Mitos tentang popok bayi menjadi penyumbang Banjir terbesar ke 2 hampir di seluruh wilayah Indonesia (Menulis setiap hari di blog hari ke 10)

Terbaru580 Dilihat

Artikel ini dibuat tidak lain dan tidak bukan adalah karena pengalaman yang dialami oleh penulis sendiri tentang mitos popok bayi yang tidak boleh dibakar karena akan menyebabkan luka (korengan) pada bayi. saat itu penulis dilarang keras membuang sampah ditempat sampah karena khawatir akan ikut terbakar bersama dengan sampah saat proses daur ulang.

justru penulis dianjurkan membuang popok bekas pakai tersebut ke sungai saja agar bayi menjadi adem dan nyaman. Ternyata mitos ini berlaku hampir di seluruh wilayah Indonesia. Tentu itu sangat bertentangan dengan pengetahuan yang dimiliki penulis.

Menurut penulis mitos tentang popok bayi justru menjadi penyumbang banjir terbesar ke dua setelah alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman atau semakin berkurangnya area resapan air. yang kedua Popok sekali pakai jika dibuang ke sungai maka akan menumpuk dan menyumbat aliran air, dan  pendangkalan sungai sehingga saat curah hujan tinggi sungai tidak bisa menampung air sehingga air tumpah ke rumah-rumah penduduk

Selain itu Popok bayi sekali pakai mengandung bahan kimia, seperti polypropylene, untuk lapisan dalam yang menyentuh kulit anak. Selain itu, popok sekali pakai juga menggunakan bahan untuk kertas serta polimer penyerap super, yang dapat menyerap urine dalam jumlah banyak, Bahan tersebut mengandung senyawa kimia Super Absorbent Polymer (SAP) yang berbahaya bagi lingkungan dianggap penyumbang bibit penyakit jika dibuang sembarangan. 

Menurut laporan Mongabay, popok sekali pakai menjadi penyumbang sampah terbanyak kedua di laut, yakni 21% menurut riset Bank Dunia pada 2017. Bayangkan jika dalam satu kabupatan atau kota terdapat 1000 bayi dan balita kemudian kalkulasikan dengan 514 jumlah kabupaten dan kota di Indonesia kemudian dikalikan minimal 2 (perhitungan dikalikan 2 diambil dari minimal pemakaian popok bayi dalam satu hari 2x) maka berapa jumlah popok sekali pakai yang menumpuk dan sengaja dibuang ke sungai? 

Mari kita hitung bersama 1000×514 = 514.000x 2 = 1.028.000 setiap harinya. sangat fantastis bukan? ini baru perhitungan minimal mengingat banyak yang menggunakan popok sekali pakai lebih dari 2 pcs dalam satu harinya, bahkan cukup banyak juga para lansia yang menggunakan popok sekali pakai dalam versi dewasa.

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Nindias Nur Khalika kepada Prigi Arisandi, Direktur LSM Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) mengatakan sampah popok juga menjadi persoalan sungai-sungai yang terletak di pulau Jawa. Ia menjelaskan bahwa sampah popok ditemukan di sungai besar seperti Kali Brantas, Bengawan Solo, Citarum, dan Progo. Di Sungai Brantas, Ecoton memperkirakan sebanyak 3 juta popok sekali pakai dibuang warga ke kali setiap hari.

Jadi bisa dibayangkan popok sekali pakai yang tidak terurai dalam 250-500 tahun ini terus menumpuk dan dbuang ke sungai karena kepercayaan masyarakat yang belum kunjung berubah maka akan menjadi apa lingkungan kita kelak saat musim penghujan tiba?

 

Created By Wilda Nurlaila Qodri

Tinggalkan Balasan