Pak, Apakah Dunia Maya Berbahaya?
Pada hari Minggu, grup whatsapp kelas enam saya buka. Artinya, semua partisipan boleh mengirimkan komentar. Postingan saya buka dengan penggalan cerita, lalu saya tawarkan “siapa bisa melanjutkan?” Ada seorang anak yang merespon lalu ditanggapi oleh anak-anak lainnya.
Dasar anak-anak, ketika “keran kebebasan” dibuka, mereka pun mengirim berbagai komentar. Ada satua anak yang berkomentar sedikit melampaui usianya, lalu tulisannya dihapus. Rupanya ia terlambat menghapus, telanjur di-capture temannya.
Rupanya ada anak bernama Galih yang menulis “Ber dua ya kamu bisa jodoh”. Kontan saja tulisan ini ditanggapi teman lainnya. Rupanya tidak sampai di situ, si Galih pun mengunggah video, itu pun dihapusnya. Namun sayangnya sudah telanjur di-capture lagi oleh temannya.
Seorang anak akhirnya mengusulkan agar grupnya dikunci saja, seperti biasanya. Namun saya biarkan sepanjang masih dalam batas yang dapat saya toleransi.
Ketika saya buka HP dan membuka grup, saya baca percakapan dalam grup, sesekali saya pun tersenyum dengan ulah anak-anak yang beranjak remaja tersebut.
Ketika Nurohman berkomentar agar yang tidak penting jangan dikirimkan di grup belajar, Galih pun menanggapi dengan santainya, “Iya, Pak Rohman.” Begitulah anak-anak.
Apakah Dunia Maya Berbahaya, Pak?
Semakin saya baca ke bawah, anak-anak semakin seru saling berkirim pesan. Masih dalam batas kewajaran, saya biarkan saja. Hingga pada baris berikutnya saya membaca ada tulisan dari seorang anak yang tergolong cepat dalam belajar menulis sebuah pertanyaan. Menurut saya, ini pertanyaan bagus.
Apakah dunia maya berbahaya, Pak?
Membaca tulisan Arlini, saya terdiam sesaat. Tidak serta merta saya jawab atau saya beri komentar. Saya memutar otak, cara menjawab dengan bahasa yang mudah ia dan teman-temannya mengerti. Setelah terdiam beberapa saat, saya pun menjawab.
Jawaban pertama.
Dunia maya tidak berbahaya, jika ia digunakan sewajarnya, tidak menyebar berita bohong, dan digunakan untuk menjalin silaturahmi serta mencari ilmu dengan bimbingan guru.
Jawaban kedua.
Dunia maya berbahaya, jika anak-anak menerima begitu saja berita atau gambar atau video di media sosial atau dunia maya, tanpa bertanya dulu dengan orang tua atau guru. Demikian juga jika tergiur dengan ajakan untuk mengeklik link yang tidak jelas sumbernya.
Jawaban ketiga.
Dunia maya sangat berbahaya. Jika anak-anak memercayai berita/gambar/video begitu saja tanpa bertanya dengan orang tua atau guru tentang kebenarnannya lalu menyebarkan kepada semua kontak yang dimiliki. Demikian juga apabila anak-anak PERCAYA BEGITU SAJA DIAJAK MAIN KELUAR DENGAN ORANG YANG BARU DIKENAL. Berbahaya sekali jika anak-anak mau MENGIRIMKAN FOTO DIRI BERBUSANA MINIM ATAU TANPA BUSANA kepada siapa pun. Sangat berbahaya jika mengirimkan foto KTP orang tua atau saudara, alamat rumah, dan data diri lainnya pada status WA, Facebook, atau media sosial lainnya.
Demikian keseruan di “pondok mayaku” grup WA atau grup belajar kelas enam.
Salam blogger sehat
PakDSus
Blogger Guru Musi Rawas
https://blogsusanto.com/
#ceritakelaskuhariini,
#ceritamuridkuhariini,
#ceritaanakkuhariini,