Guru Penggerak Itu Berpacu Dengan Waktu

Terbaru114 Dilihat

Guru penggerak itu berpacu dengan waktu. Setiap harinya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Dari mulai berangkat ke sekolah sampai pulang ke sekolah selalu siap siaga mencerdaskan kehidupan bangsa. Diminta bangun pagi pukul 04.00 WIB dan pulang malam hari sudah siap sedia. Itulah yang dilakukan oleh guru penggerak di SMP Labschool Jakarta.

Dokpri

Saat ini kami sedang mempersiapkan acara besar di gunung sangga buana. Acaranya bernama studi dan apresiasi kepemimpinan siswa Indonesia. Kami menyingkatnya dengan nama SAKSI. SMP Labschool Jakarta selalu rutin melaksanakannya di sangga buana. Kami menginap dua malam di barak tentara. Tempat latihan tempur Kostrad TNI Angkatan Darat di Karawang, Jawa Barat menjadi tempat acaranya. Kami mempersiapkan calon pemimpin masa depan di tempat itu.

Beberapa guru sudah melakukan survei ke tempat acara. Kemarin mereka sudah berangkat ke Kostrad sangga buana. Kami mempersiapkan acara SAKSI dengan sebaik-baiknya. Tahun ini di bulan Maret kami akan berangkat ke gunung sangga buana. Selain mengadakan acara SAKSI, kami juga mengadakan acara bakti sosial bekerjasama dengan orang tua murid yang bernama POMG.

Guru penggerak memang harus terus bergerak dan berpacu dengan waktu. Guru penggerak mampu merefleksikan pengalaman berkaitan dengan kompetensi sosial dan emosional, baik untuk diri sendiri maupun murid-muridnya. Guru penggerak harus mampu merefleksikan dengan keterbukaan dan kedalaman apa saja yang sudah dialaminya.

Selama menjadi guru atau pendidik, Anda tentu pernah mengalami sebuah peristiwa yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu Anda bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Omjay pernah mengalaminya dan Omjay merasakan kesulitan menjadi sebuah kemudahan. Semua itu karena kita sebagai guru mampu berpacu dengan waktu. Allah berfirman dalam kitab suci Al-Quran, di dalam kesulitan itu ada kemudahan.

dokpri
dokpri

Seperti semalam, Omjay baru sampai rumah pukul 22.30 WIB.  Omjay baru selesai mengupload soal-soal informatika. Hari ini, Kamis 2 Maret 2023 akan diujikan ke semua siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta. Sambil mengupload soal, Omjay mengikuti kegiatan calon guru penggerak angkatan 7. Semalam kami presentasi kelompok dan merencanakan kegiatan dalam rangka aksi nyata guru penggerak. Fasilitator kami yang baik hati menyampaikan pesan di WA Group CGP7 Jakarta Timur.

Assalamualaikum wr wb Salam Bahagia…

Akhirnya kita ketemuan lagi ya lewat sikronous kelas C dan D.
Anda sudah mempelajari implementasi pembelajaran 5 KSE di kelas dan sekolah. Saatnya berkolaborasi dengan rekan CGP untuk mendiskusikan ide-ide penerapan pembelajaran 5 KSE bagi murid dan rekan-rekan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah Anda. Silahkan diskusikan dengan kelompok Anda dalam pertemuan di Ruang Kolaborasi yang pertama. Hasil kolaborasi tersebut akan dipresentasikan di pertemuan kedua besok, Rabu, 1 Maret 2023.

Tugas kelompok yang harus didiskusikan adalah:
1. Diskusikan dan susunlah 5 ide penerapan 5 KSE sesuai dengan karakteristik jenjang pendidikan yang Anda ampu dan tuliskan dalam tabel 3.1. Anda dapat menggunakan prinsip ATM (amati – tiru dan modifikasi) dari  berbagai ide yang sudah Anda pelajari dalam modul maupun sumber lainnya sebagai referensi.
2. Susunlah 2 (dua) ide penguatan pembelajaran 5  KSE untuk PTK
Oke….. see you …..
Kelas C dimulai pukul 15.30 – 17.45
Kelas D dimulai pukul 19.00 – 21.15

Wassalamualaikum wr wb

Menjadi guru penggerak adalah sebuah pilihan hidup. Kami harus siap berpacu dengan waktu. Segudang saran dan kritik kami terima dengan senang hati. Lebih baik mendapatkan kritikan daripada pujian. Sebab kritikan itu membuat kita menjadi lebih baik dan memperbaiki kekurangan yang ada dalam diri. Pujian terkadang memabukkan, dan membuat kita akhirnya berhenti untuk terus memperbaiki diri. Jangan kasih kendor dan teruslah bersemangat untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya.

Setiap orang sukses pasti akan mengalami ujian dan cobaan. Termasuk juga guru sebagai seorang pendidik di sekolah. Bagaimana Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis  tersebut? Omjay pernah jatuh dan segera berdiri. Omjay pernah gagal dan oleh karena itu mencari akal. Berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita jatuh, lekas berdiri jangan mengeluh. Jadikan semua itu sebagai pemicu dan pemacu untuk maju.

dokpri
dokpri

Pagi ini pukul 5.30 WIB, Omjay sudah kembali berada di sekolah SMP Labschool Jakarta. Berangkat dari rumah pukul 05.00 WIB. Selama dalam perjalanan hujan turun dengan sangat deras. Omjay mengendarai mobil sambil mendengarkan siaran radio Elshinta Jakarta. Kali ini topiknya tentang kekayaan pejabat negara yang harus dilaporkan ke LHKPN.

Ternyata tidak mudah menjadi seorang pejabat negara. Menjadi guru penggerak saja tidak mudah, apalagi menjadi pejabat negara. Setiap gerak geriknya pasti akan dilirik dan dilihat banyak orang. Begitu juga menjadi guru penggerak. Harus mampu memberikan teladan yang baik buat teman sejawat dan semua muridnya.

Omjay mengajak Bapak Ibu saudara untuk membaca kembali  tulisan Bapak Ki Hajar Dewantara mungkin sudah pernah Anda baca.

“Kalau sebutir jagung yang baik dasarnya jatuh pada tanah yang baik, banyak airnya, dan mendapat sinar matahari yang cukup, maka pemeliharaan dari Bapak tani tentu akan menambah baiknya keadaan tanaman. Kalau tidak ada pemeliharaan, sedangkan keadaan tanahnya tidak baik, atau tempat jatuhnya biji jagung itu tidak mendapat sinar matahari atau kekurangan air, maka biji jagung itu (walaupun dasarnya baik), tidak akan dapat tumbuh baik karena pengaruh keadaan. Sebaliknya kalau sebutir jagung tidak baik dasarnya, akan tetapi ditanam dengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya oleh Bapak tani, maka biji itu akan dapat tumbuh lebih baik daripada biji lainnya yang juga tidak baik dasarnya.”

Semoga kata-kata bijak Bapak Ki Hajar Dewantara di atas mengingatkan kita bahwa peran guru sebagai pendidik adalah tugas mulia sekaligus membutuhkan keuletan dan kesabaran. Terakhir, kami ingin mengutip kata-kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim: “Besok, di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.“

Mari terus belajar, berefleksi, bertumbuh,  berbagi, dan berkolaborasi untuk menjadi lebih baik bagi murid-murid kita.

Demikianlah kisah Omjay hari ini. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Menulis dalam kesibukan itu asyik dan rasakan kenikmatannya. Ingatlah selalu mantra ajaib Omjay. Menulislah Setiap Hari dan Buktikan Apa yang Terjadi.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Tinggalkan Balasan

1 komentar