Bundo Kanduang Tampek Balindung

Masyarakat Minangkabau menganut paham kekeluaragaan martiachaat.  Mungkin di Indonesia inilah satu satunya kaum yang menduduk kan wanita pada posisi sentral dalam keluarga. Wanita yang di agung kan itu diberi gelar sebutan Bundo Kandung. Beliau adalah seorang wanita sangat di hormati anak kemanakan dan menempati kuasa atas rumah adat.

Posisi Bundo kanduang dalam keluarga kami suku Peto Kayo di sandang oleh Uni Husna. Tanggung jawab terhadap kemaslahatan kaum dan kesejahteraan suku ada di pundaknya.  Alhamdulillah Uni Husna mampu menempatkan diri sesuai denga gelar tersebut .  Terbukti Beliau memang tempat bernaung dan berlindung bagi anak kemenakan.

Lahir di Lintau dibawa merantau oleh Mamak Hj. Kamsiah Binti Sutan mahmud  ke Tempino Jambi. Menyelesaikan SR, SMP dan SMA di Jambi kemudian kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang. Sempat mejadi  asisten dosen namun takdir membawanya menjadi seorang Polisi Wanita berpangkat Letnan Satu, . Penempatan / penugasan pertama sebagai Oditur Hukum Kepolisian  Polda Jambi.  Setelah Polda Jambi berubah status menjadi Polwil maka Uni Husna hijrah ke Dinas Hukum Mabes Polri.

Sambil bekerja Uni Husna menyelesaikan kuliah Notaris di Universitas Indonesia.  Selanjutnya pensiun dini dari Kepolisian dengan Pangkat Letnan Kolonel Polisi.  Seiring di tempatkan sebagai Notaris di Kotamadya Bogor.   Secara perlahan kantor notaris dibangun di Jalan Sudirman dan menempati rumah kediaman di kawasan Taman Cimanggu Bogor.

Mulai dari sinilah berdatangan anak kemenakann ikut tinggal dengan Bundo Kandung.  Rata rata mereka sekolah sampai menyelesaikan kuliah.  Karakter Bundo Kandung  disiplin mengahasilkan anak didik yang kemudian mampu mandiri dalam meniti akrier.  Didikan keras  penuh kasih sayang membuat puluhan anak kemenakan mengucapkan terima kasih karena dengan bekal itulah mereka bisa membangun keluarga.

Sebagian besar anak keponakan tersebut akhirnya menetap di Bogor dan berdekatan dengan kediaman Bundo Kanduang., Hubugan kekerabatan ini terus di bina paling tidak 3 kali dalam setahun diselenggarakan silturahmi Keluarga Besar Petokayo.

Ulang tahun ke 75 Hj. Husna Bin Dahlan Ibnu Afan Bundo Kandung Suku Petokayo dilaksanakan di kediaman Taman Cimanggu Bogor Kamis 24 Desember 2015. Dihadiri lebih 70 orang dari Generasi ke 3, 4 dan 5 Garis Keturunan Datuk Sutan Mahmud dan Nenek Fatimah Jaudah yang berasal dari Lubuk Jantan Lintau Batusangkar Sumbar.

Ilustrasi Dokumentasi Foto Pribadi
Salam salaman

TD

 

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar