KULINER NUSANTARA DI BURU KPK

Terbaru28 Dilihat

 

KULINER DI BURU KPK

Perdana nih awak malam tadi ikut zoom webinar bedah buku virtual bersama Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) dan Kompasianer Penggila Kuliner (KPK).

Tema yang diangkat “ Blogger Siap Lestarikan Kuliner Nusantara”. Pembawa materi pak Rahab Ganendra, pembahas pak Sutiono Gunadi, moderator pak H. Thamin Dahlan, tak ketinggalan host cantik mbak Luana Yunaneva.

Diawali testimoni pak Nurwendo serta penulis hebat laiinya apresiasi untuk pak H.Thamrin Dahlan beserta YPTD.

Dokumen YPTD.

Nampak pula testimoni pak Dian kelana semasa masih hidup. Semoga Almarhum berada disyurga Allah Swt. Aamiin.

Jelajah Kuliner Nusantara, salah satu buku yang diangkat di acara bedah buku virtual #batch 8 oleh YPTD. Buku ini merupakan tulisan para kompasianer yang dikumpulkan menjadi sebuah buku oleh Pak Rahab Ganendra (KPK) bersama Pak Sutiono Gunadi Kompasianer Senior.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan lomba blog dikompasiana tahun sebelumnya, ungkap pak Rahab dan diterbitkan di YPTD.

Kolaborasi penulis buku kuliner ini merupakan usaha yang luar biasa dimana buku ini berproses berkat KPK dan YPTD dapat mewarnai kekayaan literasi bangsa ini.

Tak lupa juga pak H. Thamrin Dahlan dikesempatan bedah buku ini mengingatkan bahwa silaturahmi ini dalam rangka meningkatkan imunitas dimasa pandemi covid 19.

Amboiii bedah buku kali ini bikin ngiler dan lapar pengen makan enak, tentu buku ini sangat menggoda pra traveller kuliner nusantara.

Buku ini memang belum secara utuh mengulas keberadaan kuliner yang ada di Indonesia, tetapi buku ini merupakan salah satu wujud giat lestari khasanah kekayaan kuliner bangsa kita.

Awak sendiri terinpirasi dengan buku ini, ingin rasanya mengabadikan kuliner tradisional tempat kelahiran, tentu awak yang menulis. Tidak hanya rasa yang unik kuliner bangsa tercinta ini tak luput nama sebutan kuliner pun unik pula. Pak Nur Terbit sekilas mencontohkan sebutan makanan enak daerah Makasar seperti Palubasah Onta, Palubasah Rusa, Palubasah Srigala. Ambooi ternyata bukan berarti bahan menunya dari binatang yang disebutkan. Unik bukan?

Betapa bangsa ini menggiurkan bagi bangsa penjajah dahulu, bangsa yang kaya akan sumberdaya alam  kaya juga akan ragam kulinernya.

Dulu sumberdaya alam dicaplok, jangan sampai juga kekayaan unik kuliner bangsa hebat ini terklaim bangsa lain. Buku yang menginspirasi semoga akan lahir buku-buku kuliner hebat lainya.

# Terimakasih YPTD.

# Terimakasih Kompasianer Penggila Kuliner (KPK).

#7 Tantangan Menulis Setiap Hari

Salam Literasi

2021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

1 komentar