2.Guru yang sabar
Saat saya SMP saya belajar matematika. Semua orang tahu matematika itu pelajaran isinya apa. Orang yang antipati belajar matematika baru mendengar matematika saja tidak mau mendekat atau tak pernah membuka buku matematikanya. Belum juga dilihat siapa gurunya, sudah malas untuk mempelajarinya.
Ternyata matematika itu mengasyikkan apalagi kalau gurunya sabar seperti ibu Siti Munawaroh. Cara mengajarnya yang pelan-pelan, setiap langkah selalu ditanya siapa yang belum paham. Kalau ada yang belum paham didekati kemudian dijelaskan sehingga bisa paham. Kesabaran yang luar biasa dan tak pernah marah membuat peserta didiknya akhirnya menyukai pelajaran matematika Demikian gambaran guru yang sabar yang didambakan peserta didik. Walau sudah berlalu namun ingatan akan guru yang disukai masih tetep terukir rapi.
Guru yang sabar dan dapat menahan emosi merupakan orang yang mendapatkan kedudukan yang mulia yang tidak dapat diraih kecuali oleh orang yang memiliki semangat tinggi dan jiwa yang suci. Orang yang marah adalah gelora jiwa,dimana kehilangan keseimbangan dan pertimbangan-pertimbangan yang dimiliki terbalik sehingga hampir-hampir tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah. Ketika mengajar tidak selamanya peserta didik menjadi sosok yang penurut dan pendengar yang baik Ada pesertaa didik dengan watak dan pemikiran yang berbeda-beda. Peserta didik adalah mereka yang secara psikologis sedang mencari jati dirinya sehingga tidak jarang menjadi sosok yang yang memberontak atau membantah atau mengikuti keinginan sendiri.
Saat gurunya mengajar atau memberikan informasi kadang peserta didik tidak mendengarkan apa yang diberikan gurunya. Tidak jarang tingkat kecerdasan peserta didik berbeda-beda ada yang yang pandai gesit terampil penurut mengikuti apa yang di diarahkan guru namun ada juga peserta didik yang tidak memperhatikan banyak bercanda suka bikin keributan atau yang lainnya padahal dilihat dari kecerdasan mereka kurang cerdas. Menghadapi aneka macam tingkah polah peserta didik dan menghadapi tingkat kecerdasan peserta didik maka guru harus bersifat sabar harus sabar hatinya seluas samudra hal itu disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara..
Kesabaran akan membuahkan ketenangan bagi guru dengan ketenangan tersebut. Guru mampu menemukan banyak strategi dan metode untuk menghadapi tipe tipe perilaku peserta didik. Guru yang sabar akan mempengaruhi kondisi psikologi peserta didik sehingga membuat peserta didik menjadi sabar pula. Seorang guru hendaknya bersifat sabar saat mengajarkan ilmu pengetahuan.
Dengan begitu ketika harus memberikan latihan yang berulang-ulang kepada peserta didiknya dia melakukan dengan kesadaran bahwa setiap orang yang memiliki kemampuan yang berbeda. Dengan begitu dia tidak tergesa-gesa dan memaksakan keinginannya kepada anak didik serta ingin segera melihat hasil karyanya berupa peserta didik yang pintar dan siap pakai tanpa memperhatikan kedalaman ajaran serta pengaruhnya dalam diri anak didik.
Sifat sabar ini bukanlah perkara yang mudah dicapai melainkan butuh adaptasi dan latihan panjang sampai nanti terbiasa terhadap hal-hal yang mengganggu saat mengajar.Hilang kesabaran bisa menjerumuskan guru pada kesulitan besar, terutama jika hal itu terjadi ditengah-tengah aktifitas mengajarnya. Banyak contoh misalnya peserta didik ditempeleng oleh gurunya itu merupakan bukti seorang guru hilang kesabarannya. Guru menghadapi tingkat akal yang bervariasi dalam banyak hal daya paham, cara pandang, penerimaan materi dan lain sebagianya. Selain sabar dalam menghadapi kenakalan peserta didik, guru juga harus sabar menjelaskan kepada peserta didik apabila pahamnya lama dibanding yang lain.
Lomba Blog Bulan Februari
Menulis Blog Jadi Buku
Tulisan hari ke 11
Penulis Agung Pramono