SUARA HATI GURU SBU#19

Pahlawan, Pendidikan27 Dilihat

Tak Kenal Jangan Was-was

Oleh:Setya Handoyo Kusuma.S.Pd.I

Pada hari itu Selasa 5 Maret 2019 hari yang aku tunggu-tunggu. Hari itu adalah hari pembagian SK CPNS, setelah beberapa rentetan proses yang panjang akhirnya surat keputusan itu ada di tanganku. Semua perasaan campur aduk didalam hatiku. Selain bahagia muncul pula perasaan was-was. Saat itu banyak persepsi negatif kata orang-orang yang terdengar di telingaku tentang daerah tempat Tugasku itu. Yaaaa, banyak yang menyebutnya bahwa daerah tempat tugasku itu rawan, banyak begal dan lain-lain. Yang lebih exstreme nya lagi orang-orang menyebutnya daerah Texas. Sempat ada kekhawatiran di benakku, tapi karena keyakinan di hati bahwa dari awal akulah yang memilih tempat itu untuk kulamar, maka ku kesampingkan rasa was-was itu.
Hari pertama dinas, ku hidupkan mesin motor ku berjalan menuju sekolahku . Sekolah itu adalah SD Negeri 163 Rejang Lebong yang berada di desa Air Nau. Diperjalanan terasa beku hatiku. Kulewati jalan-jalan yang banyak orang anggap rawan itu. Kupasrahkan hidupanku kepada Rabbku. Ku niatkan pekerjaan itu sebagai bagian dari ibadah. Satu jam telah berlalu akhirnya mesin motorku berhenti di sebuah gedung yang saat itu masih terasa asing, Yaaaa itu adalah gedung sekolahku. Sesampainya di sana aku bertemu dengan Kepala Sekolah dan menyampaikan Surat Tugasku. Tak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku disambut dengan hangat oleh semua Dewan Guru. Tak hanya Kepala Sekolah dan Dewan Guru yang menyambut dengan hangat ternyata anak-anak sekolahku menyambutku dengan baik. Mereka semua anak yang baik mereka semua terlihat sopan terhadapku, yang saat itu mungkin masih asing bagi mereka. Hari demi hari ku nikmati perjalanan dinas ku dengan rasa ikhlas perjalanan panjang yang melelahkan dari rumah terbayarkan dengan melihat senyum bahagia anak-anak ketika menyambut ku datang di sekolah. Tak hanya itu yang lebih membahagiakan lagi anak-anak di sekolahku sangat antusias ketika pembelajaran di kelas dimulai. Mereka selalu menyimak setiap materi yang kusampaikan, menanyakan hal-hal yang kurang jelas dan yang masih belum mereka pahami.
Ooo iya, di sekolahku mayoritas anak muridnya berasal dari dua suku yaitu Suku Lembak yakni  Suku Asli Rejang Lebong (pribumi) dan Suku Jawa mereka merupakan pendatang di daerah sekolahku. Karena anak-anak sekolah dasar kebanyakan berkomunikasi masih menggunakan bahasa Ibu jadi tak heran kalau beberapa anak di sekolahku ketika berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerahnya di awal masih agak terasa kagok ketika muridku menanyakan sesuatu menggunakan bahasa lembak. Yaaa bahasa itu memang sudah aku kenal, tapi sangat jarang kudengar dalam percakapan di lingkungan tempat tinggalku sebelum aku terjun di daerah sekolahku. Tapi itu bukan jadi masalah, pelan-pelan kubiasakan anak-anak murid menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika di dalam kelas dengan tanpa menghilangkan bahasa daerah, anak-anak boleh berbahasa daerah ketika jam istirahat. Bahkan sekarang aku sudah bisa loo berbahasa Lembak hehe…
Tak terasa ternyata 2 tahun sudah kulalui, bergabung menjadi keluarga besar SD Negeri 163 Rejang Lebong. Semakin hari semakin ringan kaki ini untuk melangkah ke sekolah. Tak ada lagi kekawatiran yang menghantui pikiranku. Meniatkan perjalanan sekolahku dengan niat ibadah kepada rabbku. Anehnya julukan daerah Texas yang dulu menghantui pikiranku kini telah hilang kuanggap daerah sekolahku adalah Rumahku, haaa? terasa lucu dong, masa rumah kita Texas hehehe. Tak ada lagi kata Texas itu yang ada adalah rasa bangga Tuhan telah mengarahkan dan mengizinkanku untuk mengabdi di SD Negeri 163 Rejang Lebong. Menjadi bagian untuk memajukan generasi bangsa di desa Air Nau Kecamatan Sindang beliti Ulu Kabupaten Rejang Lebong.
 Salam Literasi
Setya Handoyo Kusuma

Tinggalkan Balasan