Tiga Sumber Inspirasi Penulis Muslim

 

 

 

3 Sumber Inspirasi  Penulis Muslim

  1. Kasih Sayang Allah SWT
  2. Literasi
  3. Kitab

 

Pekerjaan Menulis dan Profesi Guru adalah pekerjaan peradaban. Kedua profesi ini memiliki posisi istimewa bersebab hasil kerja nya akan abadi sepanjang masa.

Seorang penulis dengan buku buku diterbitkan akan menjadi  saksi keberadaan dirinya di muka bumi.  Demikian pula seorang guru.  Ilmu nan di diterima para anak didik merupakan amal jariah yang lanjut berlanjut ditebarkan untuk kemaslahanatan umat.

Berbhakti untuk kebaikan,  Menulis moto penasehat, penakawan dan penasaran sangat bermanfaat jelas bukan bukan hoax.  Guru mendidik tulus ikhlas semata mengharap  redha Allah SWT.  Insha Allah kreasi Para Penulis dan Para Guru akan dikenang sepanjang masa.

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

Demikianlah pembuka Surat Al-Fatihah, yang menegaskan bahwa kasih sayang Allah SWT meliputi seluruh makhluk-Nya.
Kasih sayang ini terwujud dalam bentuk petunjuk dan ilmu yang disampaikan melalui wahyu, yang pertama kali diturunkan adalah perintah membaca:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.”
(QS. Al-‘Alaq: 1)

Perintah ini menandai dimulainya era literasi dalam Islam, di mana membaca dan menulis menjadi sarana utama untuk memperoleh dan menyebarkan ilmu pengetahuan.

Kitab: Mahkota Penulis dan Warisan Abadi. Dalam tradisi Islam, kitab atau buku memiliki kedudukan yang sangat mulia.

Kitab bukan sekadar kumpulan tulisan, melainkan representasi dari ilmu yang terhimpun dan terjaga. Al-Qur’an sendiri disebut sebagai Al-Kitab, yang berarti “buku” atau “kitab”, menunjukkan pentingnya bentuk tertulis dalam menyampaikan wahyu:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dengan membawa kebenaran, agar kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu.”
(QS. An-Nisa: 105)

Kitab adalah mahkota bagi penulis, simbol dari pencapaian intelektual dan spiritual. Melalui kitab, seorang penulis meninggalkan jejak yang abadi, yang dapat menjadi sumber ilmu dan inspirasi bagi generasi mendatang.

Hadis Rasulullah SAW tentang Pentingnya Kitab
Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya berpegang pada kitab sebagai sumber petunjuk:

“Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua perkara, yang jika kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat: Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya.”
(HR. Malik dalam Al-Muwaththa’)

Hadis ini menunjukkan bahwa kitab (Al-Qur’an) bersama dengan sunnah merupakan pedoman hidup yang harus dijadikan rujukan utama.

Literasi sebagai Amanah dan Ibadah. Menulis dan membaca dalam Islam bukan hanya aktivitas intelektual, tetapi juga bentuk ibadah.
Dengan menulis, seorang penulis dapat menyebarkan ilmu yang bermanfaat, yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah wafat:

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)

Maka, menulis kitab yang bermanfaat adalah bentuk sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Menulis dengan Cinta dan Tanggung Jawab. Sebagai penulis Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk menulis dengan niat yang tulus, menyebarkan kebaikan, dan menjadikan tulisan kita sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan menjadikan kasih sayang Allah sebagai inspirasi, literasi sebagai jalan, dan kitab sebagai tujuan.  Kita dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun peradaban yang berilmu dan berakhlak mulia.

Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi para penulis Muslim untuk terus berkarya dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat.

  • Salam Literasi
  • BHP, 16 April 2025
  • TD

 

 

 

Tinggalkan Balasan