Sabtu, 18 Februari 2023 awak menerima telepon dari seorang sahabat. Berita : minta bantuan evakuasi suami terkena serangan Stroke dari salah satu Rumah Sakit di Cikarang ke Rumah Sakit PON Cawang Jakarta Timur. .
Bersegera menghubungi beberapa kenalan terkait dengan Pelayanan Rumah Sakit. Walaupun mantan tenaga kesehatan yang sudah pensiun 12 tahun Alhamdulillah masih memiliki akses ke komunitas rumah sakit.
Salah satunya Adinda Rommy Jovis yang bekerja di Rumah Sakit Budi Asih Jalan Dewi Sartika Jakarta Timur. Rommy Alumni Akper Polri Angkatan 1 bekerja di bagian emergency dan jantung langsung saja mengirim informasi.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ada prosedur merujuk pasien, melalui SPGDT ( Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu), untuk merujuk pasien antar rumah sakit. Nanti rumah sakit yang akan merujuk melalui sistem online SPGDT mencarikan kamar rawat inap ke RS lain sesuai kondisi pasien, fasilitas yang dibutuhkan. Terjadi komunikasi antar Rumah Sakit . Jika tersedia kamar rawat inap sesuai dengan kondisi pasien dan fasilitas yang dibutuhkan, maka pasien akan segera diantarkan ke RS tersebut menggunakan ambulan gawang darurat. Begitu prosedurnya Uda
Setelah mendapat informasi awak langsung menghubungi sahabat. Minta bantuan tenaga kesehatan di Unit Gawat Darurat menggunakan SPGDT komunikasi ke Rumah Sakit Puasat Otak Nasional.
Pasien stroke memang sebaiknya di rawat di RS PON. Setelah berkomunikasi dengan beberapa Rumah Sakit melalui SPGDT termasuk Rumah Sakit Polri Kramat jati ternyata yang tersedia ruang perawatat ICU di Rumah Sakit Haji Pondok Gede.
Selaku warga negara khususnya bermukim di Jakarta patut bersyukur. Pemerintah DKI Jakarta telah menyiapkan sistem pelayanan terpadu ke gawat darutan.
Latar pelakang pelayanan publik STGDT agar tidak terjadi lagi warga mencari rumah sakit untuk perawatan keluarga. Sebelumnya sering terjadi keluarga pasien berkeliling dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain sementars kondisi pasien semakin lemah.
SPGDT
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), adalah sebuah sistem penanggulangan pasien gawat darurat yang terdiri dari unsur, pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit dan antar rumah sakit.
Pelayanan berpedoman pada respon cepat yang menekankan pada time saving is life and limb saving yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum dan khusus, petugas medis, pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.
SPGDT dibagi menjadi 2 yakni :
- SPGDT sehari-hari yaitu rangkaian upaya pelayanan gawat darurat yang saling terkait yang dilaksanakan ditingkat pra rumah sakit, di rumah sakit, antar rumah sakit dan terjalin dalam suatu sistem, bertujuan agar korban/pasien tetap hidup
- SPGDT bencana adalah kerja sama antar unit pelayanan pra rumah sakit dan rumah sakit dalam bentuk pelayanan gawat darurat terpadu sebagai khususnya pada terjadinya korban massal yang memerlukan peningkatan (eskalasi) kegiatan pelayanan sehari-hari. Bertujuan untuk menyelamatkan korban sebanyak-banyaknya.
https://www.idijakpus.or.id/uploads/document/document_file/102/dr_Winarno_SPGDT.pdf
Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yuk selalu ingat pesan :
Kesehatan Bukan Segalanya Namun Tanpa Kesehatan Semuanya Menjadi Tidak berarti.
- Salam Literasi
- BHP, 19 Februari 2023
- YPTD
Selamat pagi Pak Thamrin, semoga dg adanya pelayanan prima para pasien stroke semakin terperhatikan dan membantu proses pemulihan pasien2 tsb. Salam sehat selalu pak Thamrin
Selamat pagi Pak H. Thamrin Dahlan yang kami banggakan
Luar biasa ulasannyo Pak
Kesehatan bukan segala nya tapi bila sudah kehilangan kesehatan, maka segala nya menjadi tak berarti
Salam hangat dari kami berdua di rantau urang
Semoga dengan adanya SPGDT lebih memberikan kemudahan kepada masyarakat dan mengurangi hilangnya nyawa.
Kesehatan Bukan Segalanya Namun Tanpa Kesehatan Semuanya Menjadi Tidak berarti
Sangat setuju dg pernyataan ini
Salam sehat selalu pak TD