Miso
Oleh
Weni Elisa, S.Pd
NPA : 03100400461
Guru SMA Negeri 2 Sijunjung – Sumatera Barat
“Miso” Kalau mendengar kata ini teman-teman pasti ingat makanan ya?? Ditempat saya miso alias mieso adalah mie plus bakso. Jadi lebih cepet bilang miso begitu ke abang-abang penjualnya dan datanglah semangkok miso yang lezat…hehe. Di Pekanbaru salah satu makanan khasnya juga miso yang diolah dengan banyak bumbu dan rempah yang khas dengan isi yang lebih beragam ada mie putih, mie kuning, suwiran ayam, tahu, tauge, bakso dan taburan kerupuk merah. Miso mudah kita temukan di beberapa daerah lain di Indonesia. Naah lain lagi kalo di Jepang miso merupakan bumbu khas yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai.
Dalam kamus Bahasa Indonesia –Korea miso artinya adalah “senyum”. Maaf ya teman-teman jadi miso yang saya maksudkan dalam tulisan ini sebenarnya bukan tentang makanan tapi tentang” senyum”. Kenapa pake bahasa korea supaya lebih kekinian saja…heheh. Kita pasti sering mendengar bahwa senyum itu adalah ibadah. Ya memang benar karena dengan sebuah senyuman bisa membuat orang lain bahagia, apa lagi kalo mendapat senyuman dari orang yang tersayang.
Senyum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang atau gembira, suka dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit. Senyum merupakan cara paling ringan yang bisa dilakukan seseorang untuk mendapatkan banyak manfaat positif
Penelitian di Inggris menunjukkan sekali senyuman bisa menimbulkan efek stimulasi otak setara dengan efek yang didapatkan dari makan 2000 batang coklat. Seseorang hanya butuh menggunakan 17 otot di wajah untuk tersenyum. Sedangkan untuk mengerenyitkan dahi seseorang butuh lebih dari 40 otot wajah saat mengerenyitkan dahi ( Kompas.com). Waah capek dong ya kalo begitu apalagi kalo marah..hehe.
Senyum menurut saya merupakan awal bagaimana kita berkomunikasi dengan seseorang. Misalnya ketika kita bertemu orang- orang baru cara paling mudah untuk berkenalan adalah dengan tersenyum. Kita juga bisa mengenali karakter seseorang lewat senyum yang dia berikan.
Disekolah kami menerapkan yang namanya 3S (Senyum, Sapa, Salam). Melalui itu kita bisa menanamkan sikap dan karakter baik pada siswa. Bagaimana menghargai orang lain atau tamu yang datang ke sekolah kita. Menyapa mereka dan memberikan salam. Dikantor-kantor atau tempat tempat pelayanan masyarakat seperti rumah sakit, bank, dan lain lain, tentunya kita ingin dilayani dengan baik dan itu diawali dengan sikap ramah dari para pegawainya. Senyum mereka kepada kita tentu membuat rasa nyaman ketika berurusan dengan mereka. Betapa kadang kita kesal kalo ada pegawai atau karyawanya yang tidak tersenyum sama sekali.
Sama juga halnya dengan profesi kita sebagai seorang guru, harapan siswa tentunya ketika masuk kelas mereka disambut dengan senyuman gurunya, bukan dengan dahi yang berkerut, walaupun kadang-kadang saya juga begitu…hehhe. Awal tahun kemaren saya pernah mengikuti webinar yang temanya tentang “Ngajar seru ditahun baru” dan kesimpulanya menurut saya adalah bagaimana kita bisa membawa aura positif “bahagia “kedalam kelas dan salah satunya adalah dengan cara membawa senyuman bahagia pada murid.
Seperti sebuah kutipan kata mutiara “ Your smile will give you a positive countenance that will make people feel comfortable around you “ ( Les Brown)
( Senyummu akan memberimu ekspresi positif yang akan membuat orang orang merasa nyaman di sekitarmu)
Jadi jangan lupa tersenyum, awali harimu dengan senyuman. Dan semoga teman teman juga tersenyum membaca tulisan ini..“ Miso – Smile – Senyum “
Muaro Sijunjung, 5 Februari 2021
Weni Elisa
Hari ke 5 “Menulis di Blog jadi Buku “ Tantangan 28 hari “ Semangat Menulis”