Pernahkah Anda dalam suatu pertemuan tiba-tiba disuruh diam? Dan Anda pun tersentak diam tanpa bicara. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Anda paham makna dari kata diam yang dimaksud oleh pembicara yang menyuruh Anda diam. Diam yang artinya lebih cenderung kepada tidak bicara lagi. Kata diam secara lugas maknanya bila dilihat dalam KBBI yaitu 1. tidak bersuara, 2. tidak bergerak, 3. tidak berbuat apa-apa. Jadi, benar bila suatu ketika Anda disuruh diam dan saat itu juga spontan Anda tidak bersuara lagi.
Kita sering membaca pernyataan yang berkenaan dengan kata diam. Slogan yang sering dipajang di dinding suatu ruang seperti kalimat berikut. Lebih baik diam daripada banyak bicara. Diam itu emas. Mari kita pahami maksud dari kedua kalimat tersebut.
Lebih baik diam daripada banyak bicara.
Kalau kita pahami kalimat ini artinya menyuruh kita untuk tidak banyak bicara. Kita tidak perlu bersuara. Hal ini biasanya berkenaan dengan jangan ribut. Mungkin saja kita disuruh diam karena kalau kita bicara akan membuat orang di sekitar kita tidak bisa berkonsentrasi.
Bisa juga makna dari kalimat tersebut menyuruh kita lebih banyak bekerja daripada berbicara terus tapi tidak bekerja. Ada kalanya kita dituntut diam tidak bicara karena apa yang kita bicarakan tidak sesuai dengan apa yang menjadi topik pembicaraan di satu pertemuan. Mungkin juga bila kita bicara akan mengundang permasalahan baru, Jadi lebih baik diam daripada kita banyak bicara.
Oleh karena itu, bila di suatu pertemuan atau diskusi seandainya ada yang menyuruh kita diam, sebaiknya ikuti saja perintah tersebut sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru ke depannya.
Diam itu emas
Kalimat ini mengisyaratkan kepada kita memang untuk diam tidak bicara. Kalimat: Diam itu emas bisa bermakna bila kita bicara, apa yang kita bicarakan itu tidak akan dihargai atau pembicaraan kita itu tidak bermanfaat. Jadi kita lebih baik punya prinsip diam itu emas. Diam, ternyata kita akan dihargai orang daripada kita bicara.
Namun, apabila dalam suatu pertemuan atau diskusi dan orang meminta kita untuk berbicara maka jangan terapkan prinsip diam itu emas. Saat itu orang lain membutuhkan kita untuk bicara. Mereka butuh dan akan mendengarkan apa yang akan kita bicarakan maka kita harus bicara sehingga kita berbicara seperlunya saja. Suara kita akan didengar dan akan menjadi solusi bagi mereka.
Hal ini sejalan dengan filosofi dua daun telinga satu mulut. Allah SWT ciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusia memiliki dua telinga dan satu mulut, ini berarti kita harus lebih banyak mendengar daripada berbicara dengan menggunakan akal sehat. Paparan ini mengingatkan dan mengajak kita agar berhati-hatilah dalam bicara. Mulutmu adalah harimaumu
Semoga paparan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Salam literasi.