Apa yang Paling Berat dari Guru Penggerak?

Apa yang Paling Berat dari Guru Penggerak?

Rapat guru di SMP Labschool Jakarta/dokpri

 

Seorang kawan bertanya kepada Omjay. Apa yang paling berat dari guru Penggerak?

Omjay menjawab sambil tersenyum. Hal yang paling berat dari guru penggerak adalah memberikan keteladanan. Menjadi contoh atau panutan yang baik bagi guru lainnya. Semua itu perlu proses yang tidak instan.

Kegiatan Acer award/dokpri

Kegiatan Acer award/dokpri

Hal yang tak terlupakan adalah guru mampu berkolaborasi dengan guru lainnya. Tidak bekerja sendirian dan memberikan inspirasi buat guru sekolah lain.

Menjadi guru Inspiratif.

Omjay banyak belajar dari para kepala sekolah inspiratif dan juga guru inspiratif. Baik yang dilaksanakan oleh Kemdikbudristek ataupun lembaga lain seperti Acer award.

Mereka adalah guru guru terpilih yang sangat menginspirasi. Mereka memang layak terpilih menjadi guru inspiratif dan kepala sekolah inspiratif. Sebab banyak contoh yang baik dan bisa kita tiru dari praktik baik atau best practice yang telah mereka lakukan di sekolahnya masing-masing.

Dokpri

Dokpri

Berbagi Pengalaman Nyata.

Semalam kami di PGRI belajar bersama secara online. Tak terasa kelas belajar menulis Nusantara KBMN PGRI sudah memasuki pertemuan kesebelas. Kali ini materinya tentang mengelola majalah sekolah. Ibu Widya Setianingsih menjadi narasumber dan ibu Mutmainnah menjadi moderator.

Tidak mudah mengelola majalah sekolah. Perlu ada guru penggerak. Guru tersebut mampu menggerakkan peserta didiknya untuk mengelola majalah sekolah baik dalam bentuk cetak maupun digital.

Pengalaman Omjay membina siswa yang mengelola majalah sekolah, perlu kesabaran dan kreativitas agar mampu membuat berita yang menarik warga sekolah. Konten yang bagus dan menarik lahir dari asuhan guru penggerak.

Perlu guru penggerak yang menjadi motor penggerak agar majalah sekolah terbit tepat waktu dan mampu melibatkan siswa untuk ikut menulis di majalah sekolah. Kalau pintar mengelola majalah sekolah, maka akan ada keuntungan untuk pemasukan kas sehingga pengelola bisa memberikan sedikit imbalan buat para penulisnya.

Berat akan menjadi Ringan.

Sesuatu yang berat akan menjadi ringan bila kita lakukan bersama dan saling berkoordinasi serta berkolaborasi antar sesama guru. Itulah yang harusnya dilakukan oleh seorang guru penggerak di sekolah.

Selain itu, guru penggerak adalah guru yang dirindukan oleh murid-murid yang diajarkannya. Kehadirannya ditunggu oleh peserta didiknya. Bila guru tersebut tidak ada, maka ada rasa kecewa dan kesedihan di hati muridnya.

Jadilah guru penggerak yang dirindukan oleh peserta didiknya. Semua itu tidak mudah bila guru tak mampu memberikan keteladanan. Pekerjaan yang awalnya berat akan terasa menjadi ringan ketika ada guru yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran.

Penutupan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 5.

Kemarin Omjay menonton penutupan program pendidikan guru penggerak angkatan 5 di YouTube. Selama 6 bulan angkatan 5 telah belajar bersama menjadi calon guru penggerak Kemdikbudristek. Setelah lulus menjalani pendidikan guru penggerak, itulah awal anda untuk menginspirasi Indonesia.

Jangan sombong ketika anda dinyatakan lulus sebagai guru penggerak. Buang baju kesombongan itu. Amanah berat ada di pundak anda. Teruslah memberikan keteladanan dan inspirasi kepada guru lainnya.

Ilmu yang didapat dari pendidikan guru penggerak harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya positif harus terus dilaksanakan agar hasilnya positif. Berpikir positif harus dilakukan agar hasilnya juga positif. Tak perlu banyak bicara tapi laksanakan dengan kerja ikhlas dan kerja tuntas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekecil apapun peran kita, sangat ditunggu oleh bangsa dan negara.

Keteladanan adalah yang paling utama dalam kegiatan guru penggerak. Sertifikat 310 jam tidak akan ada artinya bila anda tak mampu memberikan teladan buat guru lainnya. Omjay berdoa semoga kita semua mampu menjadi pendidik sejati dan bergerak dengan hati. Kita pun sanggup menjadi guru tangguh berhati cahaya. Guru yang pantang berkeluh-kesah. Guru yang hanya memberi tak harap kembali.

Demikianlah sedikit kisah Omjay dalam menjawab pertanyaan seorang kawan. Tak ada yang berat di dunia ini bila kita melakukannya dengan keikhlasan dan penuh kesabaran. Hanya memberi tak harap kembali bagai sang Surya menyinari dunia.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Apa yang Paling Berat dari Guru Penggerak?”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/63dafc6a4addee5822000343/apa-yang-paling-berat-dari-guru-penggerak

Kreator: Wijaya Kusumah

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Tinggalkan Balasan