Selalu Ada Waktu

Selalu Ada Waktu

 

Catatan Thamrin Dahlan

 

Berucap seorang teman

“Maaf sobat saya tidak bisa bagi waktu karena terlalu sibuk sehingga tak sempat silaturahim dan olahraga.”

Ya benar juga alasan tersebut mengingat “Waktu” 24 jam sehari semalam adalah sejenis makhluk AJAIB.  Sesungguhnya memang WAKTU itu tidak bisa di bagi (÷) juga tidak bisa ditambah (+), dikurangi (-) bahkan di kali (×)   Jadi, syah syah sajakah seandainya teman kita itu memberikan alasan tidak bisa bagi waktu.

Membagi waktu 24 jam menjadi 3 bagian sebenarnya sangat simple dan realistis.  Pembagian tersebut bisa mejadi 8 jam untuk berkerja dan berkarya, delapan jam lainnya untuk ber silaturahim dan sisanya tentu untuk beristirahat.  Inilah pembagian waktu yang proposional dan professional  sesuai dengan harkat kehidupan anak manusia.

Namun dibalik itu semua tidak semua orang bisa mengatur dirinya.  Maksud saya bisa mengatur waktunya secara tepat .  Tentu hal ini bisa terjadi bergantung dengan pola hidup mereka sendiri.  Tidak harus pembagian waktu itu sama rata 8 jam.

Bbisa jadi untuk bekerja mancari nafkah bisa melebihi angka normal bersebab kebutuhan hidup.  Itulah sebabnya sering kita dengar seorang ayah demi menghidupi keluarga sampai sampai bersedia memposisikan kepala menjadi kaki dan kaki menjadi kepala.

Tuhan Yang Maha Esa sebenarnya telah mengingatkan makhluk bernama manusia tentang definisi waktu.  Peringatan tersebut terdapat pada Al Qur’an Surat Al Ashr (103) yang diterjemahkan sebagai berikut :

Demi WaktuSesungguhnya manusia itu selalu dalam keadaan rugi  Kecuali yang beriman dan beramal shaleh, saling mengingatkan untuk berbuat benar, dan saling mengingatkan utk selalu bersabar...

Guna mengatur kehidupan berdimensi waktu paling tidak ada beberapa kiat dalam me- manage kegiatan sehari semalam  menurut para ahli.  Salah satunya yaitu mengatur jadual atau membuat perencanaan kegiatan.

Buat Jadual kegiatan di pagi hari atau semalam sebelumnya. Rencanakan apa saja yang akan dilakukan untuk keesokan hari, sesuai prioritas. Berapa durasi waktu  dibutuhkan untuk masing-masing pekerjaan tersebut.

Selain itu ada baiknya mendisiplinkan diri. Mulai datang tepat waktu dan langsung bekerja segera setelah tiba di kantor. Waktu jangan di buang-buang untuk bersantai walupun hanya setengah jam. Resiko waktu itu terpaksa di  bayar di penghujung hari.

Jangan sampai terpaksa kerja lembur hanya karena tidak memulai lebih awal.  Memprioritaskan pekrjaan menjadi lebih penting.  Selalu selesaikan porsi pekerjaan terpenting dan yang paling menghabiskan waktu dan energi di awal hari.

Setelah selesai, akan merasa lebih termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya yang jauh lebih mudah.

Sangat bijak ketika seorang pekerja fokus pada satu jenis kegiatan. Ketika mengerjakan sesuatu, fokus saja pada satu pekerjaan itu. Tentu terkadang dihadapkan kepada beberapa pilihan.

Oleh karena itu wajib di tentukan prioritas mana dulu pekerjaan yang harus dituntaskan. Kondisi seperti ini terjadi ketika  mengharuskan  mengerjakan beberapa tugas  sekaligus,

Selalu saja terjadi gangguan teknis maupun non teknis ketika sedang kosentrasi menegerkaan satu kegiatan. Jadi sebaiknya singkirkan hal hal lain yan mengalihkan perhatian . Contohnya silent gadget agar sementara terhenti komunikasi di media social. Jika pekerjaan  berhubungan dengan media sosial, jadwalkan waktu untuk mengecek update berita  masuk bila akan  mengerjakan tugas lain.

Saya berusaha menetapkan batas waktu (death line)ketika sedang menulis.  Tidak mau terganggu dengan kegiatan lain sehingga sekali duduk di depan personal computer maka artikel selesai dikerjakan.  

Demikian juga ketika berdiri di depan kelas. Memanfaat waktu sesuai jam pelajaran menjadi sesuatu yang memang harus dikendalikan sesuai dengan dimensi waktu tersedia.

Point yang ingin saya sampaikan disini adalah bahwa sesibuk apapun seseorang dalam kehidupan keseharian maka jangan lupakan bersilaturahim dan istirahat serta berolahraga.  

Mengatur waktu lebih awal untuk kegiatan seminggu kedepan akan lebih memberikan perasaan tenang dan nyaman . Dengan demikian semua pekerjaan dilakukan dengan senang hati tanda terburu buru dan di buru buru.  

Satu hal tidak tepat bisa sesorang bekerja dengan motivasi membunuh waktu karena sesungguhnya waktu itu tidak akan pernah mati terbunuh. Waktu akan berjalan terus tidak ada yang bisa menghentikan sampai tibanya hari kiamat.

 

Salamsalaman

YPTD

 

Tinggalkan Balasan