Soal dan Modul Guru Penggerak

Wijaya Kusumah

Soal dan Modul Guru Penggerak Banyak Dicari Guru yang Ingin Jadi Guru Penggerak Secara Instan


Pendahuluan

Tulisan ini omjay buat setelah melihat begitu cepatnya tingkat keterbacaan tentang modul dan soal guru penggerak di Kompasiana. Banyak guru yang ingin menjadi guru penggerak secara instan. Hal ini omjay lihat dari kurangnya interaksi dalam tulisan di bawah ini. Untunglah tidak dipilih oleh admin kompasiana sebagai artikel pilihan.

https://www.kompasiana.com/saepullahabuzaza/665d37b2ed641575ea725882/pengalaman-hingga-latihan-tes-modul-1-calon-guru-penggerak-pgp-angkatan-10

Isi tulisan Ini sebenarnya hanya ingin menganalisis betapa sebuah tulisan dengan judul yang menarik, dan dibutuhkan banyak guru begitu mudah di klik bait dan pada ujungnya tulisan tersebut banyak dicari oleh orang yang membutuhkan.

Apa yang harus dilakukan bila kita membaca tulisan tentang guru penggerak yang isinya bocoran soal soal test program pendidikan guru penggerak?

Kebanyakan guru-guru kita tidak mau susah dan pilih yang mudah dengan hanya mencari tahu jawabannya melalui mesin pencari Google. Akibatnya guru hanya menjadi korban dari mereka yang hanya mencari jumlah pembaca. Hal itu tentu kurang elok dan membuat Omjay yang sudah lama menulis di kompasiana tidak mau melakukan itu. Apalagi isi soalnya merupakan salinan dari LMS guru penggerak yang sebenarnya dilarang saat kita mengisi pakta integritas.

Siapa yang seharusnya berhak menjadi guru penggerak dengan cara yang alami dan bukan instan?

Tentu saja guru-guru yang mereka mau belajar sepanjang hayat. Guru yang pantang mengeluh dan berusaha belajar secara mandiri. Omjay sendiri berharap para lulusan guru penggerak pandai menulis. Sebab Omjay perhatikan mereka hanya aktif menulis di LMS saja. Setelah lulus menjadi guru penggerak Kemdikbud Ristek, tak ada lagi tulisan mereka yang bisa dibaca orang banyak.

Padahal budaya positif sudah banyak dicontohkan dalam modul guru penggerak. Omjay berharap para lulusan guru penggerak aktif menulis di media sosial seperti Kompasiana. Tidak hanya aktif menulis di aplikasi PMM saja tapi juga di aplikasi lainnya. Itulah yang sekarang diajarkan pakde Susanto di kelas belajar menulis Nusantara atau KBMN PGRI. Guru mampu mengedit sendiri tulisannya dan merangkap sebagai editor tulisannya sendiri.

Input sumber gambar KBMN PGRI 

Input sumber gambar KBMN PGRI 

Kapan guru penggerak mau berbagi ilmu pengetahuan dan pengalamannya?

Sekarang saatnya, dan jangan ditunda. Bagilah apa yang sudah kita dapatkan dengan cara-cara yang baik. Tidak menyalin hasil karya orang lain, dan berusaha menulis dengan kemampuan diri sendiri.

Itulah mengapa kami membuka kelas belajar menulis Nusantara di PGRI. Supaya guru dapat menulis dan menerbitkan buku yang bermutu. Semuanya itu dimulai dari membuat blog pribadi dan belajar menulis di blog masing-masing.

Kalau bapak dan ibu guru sudah terbiasa menulis, nanti lama-lama menulis akan menjadi sebuah kebutuhan penting sama halnya kita makan setiap hari. Oleh karena itu, supaya tidak haus, maka seorang penulis harus banyak membaca tulisan orang lain sehingga tak pernah kehabisan ide dalam menulis setiap hari.

Dimana para guru penggerak membagikan tulisannya?

Bapak ibu guru bisa membagikannya di media sosial. Salah satu media sosial itu adalah blog di internet yang dapat dibuat secara gratis di blogger.com atau wordpress.com. Bapak dan ibu guru bisa juga membuat blog di blog https:// kompasiana.com. Sebuah blog keroyokan yang dikelola oleh kompas group.

Mengapa guru penggerak harus belajar menulis setiap hari?

Sebab dari awal pemilihan calon  guru penggerak, bapak dan ibu guru wajib mengisi wawancara dalam bentuk tertulis atau bentuk esai yang semuanya dituliskan sesuai dengan jumlah kata yang diminta. Tidak mudah menuliskannya, kecuali bapak ibu menyalin atau copas dari internet.

Bagaimana caranya agar bapak ibu yang sudah lulus guru penggerak dapat berbagi kepada guru lainnya?

Caranya buat komunitas kecil atau bergabung dalam komunitas belajar di luar sekolahnya. Jangan seperti katak dalam tempurung. Hanya besar di dalam, tetapi ketika keluar tidak ada ilmunya yang bisa dibagikan kepada guru lainnya. Kami bergabung di asosiasi profesi dan keahlian sejenis yang disingkat APKS PGRI sehingga bisa saling berbagi kepada guru lainnya di seluruh Indonesia.

Penutup

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang Soal dan Modul Guru Penggerak Banyak Dicari Guru yang Ingin Jadi Guru Penggerak Secara Instan. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Aamiin.

Buatlah soal dan modul dari hasil karya sendiri. Dalam aplikasi PMM disebut bukti karya yang bisa kita bagikan kepada guru lainnya.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

 

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Soal dan Modul Guru Penggerak Banyak Dicari Guru yang Ingin Jadi Guru Penggerak Secara Instan”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/665dc675ed641508f0104ce2/soal-dan-modul-guru-penggerak-banyak-dicari-guru-yang-ingin-jadi-guru-penggerak-secara-instan

Kreator: Wijaya Kusumah

 

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Tinggalkan Balasan