Permudahlah dan Jangan Mempersulit.

Berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lain takut

 

Permudahlah, Jangan Mempersulit:

Refleksi Hadis Rasulullah dan Sejuta Pertanyaan Apa dan disertai jawaban (solusi)

Konsep pelayanan publik merupakan konsep dalam Islam. Sejatinya, Islam mengajarkan pentingnya memberikan pelayanan yang terbaik kepada sesama manusia, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Prinsip-prinsip seperti keadilan, kejujuran, amanah, dan kasih sayang menjadi landasan utama dalam memberikan pelayanan publik.  Transparansi dan Akuntable tolok ukur apakah birokrasi telah melaksanakan Pelayanna Pubil Prima

Seharusnya tidak ada lagi istilah kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah.  Itulah pola pikir oknum petugas zaman dahulu kala.  Motto pelayanan publik wajib diubah dan dilaksanakan menjadi kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit

 Permudahlah, jangan mempersulit 

Demikian pesan luhur Rasulullah Nabi Muhammad SAW begitu relevan di setiap zaman. Dalam pergaulan sehari-hari, sering kali ditemui dua tipe manusia:

  1. Mempermudah urusan orang lain,
  2. Mempersulit segala urusan .

Apa sebabnya? Apa perlunya bersikap rumit dalam hal yang seharusnya sederhana?

Apabila mau jujur, sikap menyulitkan kerap berakar dari ego, gengsi, atau sekadar ingin menunjukkan kuasa. Apakah lupa bahwa hidup ini sementara, dan setiap kemudahan yang diberikan bisa menjadi tabungan amal jariyah? Apa salahnya memberi senyum sapa salam sopan santun, mengulurkan bantuan, atau sekadar mempersilakan orang lain lebih dulu?

Apalagi bila yang dimudahkan adalah urusan saudara seiman, tetangga dekat, atau sesama manusia tanpa melihat latar belakangnya. Apa tujuannya manusia  hidup kalau bukan untuk saling menolong? Apa maksudnya ilmu tinggi, jabatan penting, harta  berlimpah—jika tidak digunakan untuk memberikan  manfaat?

Apalah arti pencapaian pribadi bila tidak disertai kepedulian sosial. Apanya dong yang bisa dibanggakan jika sikap mempersulit hal kecil, seperti birokrasi pelayanan, pengurusan dokumen, atau bahkan sekadar menjawab salam dengan senyum?

Apa perlunya petugas pelayanan publik memelihara kebiasaan menyusahkan orang lain? Apa bagusnya sikap birokratis berbelit? Apa ukurannya keberhasilan jika justru membuat orang lain mundur karena takut dengan keruwetan sistem?

Sungguh, banyak apa-apa yang bisa direnungkan. Apa yang dicari dalam hidup? Apa yang ingin manusia tinggalkan sebagai jejak kebaikan?

Hadis Rasulullah SAW:

Yassiruu wa laa tu’assiruu, wa bassyiruu wa laa tunaffiruu.

“Permudahlah dan jangan mempersulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari (menjauh).”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Ayat Al-Qur’an  

 Yurīdu -llāhu bikumu al-yusra wa lā yurīdu bikumu al-‘usra.

 Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu.
(QS. Al-Baqarah: 185)

Solusi sederhana melakukan kemudahan pelayanan publik :

  1. Niatkan semua urusan dengan ikhlas.
  2. Ringankan langkah,
  3. Sederhanakan niat, dan jangan mempersulit.

Dalam rumah tangga, dalam pekerjaan, dalam kehidupan sosial—selalu ada jalan tengah yang lebih mudah jika hati dibekali hati lapang.

Mari memperbanyak sikap mempermudah, karena di situlah letak rahmat. Sebab, siapa tahu, dengan satu kemudahan kecil yang diberikan, Allah SWT memudahkan jalan kita di dunia dan akhirat.

Semoga kita bisa melaksanakan kebaikan demi kebaikan dalam pergaulan masyarakat di koridor Hablum Minna Nas.

Fastabiqul khairat adalah semangat berlomba-lomba dalam kebaikan, sedangkan akhlakul karimah adalah sikap terpujiKeduanya saling berkaitan dan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Yuk berlomba lomba berbuat kebaikan Fasbiqul Khairat. Meneladani Akhlakul Karimah Rasuluillah Nabi Muhammad SAW.

Aamiin Ya Rabbal Alamin

  • Salam Kebaikan 
  • BHP, 17 April 2025
  • TD

Tinggalkan Balasan