Kucing- Kucingan (KMAC- #07)

 

Makna Kucing Kucingan

 

Berlaku (bersifat) seperti kucing dimana satu pihak mengejar, pihak lain bersembunyi, apabila si pengejar sedang lengah, yang dikejar muncul dan berkeliaran untuk kemudian bersembunyi kembali):

 

Contoh : para pengemudi becak tersebut kucing-kucingan dengan polisi lalu lintas

 

Bisa juga di artikan permainan anak anak :  sembunyi-sembunyian

 

Konsep permainan kucing-kucingan dikenal sebagai salah satu permainan tradisional yang perkembangannya berada di Jawa terutama Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

 

Konsep permaina kucing-kucingan adalah menirukan gerakan kucing yang sedang saling berebut suatu benda.  Maksudnya berarti permainan dengan peragaan yang di dalamnya berisi gerakan saling berebutan untuk dapat memiliki sesuatu tempat.  Di daerah lain permainan ini juga dikenal dengan nama Kus- kusan atau Alih Lintang.

 

Konsep Permainan Kucing-kucingan

 

  1. Pahami alur permainan.

 

Salah satu peserta menjadi kucing yang bertugas untuk menyentuh peserta lain. Bila kamu disentuh oleh peserta yang menjadi kucing, maka kamulah yang kemudian berperan sebagai kucing.

 

  1. Tentukan peserta yang menjadi kucing.

 

Pemain inilah yang pertama kali akan mengejar dan mencoba menyentuh peserta lain.

 

  1. Pilih area bermain.

 

Pilih dan tentukan batas area bermain agar peserta yang bukan kucing tidak bisa berlari terlalu jauh.

 

Begini konsep main  kucing-kucingan

 

  1. Tentukan “zona aman”.

 

Pohon, bangku, atau area yang ditandai dengan kerucut, bisa digunakan sebagai “zona aman”. Bila pemain berada di area ini, maka dia akan aman dari sentuhan peserta yang menjadi kucing. Tapi pemain tersebut juga tidak boleh terlalu lama berada di zona aman ini.

 

  1. Berhitung untuk memberi waktu bagi peserta lain berlari.

 

Peserta yang menjadi kucing akan berhitung sampai 10 untuk memberi waktu bagi peserta lain untuk menjauh. Setelah selesai berhitung, si kucing akan berteriak “Mulai!” atau “Siap atau tidak, aku datang!” dan mulai mengejar peserta yang lain.

 

  1. Pastikan untuk tidak menyentuh pemain lain dengan terlalu agresif.

 

  1. Bila ada salah satu pemain yang mendorong atau menyakiti pemain lain, keluarkan dia dari permainan karena perbuatannya itu salah dan bisa membahayakan.

 

  1. Hentikan permainan setelah semua peserta selesai bermain.

 

Setelah permainan usai, peserta yang terakhir menjadi kucing dinyatakan kalah. Tidak ada aturan yang menyatakan kapan permainan berakhir.

 

Dikutip dari Sukirman Dharmamulyo dalam bukunya Permainan Tradisional Jawa, 2008, menjelaskan bahwa permainan kucing-kucingan berawal dari suatu perkumpulan misalnya lima orang anak berkumpul membentuk sebuah kelompok A, B, D dan E. Kelima orang anak tadi kemudian mengundi untuk menentukan siapa yang jadi kucing dengan cara hompimpah atau suit.

 

Kucing kucingan Versi Pusi

 

kasihan dikau kucing

kenapa nama mu di ikut ikutkan

apa dosamu

 

kucingpun protes

kenapa tak dipakai kambing kambingan

atau cacing cacingan

 

kucing kucingan telah membudaya

ketika anak manusia terdera perkara

maka jurus kucing kucingan jadi pembela

 

mau terus kucing kucingan kah, dikau tuan

sampai kapan,  sampai kiamat menjelang

apakah dikau ngak cape

ataukah menunggu  keram

 

 

unsplash,com - Begini konseppermainankucing-kucingan

  • Salamsalaman
  • KMAC 07
  • Jum’at 12 Feb 23

Tinggalkan Balasan

2 komentar