21 Pebruari 2021-bertepatan dengan Hari ke-21 Lomba Menulis Blog PGRI. Melihat tanggal 21 jadi terinspirasi untuk menulis tentang angka 21. Muncul ide untuk menulis Guru Abad 21.
GURU ABAD 21
Berbicara tentang Abad 21 , telah banyak literatur mengenai Abad 21, ciri abad 21, pendidikan abad 21, pembelajaran di abad 21 dan banyak hal lainnya terkait dengan abad 21. Tentu kita sama- karena tahu karena kita hidup saat ini sudah berada di seperlima bagian abad 21. Pertanyaannya adalah sudahkah kita mempunyai kecakapan abad 21 ? Apa yang harus dilakukan seorang guru di abad 21 ?
Abad 21 adalah abad yang dimulai dari 1 Januari 2001 dan akan berakhir pada 31 Desember 2100. Menurut Kalender Gregorius atau Gregorian bahwa dimulainya Abad ke-1 berawal pada 1 Januari 1 sampai pada 31 Desember 100 (Masehi) . Abad ke-2 berawal dari tahuh 101, Abad ke-3 Tahun 201, dan seterusnya. Abad ke-n berawal pada tahun 100×n – 99
Kalender Gregorius atau Kalender Gregorian adalah kalender yang sekarang paling banyak dipakai di dunia barat Ini merupakan modifikasi kalender julius yang pertama kali diusulkan oleh Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Itali dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII pada tanggal 24 Pebruari 1582. Penanggalan tahun kalender ini, berdasarkan tahun Masehi.
Abad 21 ditandai sebagai abad keterbukaan globalisasi, kehidupan manusia mengalami perubahan yang fundamental. Dunia abad 21 telah memasuki era digital atau era revolusi industri gelombang ke empat yang disebut juga era 4.0
Menurut Kemendikbud, ciri abad 21 adalah tersedianya informasi dimana saja dan kapan saja (informasi), adanya implementasi penggunaan mesin (komputasi), mampu menjangkau segala pekerjaan rutin (otomatisasi) dan bisa dilakukan dari mana saja dan kemana saja (komunikasi)
Abad ini memerlukan transformasi pendidikan secara menyeluruh sehingga terbangun kualitas guru yang mampu memajukan pengetahuan, pelatihan, ekuitas siswa dan prestasi siswa (Darling-Hammond, 2006 ; Azam & Kingdon, 2014). UNESCO telah membuat 4 (empat) pilar pendidikan untuk menyongsong abad 21, yaitu Learning to how (belajar untuk mengetahui), Learning to do (belajar untuk melakukan),Learning to be (belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu mandiri yang berkepribadian),Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
Pendidikan Abad 21
Pendidikan abad 21 adalah pendidikan yang membangun kompetensi “partnership 21st Century Learning” yaitu framework pembelajaran abad 21 yang menuntut peserta didik memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dibidang teknologi, media dan informasi, keterampilan pembelajaran, inovasi, keterampilan hidup.
Pendidikan saat ini bertujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan berkarakter. Insan yang memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang optimal sesuai dengan taraf perkembangan dan jenjang pendidikan. Selain itu diharapkan memperoleh kecakapan abad 21. Kecakapan itu adalah mencakup kemampuan berfikir Kritis, berinovasi dan berkreasi, berkomunikasi dan berkolaborasi. Ditambah lagi mempunyai kemampuan literasi digital ( literasi informasi , media dan teknologi ) serta kecakapan fleksibilitas, adaptablitias, produktivitas dan akuntabilitas, kepemimpinan dan tanggungjawab.
Tujuan tersebut bisa tercapai apabila Guru sebagai pendidik melalukan proses pembelajaran dengan baik yaitu Merancang pembelajaran berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik,memfasilitasi peserta didik memperoleh pengetahuan , keterampilan dan sikap dengan pembelajaran aktif di kelas maupun diluar kelas.
Pembelajaran abad 21
Adalah proses belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan informasi dan komunikasi dengan multi sumber yang menempatkan peserta didik berperan aktif dalam pemerolehan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dan kecakapan abad 21 serta literasi.
Dalam pembelajaran abad 21 guru bisa belajar dimana saja untuk meningkatkan kompetensi profesional melalui metode pembelajaran daring (dalam jaringan) atau online tidak terhalang oleh ruang dan waktu. Begitu juga dengan para siswa di sekolah ditekankan pada 4C (creatifity, critical thinking, communicatiion, and collaboration). Pembelajaran sudah tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered) tetapi berpusat pada siswa(student centered)
Menurut kemendikbud melalui Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, diantara Prinsip pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif, memanfaatkan teknologi informasi dan komununikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran
Konsekuensi dari penguasaan teknologi digital sejalan dengan karakteristik guru abad 21. Ada lima karakteristik guru abad 21 yaitu guru di samping sebagai fasilitator juga harus menjadi motivator dan inspirator. Guru mampu mentransformasikan diri dalam era pedagogi ciber atau era digital yang ditandai tingginya minat baca. Guru memiliki kemampuan menulis. Guru kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode belajar atau mencari pemecahan masalah-masalah belajar. Guru mampu melakukan transformasi cultural.
Faktanya saat ini belum semua guru mampu mewujudkan lima karakter ini. Masih ada sekolah yang menganggap pembaruan kurikulum sebagai sesuatu kebijakan semata. Metode yang diterapkan masih metode lama. Bahkan, masih ada pembelajaran yang berpusat pada guru. Mindset guru yang masih menganggap siswa sebagai objek yang kepadanya ditujukan segala jenis aturan yang harus dipatuhinya. Siswa harus bisa memahami apa keinginan gurunya. Guru belum sepeuhnya bisa menjadi fasilitator, motivator apalagi inspirator. Guru lebih banyak menjadi evaluator.
Apa yang harus dilakukan Guru Abad 21?
Guru memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan, dan mendidik siswa dalam proses pembelajaran. Guru berperan sangat penting karena sebaik apapun kurikulum dan sistem pendidikan yang ada, tanpa didukung mutu guru yang memenuhi syarat maka semuanya akan sia-sia. Oleh karena itu guru harus bisa melaksanakan hal berikut ini :
- Mengupgrade diri terhadap perkembangan teknologi digital
- Menerapkan teknologi digital dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran
- Terus berusaha meningkatkan diri sebagai fasilitator , motivator dan inspirator
- Menunjukan keteladanan yang baik dimanapun berada
- Terus mengembangkan diri melalui program keprofesian berkelanjutan
- Mempersiapkan pembelajaran sedemikian rupa agar menarik, efektif, dan mengena pada peserta didik
Jika Guru terus berusaha meningkatkan kapasitas diri sesuai karakteristik guru, maka akan lahir peserta didik yang cerdas berkarakter memiliki kecakapan hidup yang kreatif, kritis, komunikatif serta kolaboratif sebagai bekal untuk menghadapi segala tantangan dunia global, industri era 4.0 dan bangsa ini tidak terlindas oleh kemajuan teknologi digital di abad 21
Salam guru hebat. Salam Literasi
Artikel ini diikutkan Lomba Blog PGRI (tanggal 1 s.d 28 Pebruari 2021)
Nama Penulis :
ETIK NURINTO, S.Pd.SD
NPA PGRI : 12120600251
No. WA : 083134609000
Guru SDN Pabuaran
Kecamatan Bantarbolang
Kabupaten Pemalang