dikunyah sampai halus. Rasa pahit bercampur dengan air ludah (liur) sebelum ditelan. Keyakinan percampuran getah daun sirih dan saliva memberikan manfaat bagi kesehatan badan.

Setelah itu baru sarapan pagi. Kopi panas dan nasi uduk. Perut kosong itu sudah bercampur ramuan sirih dengan enzime lambung dirasakan hangat dan menyegarkan seluruh badan.

Kebiasaan menguyah sirih sebagai zat flora sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, Zat anti oxicidant ini meningkatkan imunitas sehingga mampu menolak segala macam virus plus kuman penyakit. Insha Allah.

Lihat saja sejarah nenek nenek makan sirih dan pinang dan sedikit kapur. Mereka semua berusia panjang. Jarang jatuh sakit , gigi kuat hanya saja sedikit bibir belepotan berwarna merah. Anggap saja lipstik. Yes Nenek nenek kita itu tetap kelihatan cantik.

Salam Literasi

BHP 9 Februari 2022

YPTD

Tinggalkan Balasan