Memperingati Hari Ibu : Emakku Seorang Visioner

 Ibunda  Hj. Kamsiah Binti Sutan Mahmud (1914 -2004)

Memperingati Hari Ibu 22 Desember 2024

Mamak, Nenek kami bernama Hajah Kamsiah Binti Sutan Mahmud wafat di usia 90 tahun.  Beliau seorang visioner (meminjam istilah sang cucu Erdonis Erdwan).  Begini tentang Nenek menurut Doni :

Nenek memiliki kemampuan luar biasa, jauh melihat kedepan ketika orang lain tak terpikirkan, nenek  bertekad mengubah keadaan dengan tindakan dan melakukan hijrah tinggalkan kampung halaman”

Masih terngiang ucapan Mamak :

“Takdir itu adalah ketika kalian ditetapkan sebagai lelaki atau perempuan. Takdir adalah ketika kalian dutetapkan sebagai anak  keturunan minang dan bengkulu. Takdir adalah ketika kalian dilahirkan beragama Islam”

Awak baru paham dan semakin paham ketika mendengar rekaman Tausyah Ustazd Abdul Somad

” Sesungguhnya Takdir tidak bisa dipesan ketika masih janin dalam rahim ibu. Manusia tidak  bisa memilih aatau memesan agar dilahirkan sebagai Arab,  Batak atau Cina misalnya. ”

Itulah keputusan dan ketetapan final Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak boleh diganggu gugat.  Jangan coba coba diubah,  terimalah dengan keikhlasan

Jadi paling tidak sepengetahuan awak ada 4  Visioner Mamak , kalau boleh disebut sebagai “pekerjaan mulia” .

Ketika dilahirkan kaki Husna lunglai berhasil disembuhkan,

Ketika Husna di titipkan ke Etek Syam untuk sekolah

Ketika dilahirkan kaki Yahya pengkor . kemudian diopersi sehingga normal

Ketika Marlisa tinggal di pedalaman di hijrah kan ke Bogor.untuk sekolah

Sekali lagi ini bukan takdir kata Mamak, bisa diubah dengan upaya keras dan doa.

Alhamdulillah Husna menjadi sesorang Notaris

Yahya Sarjana Pertanian

Marlisa Notaris

Jelas, inilah bukti nyata dan fakta menjadi pembelajaran bagi anak cucu Hj Kamsiah binti Sutan Mahmud.

Seorang Ibu hanya sekolah sampai kelas 3 SR,  berhasil mengubah nasib anak dan cucu dari kelemahan menjadi kekuatan menuju perjalanan hidup dan kehidupan  bermakna bagi setiap orang.

Hijrah fisik dan mental merupakan kata kunci perubahan nasib menjadi lebih baik.

Allah Akbar , Sekali lagi dan tak putus putus nya kami mengucapkan Terima kasih banyak sebanyak banyaknya tak terhingga.   Mamak  contoh teladan ibu sedunia, mampu mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi nyata.

Kini Almarhumah bersanding damai abadi dengan Ayahahanda Haji Raden Dahlan Bin Affan peristirahatan dunia terakhir pemakaman abadi Kota Bogor.

Awak sebagai anak ke – 6 mengungkapkan rasa terima kasih dengan cara menerbitkan buku KASIDAH.   Buku diterbitkan tahun 2016 memuat sebagian sejarah hidup keluarga terutama tentang Mamak dan Bapak.

Kisah sejati direkam kembali  seperti yang awak alami ketika masih tinggal bersama Mamak dan Bapak di Tempino Jambi dan di Bogor.  Tentu masih banyak yang belum terungkap dan juga belum terdokumentasi bagaimana kisah anak keturuan lain terkait kehidupan Mamak dan Bapak.

3 Jurus jitu

Insya Allah lambat laun kisah nyata perjuangan sosok seorang Ibu dapat di kumpulkan dari pengalaman sanak saudara guna kita himpun menjadi Buku Kasidah Jilid 2.

Untuk segala pengorbanan dan jasa kedua orang tua mari kita bacakan Ummul Kitab Al Qur’an, Al Fatehah,….

Wassalam

Jakarta, Hari Ibu 22 Desember 2024

 

 

 

Tinggalkan Balasan